PENGERTIAN KUMBANG

By On Tuesday, April 29th, 2014 Categories : Bikers Pintar

PENGERTIAN KUMBANG – Salah satu bangsa serangga yang jum­lah jenisnya paling banyak dibandingkan bangsa lain. Anggotanya lebih kurang 250.000 jenis, tersebar di seluruh dunia. Bangsa ini memperlihatkan variasi yang besar pada bentuk, habitat, sumber makanan, dan tingkah lakunya.

Ciri-cirinya. Ukuran tubuh kumbang bervariasi, da­ri kecil (lebih kurang 0,45 milimeter) sampai besar (lebih kurang 15 sentimeter). Tubuhnya yang keras dan kuat ditumbuhi banyak bulu atau rambut pendek. Tubuhnya terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Kakinya tiga pasang. Kepalanya bebas bergerak, me­manjang ke depan dan ke bawah, seperti cerobong. Mata mejemuknya besar, mata tunggalnya (oceli) ke­cil atau kadang-kadang tidak ada. Bentuk dan ukuran antenanya beragam, panjang dadanya dua kali lebih panjang tubuh, dan pada beberapa jenis hanya berupa satu segmen. Bagian mulutnya terdiri atas labrum, mandibula, maksila, dan labium. Mandibula dan mak- silanya mampu menggigit dan mengunyah benda ke­ras. Di bagian dadanya, yang terbagi atas protoraks, mesotoraks, dan metatoraks, terdapat tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Kaki terbagi atas lima bagian, yaitu coxa, trochanter, femora, tibia, dan tarsus. Ben­tuk kakinya beragam sesuai dengan fungsinya, misal­nya ada yang pipih untuk berenang, ada yang panjang dan kuat untuk melompat dan menangkap mangsa. Sayapnya terdiri atas dua pasang; sayap depan yang disebut elitra umunya keras, sedangkan bentuknya di­sesuaikan dengan bentuk tubuh; sayap ini tidak dapat digunakan untuk terbang dan hanya merupakan pelin­dung tubuh. Ada beberapa kumbang yang mempunyai sayap depan pendek, misalnya suku Staphylinidae. Sayap belakangnya lebar, berwarna bening dan tipis seperi» selaput, dengan beberapa venasi; sayap ini da­pat dilipat penuh sehingga tertutup oleh sayap depan. Fungsi sayap belakang untuk terbang. Abdomen ter­diri atas sembilan segmen, yang masing-masing mempunyai sepasang spirakel (alat untuk bernapas). Segmen yang kedelapan dan kesembilan dimodifikasi menjadi alat genital. Alat pencernaannya lengkap, ter­diri atas faring, tembolok, lambung, usus tengah, usus belakang, rektum, dan anus. Panjang saluran pencer­naan bervariasi; bergantung pada makanan yang di­makan. Sistem sarafnya merupakan suatu seri pusat saraf atau tali saraf yang cenderung mengarah ke de­pan dan dihubungkan dengan saraf-saraf cabang.

Daur Hidup. Kumbang mengalami metamorfosis lengkap dari telur, larva, pupa, sampai tahap dewasa. Telurnya berukuran kecil, berwarna putih bening hingga kuning. Telur diletakkan di tempat yang ber­macam-macam menurut makanan larvanya. Misal­nya, kumbang predator akan meletakkan telurnya di dekat mangsanya, kumbang penggerek kayu meletak­kan telurnya di batang kayu yang akan digereknya.

Bentuk larva kumbang mirip larva kupu-kupu; ada yang pipih, gemuk, dengan kaki atau kaki yang tere­duksi. Larva ini tidak berantena, atau tidak bersayap. Tubuhnya lunak berwarna putih atau kekuning-ku­ningan, kepalanya kecil, dan segmentasi tubuhnya je­las. Pada stadia ini serangga sangat aktif dan rakus, dan bagi yang berpotensi sebagai hama, stadia ini ada­lah yang paling merugikan. Stadia larva ini disebut juga lundi (Jawa: uret). Pupanya berwarna cokelat, terbungkus lapisan kokon. Pada stadia ini serangga ti­dak aktif bergerak maupun makan. Setelah stadia pu­pa, kumbang hidup sebagai serangga dewasa.

Ekologi.

Habitat kumbang sangat bervariasi dan luas, yakni di air, bawah tanah, lantai tanah, tumbuh­an, hewan, gudang bahan makanan, dan bangunan. Peranannya di alam sebagai hama pemakan akar, ba­tang, daun, bunga, buah, dan biji; sebagai predator yang memangsa organisme lain, seperti siput dan organisme kecil lainnya; sebagai parasit yang mema- rasiti serangga lain dan hewan; dan sebagai perombak bangkai dan limbah serta penyerbuk bunga.

Klasifikasi.

