CIRI-CIRI RELASI SOSIAL

By On Tuesday, November 18th, 2014 Categories : Bikers Pintar

 

  1. Hubungan ini terjadi berdasarkan status atau kedudukan sosial. Misalnya, seorang bawahan berhubungan dengan atasan, atau sebaliknya. Orang-orang yang bersangkutan dalam pergaulan itu masing-masingmenaati sopan santun yang selaras dengan kedudukannya. Seorang guru yang berhubungan dengan muridnya harus berpegang pada pola kelakuan seorang guru, dan di lain pihak, si murid diharap menaati pola kelakuan sebagai seorang murid terhadap gurunya. Demikian pula pola hubungan orangtua dengan anak dan hubungan majikan dengan para karyawan dan sebaliknya.
  2. Relasi sosial teijadi pula berdasarkan peranan atau fungsi yang dipegang setiap orang. Setiap fungsi merupakan tempat pertemuan dan pertukaran jasa. Misalnya, seseorang yang berfungsi sebagai dokter bertemu dengan pasien; seorang advokat bertemu dengan klien; para pengusaha toko bertemu dengan para pembeli dan seterusnya. Dalam hal itu masing-masing pemegang peranan akan mengikuti pola fungsionalnya sendiri. Umum sudah tahu bahwa sebagian besar interaksi dan komunikasi di dalam masyarakat berupa relasi sosial yang teijadi seputar kedudukan (pangkat) yang tidak terpisahkan dari tugas dan kewajiban yangmelekat pada kedudukan (pangkat) itu. Asas pertukaran jasa itu adalah do ut des (saya memberi saudara dan saudara harus memberi saya).
  3. Dalam pandangan sosiologi seluruh jalinan interaksi di atas tidak mengandung unsur dinamika, semuanya bersifat statis dan pada umumnya tidak menimbulkan situasi konflik yang membahayakan masyarakat. Oleh karena itu, pengawasan sosial (social control) terhadap relasi sosial semacam itu tidak beijalan ketat seperti pada proses sosial (lihat: persaingan, oposisi dan konflik dalam uraian selanjutnya).

Incoming search terms:

  • arti relasi sosial
  • artikel pengertian relasi sosial
  • teori relasi sosial
  • ciri-ciri relasi sosial
  • pengertian pola relasi
CIRI-CIRI RELASI SOSIAL | ADP | 4.5