PENGERTIAN WELFARE ECONOMIC (EKONOMI KESEJAHTERAAN) ADALAH
Kebijakan ekonomi.
Pengertian welfare economic (ekonomi kesejahteraan) adalah Dalam memilih antara berbagai opsi kebijakan, penilaian atas nilai adalah tak terhindarkan; ekonomi kesejahteraan adalah analisis atas penilaian atas nilai dalam konteks pembuatan kebijakan ekonomi. Dalam mengelola perekonomian, pilihan harus diambil setiap waktu. Adalah wajar untuk mencoba memastikan bahwa pilihan ini berasal dari seperangkat penilaian atas VALtits atau kriteria SocIAL WEIFARE yang konsisten. Di sepanjang abad ke-20, kriteria kesejahteraan yang dianut ekonom adalah kriteria yang diasosiasikan dengan nama Vilfredo Pareto (Pareto, 1897). Peningkatan Pareto untuk masyarakat adalah perubahan yang menyebabkan setiap orang setidaknya tetap dalam keadaan baik seperti sebelumnya dan menyebabkan sebagian di antaranya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Keadaan optimal Pareto adalah keadaan di mana tidak dimungkinkan lagi adanya peningkatan Pareto.
Ilmu ekonomi kesejahteraan. Pengertian welfare economic (ekonomi kesejahteraan) adalah
Salah satu keunggulan kriteria Pareto adalah ia tidak bergantung pada perbandingan interpersonal. Penilaian kriteria ini tidak bergantung pada apakah perolehan seorang a lebih besar atau lebih sedikit ketimbang perolehan orang b. Namun kelemahannya adalah kriteria ini menimbulkan sikap berdiam diri. Sebuah kebijakan yang memberi satu orang miskin 100 dollar dan memberi jutaan orang miskin satu dollar bukanlah kebijakan yang direkomendasikan atau ditentang oleh pandangan Paretian ini (dengan asumsi jutaan orang itu tidak kehilangan satu dollar, betapa pun sedikitnya), Tidak mengejutkan, sebagian besar ilmu ekonomi kesejahteraan berusaha mengembangkan pendekatan yang lebih baik untuk mengurutkan keadaan sosial. Karya penting ke arah ini adalah paper yang dipublikasikan oleh Abram Bergson (1938) dan dikembangkan lebih lanjut oleh Paul Samuelson (1947). PendekatanBergson-Samuelsonmensyaratkan agar kesejahteraan sosial masyarakat menjadi fungsi dari level utilitas yang dinikmati oleh setiap individu di dalamnya. Tergantung pada kecenderungan normatif, kita dapat menegaskan bahwa fungsi ini memenuhi properti tertentu. Pengertian welfare economic (ekonomi kesejahteraan) adalah Misalnya, kita dapat mensyaratkannya menjadi inklusif Pareto. Yakni, jika utilitas seseorang naik dan utilitas orang lain tidak ada yang turun, level kesejahteraan sosial harus dianggap naik. Kita juga bisa menganggap bahwa kesejahteraan sosial adalah jumlah dari setiap level utilitas individual. Ini sama dengan utilitarianisme, yang dikemukakan di abad ke-18 oleh Jeremy Bentham. Pendapat intermediate, yang dikemukakan oleh John Hicks, Nicholas Kaldor dan yang lainnya, mendeskripsikan perubahan sebagai perbaikan apabila pihak yang mendapat keuntungan dari perubahan itu dapat mengompensasi pihak yang dirugikan tetapi masih bisa mempertahankan keuntungannya. Kaidah ini dipakai untuk perbandingan pendapatan nasional riil dan analisis biaya-manfaat tetapi basis konseptualnya mendapat kritik serius. Jika pihak yang diuntungkan tidak benar-benar memberi kompensasi kepada pihak yang dirugikan, lalu bagaimana cara memberi tahu mereka bahwa mereka bisa melakukannya? Dan, jika mereka memberi kompensasi, kriteria Pareto itu sendiri akan menganggap perubahan itu sebagai sesuatu yang diinginkan; jadi untuk apa kita membutuhkan kaidah lain? Di masa yang lebih belakangan ilmu ekonomi kesejahteraan mendapat dukungan dari penemuan teorema besar—teorema kemustahilan umum Arrow (1951) (lihat SoCIAL cHoicE). Alih-alih menetapkan fungsi kesejahteraan sosial tertentu, Arrow mengemukakan beberapa aksioma yang tampak masuk akal untuk fungsi kesejahteraan sosial. Teorema kemustahilan umum menegaskan bahwa aksioma ini tidak dapat memuaskan semua orang. Banyak literatur telah muncul untuk “memecahkan” problem ini. Pengertian welfare economic (ekonomi kesejahteraan) adalah Akan tetapi, di tengah-tengah menjamurnya literatur ini muncul pula teorema kemustahilan lainnya, seperti paradoks kebebasan Amartya Sen (1970). Yang lebih penting, ilmu ekonomi kesejahteraan pasca-Arrovian menjadi koridor untuk mempertemukan ilmu ekonomi dengan filsafat moral. Persoalan kebebasan dan hak individu kini mulai dipertimbangkan dalam ilmu ekonomi. Karya Amartya Sen, misalnya, menggunakan kerangka formal yang dipakai oleh ekonom kesejahteraan dan kerangka konseptual dari filsuf moral seperti John Raw1s dan Robert Nozick. Ilmu ekonomi kesejahteraan juga memperkaya aktivitas lain seperti analisis biaya-manfaat, pengukuran kemiskinan dan ketimpangan, dan pembuatan kebijakan publik.