PENEBALAN SEKUNDER DALAM BATANG
PENEBALAN SEKUNDER DALAM BATANG, Dalam batang primer dikotil, xilem dan floem terletak erdampingan dalam ikatan pembuluh, tetapi sebagai akibat embentukan dan kegiatan kambium berikutnya xilem primer menjadi terkurung dalam silinder jaringan pembuluh sekunder, sehingga floem primer terdorong ke luar ( 6.14). Karena silinder xilem sekunder semakin menebal, maka kambium pembuluh bergerak ke arah luar dan kelilingnya Dertambah. Pertambahan keliling itu terjadi terutama karena ?embelahan pemula-pemula bentuk gelendong yang menghasilkan sel-sel pemula bentuk gelendong baru lebih banyak, dan ru. ga membentuk pemula-pemula jejari ( 6.12). Pembelahan kambium yang menambah xilem dan floem sekunder adalah pembelahan tangensial, tetapi yang menambah keliling kambium sendiri adalah pembelahan membujur radial atau pembelahan membujur miring. Dalam pembelahan membujur miring, sel-sel anak memanjang dengan pertumbuhan ujung intrusif sampai akhirnya mereka terletak berdampingan, setidak-tidaknya untuk sebagian panjangnya.
Jika lapisan-lapisan pertumbuhan dalam xilem dekat empulur dibandingkan dengan lapisan-lapisan yang terletak jauh di luar, nisbah antara jumlah sel dalam jejari dan sel-sel dalam sistem sumbu boleh dikatakan konstan. Oleh karena telah ada pertambahan dalam jumlah total sel-sel kambium, nisbah yang konstan ini hanya terjadi sebagai akibat pembentukan pemula-pemula jejari dalam kambium pembuluh. Pemula-pemula jejari baru berasal dark pemula-pemula bentuk gelendong melalui proses (meskipun rumit) yang melibatkan pembelahan melintang suatu pemula bentuk gelendong sehingga terbentuk deretan sel secara vertikal, yang kemudian membelah lagi secara radial bila jejari berseri dua atau berseri banyak. Karena jejari-jejari baru terus-menerus dibentuk pada waktu keliling tabung xilem sekunder bertambah, maka jejari-jejari itu memanjang ke dalam xilem sekunder dan floem dengan jarak yang beraneka sesuai dengan umurnya (lihat 6.14d, e). Dalam xilem, suatu jejari mempunyai ketebalan yang lebih kurang seragam, tetapi dalam bagian-bagian floem yang lebih tua di mana keliling batang selalu bertambah, jejari biasanya melebarkan diri melalui pembelahan sel-sel ke arah radial dan perluasan ke arah tangensial. Tanggapan jejari floem ini terhadap pertambahan keliling batang dikenal dengan istilah pelebaran atau dilatasi ( 6.13). Ciri esensial kegiatan kambium adalah penyisipan silinder jaringan sekunder yang terus-menerus membesar (terutama xilem sekunder) di antara dua jaringan primer yang semula berdampingan, dan ini mengakibatkan bertambah tebalnya batang ( 6.14). Efek perkembangan seperti itu berbeda pada dua sisi kambium pembuluh. Di bagian dalam kambium, pembuluh xilem sekunder dan semua jaringan sebelah dalamnya tetap utuh, sebab kambium pembuluh bergeser ke arah luar. Tetapi, di luar kambium, pembuluh floem sekunder dan semua jaringan di luarnya mengalami tekanan-tekanan yang secara progresif semakin besar. Sel-sel floem primer yang berdinding tipis remuk sehingga tidak berfungsi lagi, tetapi sel-sel korteks untuk sementara waktu dapat mengimbanginya dengan pembesaran dan pembelahan sel ke arah radial. Sel-sel epidermis, yang biasanya tidak dapat membelah, merenggang sampai batas tertentu, pecah, dan kemudian mati. Tetapi sebelum ini terjadi, epidermis diganti dengan jaringan pelindung sekunder yang dihasilkan oleh meristem lateral yang disebut felogen atau kambium gabus.