Matematikawan asal Swis. Ia mulai menjadi terkenal ketika matanya buta sebelah (1735) dan ketika kedua matanya buta sama sekali (1766). Dalam kurun waktu itu, Leonhard Euler membuahkan karya besar antara lain mengenai matematika murni.
Karena terlalu banyak membaca dan menulis, matanya menjadi kabur sebelah dan kemudian buta sama sekali. Karyanya begitu banyak, sehingga setelah ia meninggal pun semua karya itu masih saja muncul untuk beberapa tahun di majalah ilmiah Commentahi yang diterbitkan
oleh Akademi Ilmu Pengetahuan St. Petersburg.
Karya Euler. Banyak gagasan baru disumbangkannya, terutama dalam bidang kalkulus, geometri, aljabar, teori bilangan, dan teori kemungkinan (probabilitas). Ia juga memberi sumbangan penting pada hampir semua bidang matematika terapan, seperti akustik, optik, statistik, mekanika, astronomi, artileri, navigasi, dan akuntansi. Penemuannya antara lain “persamaan Euler”, “diagram Euler”, “rumus poli- hedral Euler”, dan “topologi”.
Karya Euler praktis terdapat dalam semua cabang matematika murni maupun terapan, namun pengaruh utamanya adalah dalam analisis. Konsep dan notasinya mengenai fungsi bersifat mendasar dalam analisis. la menyusun bentuk dan notasi modern untuk* ‘s fungsi trigonometri dan logaritmik, dan menghubungkan fungsi-fungsi ini lewat persamaan Euler:
e =cos x + i sin x dan e ~1X y = cos x – i sin x.
pam analisis kompleks, ia meramalkan penemuan persamaan Cauchy—Riemann, dan mengembangkan penyederhanaan persamaan permukaan order kedua, serta studi harga ekstrem fungsi-fungsi dengan beberapa peubah (variabel). Ia juga mengembangkan banyak metode pemecahan persamaan diferensial. Umumnya metode untuk problem permukaan dan iso- perimetrik mendorong pengembangan geometri diferensial dan kalkulus variasi. Bahkan ia menyumbangkan iatu hasil dasar, “rumus polihedral Euler”, ke- pad. opologi modern, suatu bidang baru dalam abad ke-20 yang dinyatakan sebagai bagian riset matematika. Diperkirakan karyanya dapat memenuhi 75 jilid buku.
Dalam hidrodinamika, Euler menerapkan hukum gerak kedua Newton, dengan mengandaikan bahwa gaya tak terimbangi yang bekerja pada benang arus (pipa arus yang sangat lembut) sama dengan komponen gaya berat pada arah arus plus selisih gaya tekan pada ujung-ujung benang.