MENGENAL KIRDJOMULJO
MENGENAL KIRDJOMULJO – Lebih dikenal sebagai penulis drama, walaupun ia juga penyair dan novelis yang terkenal pada tahun 1950-an. Ia menulis lebih dari 20 naskah drama, yang baru 3 di antaranya diumumkan melalui majalah, yakni Nona Marjam (1955), Penggali Kubur (1956), dan Penggali Intan (1957). Lainnya masih tersimpan dalam bentuk naskah ketikan, yang beberapa di antaranya tersimpan pada Pusat Dokumentasi H.B. Jassin di Jakarta.
Drama-dramanya berkisar pada kegagalan orang-orang kecil terpelajar dalam menggapai idaman hidupnya. Gaya pendekatannya romantik. Sajak-sajaknya pun bergaya romantik dengan penekanan pada irama dan bunyi bahasa. Kemerduan sajaknya memang terasa di telinga, namun unsur kepadatan dan simbolisme maknanya tidak hadir. Sajak-sajaknya mengalir bagai prosa.
Pada tahun 1960-an, ketika novel pop Tante Girang begitu digemari masyarakat, Kirdjomuljo melahirkan pula dua novel saku Disaat Rambutnja Terurai (1968) dan Tjahaja Dimata Emi (1968). Walaupun kedua novel itu menarik, sulit menggolongkannya ke dalam karya sastra bermutu serius.