MENGENAL KRISNA
MENGENAL KRISNA – Manifestasi Hyang Widhi seperti disebutkan dalam kitab suci Bhagavadgita yang merupakan bagian Mahabharata. Nama Krisna pertama-tama terdapat dalam kitab suci Rigweda.
Dalam kitab suci Bhagavadgita, Krisna adalah awatara, inkarnasi Wisnu, personifikasi Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kitab suci tersebut Krisna mengatakan kepada Arjuna bahwa ia adalah Yang Maha Suci dan seluruh alam semesta ini adalah ciptaannya. “Segala sesuatu berasal dari Aku dan semuanya kembali kepadaKu.”
Dalam kitab suci Hariwamsa, bagian Mahabharata, watak awatara Krisna dikukuhkan. Hal ini diuraikan secara lengkap dalam kitab suci Bhagavata Purana yang mencantumkan riwayat hidup Krisna sejak kanak-kanak sampai menjelmanya menjadi awatara. Krisna salah satu bangsa Yadawa, keturunan Yadu yang asal mulanya adalah bangsa penggembala yang hidup di tepi Sungai Yamuna.
Kelahiran Krisna diungkapkan dalam kitab suci Wisnu Purana yang mengisahkan bahwa Batara Wisnu mencabut dua helai rambutnya, putih dan hitam. Rambut putih menyelinap ke dalam kandungan Rohi- ni dan yang hitam ke dalam kandungan Dewaki. Helai rambut putih melahirkan Balarama dan helai rambut hitam melahirkan Krisna atau Kesawa. Ayah mereka adalah Wasudewa (Basudewa), saudara Kunti. Kunti adalah istri Pandu dan darinya lahir tiga Pandawa, yakni Yudhistira, Bima, dan Arjuna, sedang Madri, juga istri Pandu, melahirkan Nakula dan Sadewa. Dengan demikian sesungguhnya Krisna adalah saudara sepupu Pandawa.
Kitab swci Mahabharata melukiskan Krisna pada waktu masih kanak-kanak hingga menjadi pemuda, dengan ciri jiwa suci di lingkungan suku bangsa penggembala di padang rumput tepi Sungai Yamuna.
Dalam pengembaraannya sebagai penggembala, Krisna menundukkan Hayas, penggembala kuda, juga Danawa penggembala banteng, di sekitarnya. Ketika menginjak dewasa, ia terus mengembara dan berhasil menundukkan banyak kota, desa dan tepi laut. Dalam Perang Mahabharata, Krisna sebagai saudara sepupu Pandawa dan ipar Arjuna, bertindak sebagai penge. mudi kereta sekaligus guru spiritual. Tatkala situasi bimbang ragu meliputi hati nurani Arjuna, Krisna menyatakan diri awatara, penjelmaan Wisnu personifikasi Hyang Widhi. Suatu panorama mistik dibentang, kan oleh Krisna di hadapan Arjuna, dan disaksikan betapa alam semesta diciptakan atas kekuasaan Hyang Widhi. Berkat adegan mistik itu, Arjuna bang. kit. Krisna menjelaskan bahwa dalam Perang Mahabharata ia berjaadapan dengan saudara sepupunya, pa. ra Kaurawa, tidak berhadapan dengan manusia biasa tetapi dengan kebathilan dan adharma.
Sebelum pecah Perang Mahabharata, Krisna mencoba menjadi duta perdamaian antara Pandawa dan Kaurawa. Namun ia mengalami kegagalan, karena sikap Duryodana, pimpinan Kaurawa, yang tetap bermaksud menghancurkan Pandawa. Maka pecahlah perang tersebut.