PENGERTIAN KLEN – Dari bahasa Inggris clan, adalah kelompok kerabat yang para anggotanya merasa berasal dari keturunan satu nenek moyang melalui garis keturunan laki-laki atau garis keturunan perempuan. Klen yang menarik garis keturunan menurut garis laki-laki disebut klen patrilineal, dan yang menurut garis perempuan disebut klen matrilineal. Berdasarkan jumlah anggota suatu klen, ada klen yang dapat digolongkan klen kecil (minimal clan) dan ada yang dapat digolongkan klen besar {maximal clan). Klen kecil biasa juga disebut minimal lineage dan klen besar biasa disebut maximal lineage.
Suatu klen kecil Adalah gabungan beberapa keluarga luas yang anggotanya berjumlah sekitar 50-70 orang. Mereka biasanya masih tinggal dalam satu desa atau komuniti kecil, yang masing-masing masih saling mengenal dan saling bergaul satu sama lain. Suatu klen biasanya memiliki dan memelihara harta pusaka bersama, antara lain berupa tanah. Mereka juga biasanya melakukan usaha-usaha produktif dalam lapangan mata pencaharian yang dikerjakan secara bergotong royong. Para anggota klen kecil terikat oleh berbagai norma dan nilai adat tertentu, misalnya adat eksogami klen. Ini berarti bahwa dalam mencari jodoh mereka harus mengambil pasangan dari luar klennya. Namun ada suku bangsa yang anggota klennya harus mencari pasangan dari kalangan anggota klen sendiri. Di Indonesia, adat endogami klen tampak pada klen (dadia) di kalangan masyarakat Bali.
Banyak suku bangsa di Indonesia yang budayanya mengenal sistem klen, klen kecil maupun klen besar, dengan istilah tersendiri. Paruik adalah suatu bentuk klen kecil matrilineal yang terdapat dalam desa-desa masyarakat Minangkabau. Sebaliknya, klen kecil patrilineal terdapat pada banyak suku bangsa, dengan istilah soa (Kei), wungu (Larantuka), marga (Batak), ilibhou (Ngada), dsb. Setiap klen kecil mempunyai nama-nama tersendiri, misalnya pada masyarakat Karo dikenal nama klen seperti Sibero, Milala, Sebayang, Munte; pada masyarakat Timorini di Irian Jaya dikenal nama Nagui, Gakum; Gano-Gupuk, Kevo- Banere, dsb.
Suatu klen besar, yang patrilineal atau matrilineal, mempunyai anggota yang meliputi keturunan seorang nenek moyang yang sudah hidup dalam berpuluh-puluh angkatan. Jumlah anggota klen besar itu sering kali mencapai puluhan ribu orang. Oleh sebab itu, mereka sudah tidak saling mengenal lagi dan tidak mungkin lagi saling bergaul satu sama lain. Namun, mereka merasa berasal dari satu nenek moyang yang dianggap keramat dan mempunyai sifat-sifat dan ciri- ciri yang luar biasa. Nama nenek moyang itu sering kali merupakan nama klen sendiri, sehingga mereka terikat dengan nama itu. Suatu klen besar juga mempunyai nyanyian dan dongeng suci atau lambang tertentu. Lambang itu dapat berupa binatang atau tumbuh-tumbuhan, yang dalam ilmu antropologi disebut totem. Tumbuh-tumbuhan atau binatang totem dipercayai sebagai penjelmaan roh nenek moyang yang harus disembah.
Sebuah klen besar biasanya berfungsi mengatur hubungan dalam rangka perkawinan, mengatur para anggotanya dalam kehidupan keagamaan, menjadi dasar dalam mengatur kehidupan politik, dan mengatur hubungan antara lapisan dalam masyarakat. Namun sekarang pada banyak suku bangsa, fungsi klen kecil dan klen besar sudah mulai luntur, bahkan hilang. Pada suku bangsa tertentu fungsi klen dalam mengatur perkawinan masih berlaku, misalnya dalam kehidupan masyarakat Batak di Sumatra.
Incoming search terms:
- arti clan
- pengertian klan
- pengertian clan
- perbedaan fungsi klen besar dan klen kecil
- pengertian klen
- clan adalah
- perbedaan fungsi klen besar dengan klen kecil
- apa perbedaan fungsi klen besar dengan klen kecil
- apa perbedaan fungsi klen besar dan klen kecil
- fungsi klen besar dan klen kecil