MENGENAL PANGLIMA POLEM

Salah seorang pemimpin Perang Aceh di samping Teuku Umar dan Teuku Cik Di Tiro. Ia adalah kepala atau panglima dari Sagi, sebuah daerah kekuasaan yang disebut juga XXII mukim. Pengaruhnya besar sehingga ia dapat menggerakkan rakyat untuk melawan Belanda.

Pada awal Perang Aceh tahun 1874, Panglima Polem menerima tugas memimpin usaha menangkis serangan Belanda terhadap istana dan Mesjid Panglima Polem       Raya Aceh. Usahanya gagal sehingga ia dan Sultan harus menyingkir ke luar kota untuk meneruskan perlawanan.

Tahun 1898, pasukan Belanda memberikan pukulan berat kepada Panglima Polem dan Teuku Umar di Pidie sehingga Panglima Polem mundur ke arah Aceh Timur. Namun ia terus melakukan serangan balasan kepada Belanda. Untuk meredakan perlawanan masyarakat Aceh Timur di bawah Panglima Polem, Pemerintah Belanda melakukan penculikan terhadap istri dan anak panglima. Di samping itu, dilakukan serangan gencar terhadap pos permukimannya. Karena kewalahan menghadapi berbagai kesulitan, Panglima Polem akhirnya menyerah pada bulan September 1903.