PENGERTIAN – ARTI ANDAMANID

ANDAMANID, atau Minkopi, adalah penauauk asli kepulauan Andaman. Para antropolog umumnya memasukkan mereka dalam kelompok Pigminegroid atau Negrito, seperti halnya orang Semang di Malaya dan orang Aeta di Filipina. Mereka adalah salah satu sisa penduduk asli yang pada masa lampau tersebar di kawasan Asia selatan hingga ke Filipina. Taraf hidup mereka masih sangat sederhana; mereka hidup sebagai pemburu-peramu/penggeresek (gathering community). Makin lama jumlah orang Andamanid makin sedikit; kini jumlahnya tinggal beberapa ratus ribu orang. Ini disebabkan karena persaingan dengan pendatang, atau karena pelbagai penyakit yang dibawa pendatang, karena mereka masih sangat rentan terhadap penyakit-penyakit baru tersebut. Mereka begitu primitif sehingga tidak mengenal teknologi menyalakan api, meskipun mengenal api. Maka mereka biasanya mempertahankan sumber api dengan menyalakan terus-menerus sejenis damar.

Suku-suku bangsa Andaman dapat dibedakan dalam dua kelompok: (1) kelompok besar, yang dibagi lagi menjadi dua subkelompok, yakni subkelompok utara (Ba, Chari, Kora, Yeru, Juwoi, Kcde, Kol, Puchikvar) dan subkelompok selatan (Bale dan Bea), dan (2) kelompok kecil (Onge dan Yarava). Namun mereka sulit dibedakan dari segi bahasa. Mereka masih menganut sistem kepercayaan animistik, mempercayai roh-roh nenek moyang, dan oleh sementara orang dianggap mempraktekkan kanibalisme. Namun akhir-akhir ini pernyataan demikian dianggap tidak berdasar.

Ciri-ciri mereka ialah sbb.: tinggi badan sekitar 148 sentimeter, kepala pendek dan lebar, dengan isi tengkorak 1269 sentimeter kubik, rambut seperti wol hitam kemerahan, muka lebar pada tulang pipinya, rahang tidak menonjol ke depan, bibir tebal penuh, tetapi tidak menonjol atau melipat ke luar, hidung batangnya lurus dan tidak mendatar, rambut badan sangat jarang, warna kulit bervariasi dari warna perunggu sampai hitam jelaga.