PENGERTIAN KABEL – Berfungsi sebagai jalan untuk melewatkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lain. Kabel itu dapat terdiri atas satu kawat atau lebih, yang masing- masing umumnya diisolasi, agar arus listrik yang melewati kawat itu tersekat. Di samping isolasi, kabel memiliki selubung pelindung untuk melindungi lapisan isolasi. Sesuai dengan kegunaannya, ada dua jenis kabel, yakni kabel untuk penyaluran tenaga listrik dan kabel untuk penyaluran sinyal listrik. Kabel untuk penyaluran tenaga listrik digunakan di bidang tenaga listrik, sedangkan kabel untuk penyaluran sinyal listrik digunakan di bidang telekomunikasi (telepon, telegraf, dsb.). Tenaga penyaluran sinyal dalam rangkaian kabel telepon mungkin hanya sekian per sejuta watt. Kedua jenis kabel ini tidak sama dan masing-masing memiliki ciri yang berbeda.
Bahan Kabel.
Sebagai penghantar digunakan tembaga, aluminium atau baja. Tembaga sangat menghantar arus listrik dan mudah dibengkokkan. Aluminium tak selentur dan tak sebagus tembaga dalam menghantar arus listrik, tetapi lebih ringan. Sebenarnya perak merupakan penghantar terbagus, tetapi sangat mahal. Baja digunakan bilamana keuletan juga merupakan faktor penting, misalnya bila jarak antar- tiang sangat besar, atau pada kabel bawah laut.
Sebagai isolator digunakan berbagai jenis karet alam, karet vulkanisasi, dan karet buatan seperti neo- prena. Kertas yang dijenuhi minyak dan dibungkus kedap juga digunakan. Bahan isolator modern umumnya adalah berbagai jenis plastik, seperti misalnya po- livinil klorida dan polietilena. Akhir-akhir ini penggunaan teflon juga meluas.
Kabel Tenaga Listrik.
Kabel arus searah kuno. Setelah Thomas Edison mengembangkan lampu pijar dalam tahun 1879, orang mulai memerlukan kabel untuk meneruskan tenaga listrik. Arus yang mula-mula disalurkan adalah arus searah. Kabel arus searah pertama dikembangkan oleh Thomas Edison. Kabel ini terdiri atas dua penghantar yang penampangnya berupa setengah lingkaran. Penghantar ini disekat dengan kertas dan ditaruh di dalam pipa. Sesudah itu ke dalam pipa dipompakan lilin cair, yang setelah membeku berperan sebagai isolator cukup baik untuk selisih voltase sampai 100 volt. Kabel yang diperoleh dengan cara ini hanya mampu meneruskan arus searah ber- voltase rendah sejauh 1250 meter. Lebih jauh dari itu, susut energi karena berubah menjadi panas sudah terlalu banyak.
Kabel arus bolak-balik kuno digunakan orang setelah ditemukan transformator. Keuntungan arus bolak- balik adalah lebih tingginya efisiensi, karena susut energi menjadi panas akan relatif kecil, bila digunakan tegangan tinggi. Di tempat tujuan tegangan itu dapat diturunkan kembali agar tidak berbahaya. Kabel ini terdiri atas dua pipa tembaga ko’nsentrik (diameter 2,06 dan 4,92 sentimeter) yang disekat dengan kertas berlilin setebal 0,48 sentimeter. Seluruh perangkat ini dimasukkan ke dalam pipa besi. Rongga yang ada diisi dengan aspal. Pipa tembaga luar dibumikan. Kabel semacam ini hanya tahan tegangan 33.000 volt, dan lazim digunakan hanya sampai 10.000 volt.
Kabel tegangan tinggi bikinan Luigi Emmanueli (1920) menggunakan minyak sebagai isolasi. Henry W. Fisher dan Ralph W. Atkinson (1925) menggunakan kabel bertekanan gas. Isolator dikenai udara atau nitrogen untuk meningkatkan sifat isolasi listriknya. Kabel-kabel semacam ini dipasang di bawah tanah. Masalah yang dihadapi adalah efek kapasitif yang akan mengakibatkan susutnya daya karena energi listrik berubah menjadi panas.
Kabel yang ditaruh pada tiang biasanya tak beriso- lator, kecuali pada penopangnya. Kabel ini terbuat dari tembaga dan aluminium, baja dan aloi tembaga dan aluminium. Efek yang serius adalah }nduktans kawat- kawat yang dipasang sejajar ini; makifr besar induk- tans akan makin besar susut daya karenienergi listrik berubah menjadi panas dan gelombang’ Elektromagnetik. Kabel semacam ini cukup memuaskan untuk tegangan sampai 250.000 volt. Di at|s voltase ini digunakan kabel terisolasi bertekanan.
