PENGERTIAN KACANG TANAH – Suatu jenis tanaman berupa semak semusim. Tingginya 0,3 – 0,5 meter. Percabangannya dimulai dari pangkal tanaman. Daunnya selalu berpasangan dengan anak daun lonjong atau bulat telur terbalik. Bunganya berupa bulir yang berwarna kuning. Buah kacang tanah yang disebut polong berwarna cokelat kekuningan dengan bentuk memanjang tumbuh dan berkembang di dalam tanah. Polongnya ini mengandung 1-5 biji yang berwarna merah kuning, cokelat, atau ungu. Pada akar terdapat bintil-bintil yang mengandung bakteri yang dapat mengubah nitrogen udara menjadi senyawa nitrogen yang siap diserap tumbuhan.
Diperkirakan tanaman ini berasal dari Brasilia, Amerika Selatan. Berdasarkan tipe percabangannya dikenal tiga tipe botani, yakni Virginia, Valencia, dan Spanish; berdasarkan tata aturan pertumbuhan bunganya dikenal dua anak jenis, A. hypogea hypogaea dan sedangkan berdasarkan pertumbuhannya didapat tipe Polongnya yang berada dalam tanah terbentuk karena setelah pembuahan, bakal buah yang disebut – ginofor tumbuh memanjang mengarah ke bawah (geotropisme positif) dan masuk ke dalam tanah. Polong di dalam tanah ini menyulitkan kriteria umur panen terutama pada turunan hasil persilangan kacang genjah dan dalam. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah yang bertekstur berat, namun risiko kehilangan polongnya lebih tinggi. Pada awal pertumbuhan, kacang tanah memerlukan kelembapan tanah dan udara yang cukup; sedangkan di akhir pertumbuhannya, tanah harus kering. Hujan yang banyak pada akhir pertumbuhan akan menumbuhkan biji di lapangan sehingga menurunkan kualitas.
Karena tergolong tanaman Legum, pemberian pupuk N tidak diharapkan menaikkan produksi, walaupun pada kondisi kandungan bahan organik rendah dan N diperlukan. Tanaman kacang tanah dapat menyediakan kebutuhan N sendiri, jika bakteri pengikat N yang sesuai tersedia dalam tanah. Bakteri ini dapat bertahan 5-6 tahun dalam tanah. Karena itu, untuk tanah yang baru dibuka dianjurkan menggunakan ino- kulum. Bagi tanah yang mempunyai pH di bawah 5,8 diharapkan melakukan pengapuran. Pengapuran ini akan menambahkan kalsium. Tanaman yang kekurangan kalsium dicirikan dari jumlah polong hampa yang tinggi.
Biji kacang tanah mengandung 50 persen minyak dan 25 – 34 persen protein. Oleh sebab itu, dalam skala internasional, hasil produksi tanaman ini berupa minyak. Selain itu, di pasaran hasil produksi ini dijumpai pula sebagai peanut butter, bahan makanan langsung (kacang goreng, kacang garing, dan kacang rebus) ataupun campuran dalam makanan kecil. Di luar negeri, brangkasan kacang tanah dibentuk dalam bentukan bulat atau balok dan dijual untuk makanan ternak.
Di Indonesia, tanaman kacang tanah dikenal sebagai tanaman palawija yang ditanam di sawah maupun tegai (tanah kering), baik secara monokultur (tanaman tunggal), maupun tumpang sari dengan jagung, ubi kayu, kedelai, ataupun palawija lainnya. Umumnya, kacang tanah yang ditanam adalah tipe spanish dengan umur panen 95 – 110 hari. Varietas yang ditanam dikenal dengan nama binatang, seperti Banteng, Kidang, Macan, dan Gajah, serta varietas yang lebih baru dilepas, yakni Pelanduk, Tapir, Rusa, dan Anoa. Tanaman ini tersebar di 27 propinsi dengan total area 900.540 hektar (BPS, 1987). Areal terluas terletak di Jawa (341.547 hektar) dan tersempit di Maluku (1.912 hektar). Produksinya 0,8 – 1,1 ton per hektar dan rata-rata 0,97 ton per hektar. Produksi ini tergolong rendah dibandingkan produktivitas di Amerika yang dapat mencapai 5 ton per hektar. Salah satu penyebab rendahnya produksi adalah varietasnya rentan terhadap penyakit layu yang disebabkan bakteri Pseudomonas solanacearum serta penyakit bercak daun yang disebabkan cendawan Cercospora arachidicola atau Cercosporidium personatum.