PENGERTIAN – ARTI ANARKISME

ANARKISME, dari kata Yunani an, tanpa, dan archos, penguasa, adalah suatu faham yang menolak semua bentuk pranata kenegaraan maupun wewenang yang mencampuri tindakan spontan tiap pribadi. Faham ini berpangkal pada keyakinan bahwa (a) manusia adalah “makhluk sosial” yang selalu cenderung untuk bekerja sama; (b) pemerintahan telah merusak sikap baik manusia yang diwarisi dari sifat alamnya itu; (c) pemerintah telah menunggangi dan memeras manusia dengan tindakan yang memaksa; (d) pembaruan dari atas tidak pernah terlepas dari kepentingan penguasa; dan (e) perubahan sosial harus dilakukan secara revolusioner bahkan jika perlu dengan kekerasan.

Keyakinan itu menunjukkan bahwa anarkisme merupakan cerminan dari sikap individualis ekstrem dan idealisasi suatu bentuk kehidupan primitif. Kebanyakan kaum anarkis menolak pelembagaan hak milik pribadi dan lebih menginginkan pemilikan komunal. Oleh sebab itu kaum anarkis bercita-cita menghapuskan segala bentuk pemerintahan, secara keseluruhan atau sebagian. Sebagai kelanjutannya, timbul dua pandangan yang bertolak belakang, pandangan positif dan negatif. Pandangan pertama, yang positif, menghendaki supaya manusia dibiarkan berkembang mengikuti naluri sosialnya yang positif. Bentuk yang dianjurkan adalah kerja sama bebas dan sukarela sebagai ganti organisasi politik berdasarkan kekuasaan. Pendukungnya antara lain Pierre Joseph Proudhon (1840) dari Perancis, yang sering disebut bapak anarkisme. Pandangan kedua, yang negatif, condong ke tindakan melawan hukum, dsb. Namun jalan untuk mencapainya berbeda. Yang satu memilih jalan evolusi tanpa kekerasan. Tokoh anarkis jenis ini antara lain Leo Tolstoy. Yang lain adalah melalui terorisme, kekerasan atau revolusi. Ini diawali oleh Mikhail BaKcuwiin (1814-1876) di Rusia. Mereka menuntut agar sarana produksi lain dijadikan milik semua. Banyak anarkis dunia bertindak bengis karena menganggap bahwa cara ini akan dapat mengoreksi apa yang mereka nilai jahat.