Dulu, bangsa Coleoptera dibagi menja­di dua anak-bangsa; namun kini, bangsa tersebut di­bagi menjadi empat anak-bangsa dengan 133 suku. —Anak-bangsa Arzhostomata mempunyai satu suku, yaitu suku Cupedidae. Anak-bangsa ‘ Myxophaga,- yang merupakan kelompok kumbang jamur, memiliki empat suku. Anak-bangsa Adephaga, yang artinya la­hap atau rakus, umumnya bersifat karnivora dan mempunyai 10 suku. Anak-bangsa ini meliputi 9 per­sen dari seluruh jenis kumbang. Anak-bangsa Poly- phaga, yang berarti banyak makan, mempunyai 118 suku dengan 13 super-suku. Anak-bangsa ini menca­kup 90 persen dari seluruh jenis kumbang.

Kumbang yang Berpotensi pada Tanaman Perta­nian. Kumbang Brontispa tergolong suku Hispidae. Di Indonesia dikenal tiga jenis, yaitu B. longissima,B. froggratti, dan B. selebensis. Hama ini merusak daun kelapa yang belum terbuka (janur) dengan menggerek permukaan bawah daun. Akibatnya, bila daun mem­buka akan tampak warna cokelat dalam bentuk noda- noda yang memanjang atau menyeluruh dan akhirnya daun berkarut-karut dan kering. Keadaan ini terjadi karena epidermis daun sudah mati.

Kumbang Brontispa aktif pada malam hari, betina­nya meletakkan telur dalam kelompok berjajar-jajar sebanyak 2 sampai 4 butir. Produksi telur tiap induk rata-rata 120 butir yang dihasilkan selama 2 sampai 3 bulan. Siklus hidupnya antara 5 sampai 7 minggu.

Di Indonesia dikenal dua parasit penting pada kum­bang ini, yaitu Tetrastichodes brontispae, parasit pada pupa, dan Haechelliana brontispae, parasit pada telur.

Kumbang Promecotheca termasuk suku Hispidae. Kumbang ini merusak daun kelapa yang sudah mekar. Dari jenis ini dikenal dua jenis, yaitu P. cuminggi dan p. soror. Tubuhnya kecil lebih kurang 8 milimeter panjangnya, berwarna hitam cokelat. Kumbang Pro­mecotheca pernah menimbulkan serangan yang serius pada tahun 1938 di daerah Maluku. Akibat serangan ini, buah gugur sebelum waktunya. Beberapa parasit kumbang ini, antara lain Achrysocharis promecothe- cae, parasit pada telur, dan Dymmochiatetrastichus sp., parasit pada pupa.

Kumbang Xyleborus termasuk suku Scolytidae. Ada beberapa jenis yang dikenal, yaitu X. morigerus, X. morstatti, X. discolor, X. similis, dan X. semigreno- sus. Hama ini dikenal sebagai penggerek cabang pada tanaman kopi, cokelat, teh avokad, mahoni, cassia, lamtoro, albizia, dan crotalaria.

Kumbang berukuran kecil, 1 sampai 3 milimeter, ini membuat lubang gerekan yang bentuknya tidak menentu, kadang-kadang dari arah bawah, dari sam­ping atau atas. Setelah masuk ke dalam cabang, kum­bang ini membuat gerekan yang lebih lebar, sampai di bagian empulur. Kalau kumbang menggerek di bagian empulur, tanaman yang terserang akan mati.

Serica dikenal sebagai kumbang daun teh. Kum­bang ini berukuran kecil lebih kurang 5 milimeter, berwarna merah kecokelatan. Kumbang ini merusak daun teh pada malam hari, dan pada siang harinya ber­sembunyi dalam tanah sedalam 1 sampai 10 sentime­ter. Larvanya berupa uret kecil yang hidup dalam ta­nah memakan bahan organik atau akar tanaman teh. Serica termasuk suku Mellontidae.

Kumbang Sitophilus termasuk suku Curculionidae. Kumbang dewasa mempunyai moncong atau probosis panjang dan ramping, pangkal antena terletak di dekat mata. Tubuhnya kecil, lebih kurang 3 milimeter, ber­warna gelap. Kumbang ini merusak bahan makanan yangjlisimpan agak !?rna seperti beras, jagung, dan ketan yang masih utuh. Akibat serangan tersebut ba­han makanan menjadi bubuk. Di Indonesia Sitophilus ini dikenal dengan nama hama bubuk beras. Ada tiga jenis hama bubuk beras, yakni S. oryzae, S. zeamais, dan S. granaries, Cylas termasuk suku Curculionidae, nama ilmiah­nya C.formicarius. Dewasanya berukuran kecil, lebih kurang 6 milimeter, bermoncong panjang, dengan tu­buh berwarna biru dan kaki berwarna merah.

Kumbang ini merusak tanaman ubi, dewasanya Memakan daun, batang, dan ubinya, sedangkan larva­nya hanya merusak ubinya saja, dengan cara membuat lubang gerekan di dalam ubi.

Incoming search terms:

  • pengertian kumbang
  • deskripsi kumbang
  • definisi kumbang
  • apa itu kumbang
  • Habitat Kumbang
  • jumlah mata kumbang
  • arti kumbang
  • tentang kumbang
PENGERTIAN KUMBANG | ADP | 4.5