PENGERTIAN BARAT DAN TIMUR DI ANTARA KEBUDAYAAN NASIONAL

By On Sunday, April 19th, 2015 Categories : Bikers Pintar

Hampir sepanjang sejarah, kontak antara Timur dengan Barat lebih berwujud konflik, disharmoni, persaingan, atau perang dibanding konsensus nilai atau saling mengerti. Meskipun teknologi komunikasi sudah demikian modern dan canggihnya, tetap saja ketidaktahuan di antara Barat dan Timur menyelimuti pengetahuan kebudayaan dan nilai spiritual yang dimiliki. Dernikian pula adanya orientalisme (ilmu ketimuran atau ilmu tentang dunia Timur) tidak membantu terjadinya harmoni antara Barat dan Timur. Justru sebaliknya, banyak orientalis (ahli Barat yang mempelajari Timur) tidak memberikan gambaran objektif, bahkan banyak penelitian orientalis yang digunakan dalam rangka memperkuat penetrasi politik Barat. Kasus umat Islam Indonesia dengan orientalis Snouek Hungronye merupakan contoh yang jelas tentang adanya disharmoni di antara Barat dan Timur.

Terjadinya disharmoni di antara Barat dan Timur disebabkan oleh pikiran Barat dengan timur yang penuh dengan bayangan negatif yang stereotip dan prasangka. Akibat demikian, alam pikiran Barat dengan timur tidak pernah bertemu. Dalam pikiran timur, Barat digambarkan sebagai materalisme, kapitalisme, rasionalisme, dinamisme, saintisme, postivisme, sekularisme, dll. Sebaliknya pikiran Barat membayangkan Timur sebagai kemiskinan, kebodohan, statis, fatalis, kontemplasi, dll. Tentu saja kalau bayangan pikiran Barat dan Timur digambarkan demikian, maka antara Barat dan Timur terdapat sikap yang berlawanan, yang pada gilirannya akan terwujud konflik, disharmoni, persaingan, atau perang.

Untuk membuktikan apakah betul bahwa antara Barat dan Timur terjadi sikap yang berlawanan, kita perlu menelusuri masing-masing watak dan pemikiran tersebut.

 

PENGERTIAN BARAT DAN TIMUR DI ANTARA KEBUDAYAAN NASIONAL | ADP | 4.5