Pengertian oligarchy (oligarki) adalah Seperti didefinisikan pertama kali oleh Plato dan Aristoteles, istilah ini mengacu pada kekuasaan oleh sedikit orang, umumnya didasarkan pada kekayaan. Istilah ini dipertentangkan dengan monarki (kekuasaan oleh satu orang) dan demokrasi (kekuasaan oleh banyak orang, rakyat). Dalam pemikiran sosial modern, istilah ini digantikan oleh istilah elit (lihat EL►TE THEORY), meski referensi ke tendensi oligarkis masih dipakai untuk menganalisis struktur kekuasaan dalam berbagai tipe organisasi.
Penggunaan paling terkenal dari istilah ini di dalam pemikiran abad ke-20 adalah oleh Roberto Michels (1911) yang, berdasarkan studinya terhadap Partai Demokratik Sosial Jerman, berpendapat bahwa ada perbedaan tajam antara pejabat penting dengan orang biasa, yang menyebabkan kekuasaan oleh sedikit orang, yang berkembang di organisasi dengan skala apa pun (bahkan termasuk sosialis). Pengertian oligarchy (oligarki) adalah Pandangan ini, yang dirumuskan sebagai “hukum besi oligarki,” jelas terkait dengan proposisi Geatano Mosca bahwa “minoritas yang terorganisir” akan selalu mendominasi mayoritas yang tidak terorganisir, dan Michels kemudian meneliti “sebab-sebab teknis dan administratif” yang melahirkan dominasi tersebut. Konsep Michels sebagian besar dilandaskan pada teori elit, dan kemudian dikembangkan dalam bentuk anti-demokratik setelah ia menjadi pendukung Mussolini dan gerakan fasis, yang kemudian membuat Max Weber menciptakan gagasan “pemimpin karismatik” untuk menjelaskan hal ini (Mommsen, 1981). Hukum besi oligarki ditentang dalam banyak hal, oleh sejumlah kritikus teori elit, dan terutama pemikir Marxis yang membayangkan akan muncul “masyarakat tanpa kelas,” dan oleh pihak lain yang menggangap kemungkinan perluasan demokrasi, atau “demokrasi partisipatoris,” yang akan mengendalikan tendensi elitis dan oligarkis dari organisasi skala besar. Pengertian oligarchy (oligarki) adalah Di antara pemikir yang belakangan ini, beberapa pengulas hukum Michel mempertanyakan pandangan bahwa organisasi selalu diiringi dengan oligarki, terutama dalam kasus partai sosialis (Beetham, 1981) dan memberi perhatian pada adanya fakta yang berlawanan, sehingga dalam beberapa kasus adalah mungkin untuk berbicara tentang “hukum besi demokrasi,” dan bicara tentang pasang surut tendensi oligarkis dan demokratis dalam organisasi politik dan organisasi lainnya (Brym, 1980, Bab 3). Diskusi ologarki dan elit yang terjadi pada masa belakangan ini terjadi dalam kerangka yang berkaitan dengan tendensi yang bertentangan dan khususnya konsekuensi pertumbuhan administrasi birokrasi.