Kabel bawah tanah menghadapi masalah timbulnya panas oleh aliran listrik yang tak lekas terbuang seperti kabel pada tiang. Kadang kabel semacam ini didinginkan dengan air atau minyak.
Kabel dalam air mempunyai keuntungan terhindarnya keadaan lewat-panas. Namun bagaimana pun air bersifat korosif. Di negeri berpulau-pulau seperti Jepang, Inggris, Italia, dan juga Perancis dan Amerika Serikat digunakan kabel berisi minyak dan kabel gas yang melewati bawah permukaan laut. Dalam tahun 1965 dipasang kabel terpanjang di dunia, yakni antara Sardinia dan Tuskani di Italia untuk menyalurkan energi sebanyak 200 megawatt arus searah.
Kabel Komunikasi.
Sistem komunikasi listrik jarak-jauh yang pertama kali direka orang adalah kabel telegraf pada tahun 1830. Kabel ini mula-mula tanpa isolasi dan direntang antara tiang-tiang.
Kabel serupa untuk telepon menjadi kurang memuaskan, karena jarak yang terlalu jauh akan sangat mengurangi tenaga isyarat, sehingga derau dan distorsi akan sangat mengganggu pembicaraan. Untuk mengatasi gangguan ini dipasang kumparan induksi untuk memperkuat dan memperjelas suara.
Kabel telepon daratan yang modern dapat menghantar sejumlah isyarat percakapan pada frekuensi ycng berlainan sekaligus. Isyarat itu dapat diperkuat berkat ditemukannya tabung vakum. Digunakan filter nada untuk memisahkan percakapan pada frekuensi yang berlainan. Dengan perkembangan ini kabel berbeban yang laifia tidak lagi memenuhi syarat. Maka -dikembangkan konstruksi kabel pasangan-banyak {multipair-cable) dengan urutan: (1) isolasi kertas, penghantar kembar atau kelompok empat penghantar; (2) isolasi kertas dan plastik, penghantar pasangan- banyak, dan pelindung majemuk, plastik atau logam; dan (3) isolasi plastik, penghantar pasangan-banyak, dan pelindung plastik, misalnya polivinil klorida dan polietilena.
Selanjutnya kabel pasangan banyak inipun digantikan oleh kabel koaksial tanpa beban, yang susunannya adalah penghantar-dalam, isolasi, dan penghantar luar yang konsentrik. Konstruksi ini sesuai untuk penghantaran arus listrik berfrekuensi sangat tinggi. Dua puluh kabel koaksial bergaris tengah 0,953 sentimeter ini diberkas dalam suatu selubung pelindung. Kabel koaksial ini digunakan sepasang demi sepasang, satu untuk masing-masing arah. Bila sepasang digunakan untuk cadangan maka satu bundel itu memungkinkan 9 x 3600 = 32.400 percakapan serentak.
Kabel laut. Sebelum tahun 1848 banyak usaha dilakukan orang untuk menemukan isolasi yang cocok untuk laut. Telah dicoba, misalnya, sisal beraspal, kapas berminyak, rotan belah dan karet india. Tak satu pun cocok. Baru karet (perca) yang dinilai tahan terhadap air laut.
Kabel telegraf bawah laut pertama antara Dover dan Calais terbuat dari empat kawat tembaga yang diisolasi dengan karet alam. Kabel trans-atlantik sepanjang 3432 kilometer (antara Valentia, Irlandia, dan Newfoundland, Kanada) terdiri atas 7 kawat tembaga dan empat lapis isolasi karet yang dibungkus sisal berter. Sebagai pelindung digunakan 10 kawat baja yang masing-masing disalut sisal berminyak.
Kabel telepon laut mengikuti suksesnya pemasangan kabel telegraf laut. Kabel pertama dipasang dari kepulauan Man ke Wales dalam tahun 1943. Kabel ini dilengkapi dengan penguat pengulang pada selang-selang tertentu. Penguat pengulang ini merupakan benjolan-benjolan pada kabel, karena ditaruh dalam wadah berongga yang terbuat dari baja fleksibel. Kabel semacam ini harus dipasang berpasangan, karena penguat itu hanya bekerja untuk satu arah. Dalam tahun 1963 orang mampu membuat pengulang yang bekerja pada dua arah, sehingga misalnya antara Florida dan Jamaica dipasang satu kabel koaksial tunggal. Kabel ini menyajikan 128 saluran telepon untuk percakapan dua arah.