PERBURUAN TUKANG SIHIR

By On Sunday, September 1st, 2013 Categories : Bikers Pintar

witch-hunts (perburuan tukang sihir)

Memburu tukang sihir mencari pelaku yang bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatan menyakiti seseorang atau kelompok masyarakat merupakan efek lanjut dari kepercayaan terhadap sihir dan tenung. Dalam pencarian sihir individu (individual witch-seeking) penyebab suatu penderitaan tertentu dicari dari para spesialis seperti ahli-ahli nujum yang bila sihir itu didiagnosa bisa menunjukkan tukang sihir yang bertanggung jawab atas perbuatan tersebut. Apakah si penuduh berkonfrontasi dengan tersangka akan bergantung pada apakah tindakan semacam itu diperlukan untuk melakukan penyembuhan atau mencegah bahaya yang akan datang, dan juga bergantung pada penilaian si penuduh (atau orang-orang lain) atas praktikalitas dan biaya-biaya (sosial, politik, ekonomi dan hukum) dari suatu tuduhan terbuka. Berbagai kemalangan yang terjadi di mana-mana bisa begitu mencemaskan masyarakat sehingga pengujian sihir komunal (communal witch testing) dilakukan, mulanya ditujukan pada orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas berbagai peristiwa yang memicu krisis. Tapi seiring meningkatnya kepanikan, dan bukti lebih lanjut tentang kegiatan sihir itu ditemukan dan/atau peristiwa-peristiwa di masa lampau ditafsirkan kembali berdasarkan konteks tersebut, maka perburuan tukang sihir skala kecil pun akan terjadi. Perburuan sihir masai (mass witch hunting) mempunyai tiga bentuk: menugaskan seorang-penangkap-tukang sihir oleh suatu komunitas atau wakil-wakilnya; menerima penangkap tukang sihir keliling atau mantra pembasmi tukang sihir, seperti di Afrika Tengah, yang bisa terjadi lagi setiap 10 hingga 15 tahun karena pengakuan-pengakuan millenarian pendahulu mereka dianggap palsu, dan sebuah perburuan yang diorganisasi dan disusun oleh sekelompok elit terutama demi kepentingannya sendiri. Perburuan-perburuan seperti itu dimaksudkan untuk melindungi masyarakat (atau pemerintah) dengan cara membuka kedok semua tukang sihir, kemudian menetralisasi kekuatan gaib mereka dan menghancurkan alat praktek mereka, atau membasmi tukang-tukang sihir melalui pengusiran, pemenjaraan atau pembu¬nuhan.

Terjadinya kepanikan yang luar biasa dari para tukang sihir Eropa pada abad ke-15 hingga ke-17 merupakan contoh perburuan tukang sihir besar-besaran oleh kelompok elit. Karena timbul sebagai tindakan melawan kelompok murtad, maka pembersihan-pembersihan itu dilakukan oleh kelompok elite keagamaan dan sekular ter-pelajar melawan tukang sihir ciptaan mereka sendiri dimana tukang sihir pemuja setan atau wakil iblis adalah akibat dari Inkuisisi, penyiksaan dan demonologi teologis (Cohn 1975). Ada beragam penjelasan untuk peristiwa-peristiwa yang mengerikan itu, mulai dari psikopatologi kolektif hingga misogyny, pembantaian terhadap kelompok minoritas dan konflik kelas; meskipun dibutuhkan banyak penjelasan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh, namun yang sangat penting di sini adalah fakta bahwa pembantaian-pembantaian itu berbarengan dengan upaya-upaya untuk menegakkan dan mempertahankan agama Kristen sebagai ideologi politik (lihat Lamer 1981).

Perburuan-perburuan ahli sihir oleh kelompok elit beranalogi dengan “kepanikan moral”, dan tindakan-tindakan melawan “parapenyeleweng”, “ancaman terhadap publik” dan “musuh negara/ masyarakat” (seperti komunis, intelektual, kapitalis, Yahudi, munafik, “subversif yang tidak patriotik . dan” penjahat-penjahat pemikiran” dan kategori-kategori sosial lain yang dijadikan kambing hitam). Sebenarnya istilah “perburuan tukang sihir” adalah kata-kata bangsa Amerika abad ke-20 yang menggambarkan upaya pengejaran suatu kelompok dengan kepercayaan atau karakteristik tertentu, atau pengejaran individu atas tuduhan-tuduhan palsu, pengambinghitaman terhadap orang-orang yang dianggap sebagai musuh-musuh ideologis atau politis, sebagaimana terjadi selama McCarthyisme di Amerika Serikat, Revolusi Kebudayaan di Cina masa Mao, dan perburuan tukang sihir lainnya yang bersifat politis. Pembersihan-pembersihan seperti itu memang diusahakan untuk tidak bertahan lama, dan ekses-eksesnya dihapuskan, tetapi bagi para korban rehabilitasinya sering terlalu terlambat terhadap berbagai obsesi elite semacam ini (Shils 1956) yang mengandung kerahasiaan, subversi, konspirasi dan xenofobia

PERBURUAN TUKANG SIHIR | ADP | 4.5