RANTAI MAKANAN DAN PENGARUH TEKNOLOGI
Hampir di semua ruang di bumi ini dihuni oleh makhluk hidup meskipun dengan jenis dan jumlah yang berbeda-beda. Ruang tempat kehidupan di dunia ini meliputi lithosfir, hidrosfir dan atmosfir .dinamakan sebagai biosfir. Nama ini mula-mula digunakan oleh Lamarck pada tahun 1809. Dalam keberadaannya semua makhluk hidup menduduki tempat tertentu dalam biosfir tersebut dan terikat pada lingkungan atau dengan kata lain mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan tersebut demikian juga menyesuaikan diri antara sesamanya dari setiap makhluk hidup yang mendiami lingkungan yang bersamaan. Jadi ada hubungan timbal balik antara sesama makhluk hidup dan dengan lingkungannya yang disebut dengan istilah Ekologi.
Istilah ekologi mula-mula digunakan oleh Ernest Haeckel dalam tahun 1860, berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang berarti ilmu. Jadi ekologi berarti ilmu rumah tangga makhluk hidup (Soemarwoto, 1979).
Hubungan timbal balik ini dinyatakan dalam bentuk adaptasi atau penyesuaian sejenis makhluk hidup terhadap lingkungannya, serta perubahan lingkungan itu sebagai akibat pengaruh makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut. Misalnya cacing tanah memakan daun yang jatuh ke tanah, kemudian dicernakan oleh cacing dan sisa pencernaan dibuang di sekitar lingkungannya sebagai kotoran tubuh. Selain itu cacing banyak membuat lubanglubang dalam tanah berupa terowongan kecil yang akan memperbaiki aerasi tanah. Kotoran dan terowongan tadi akan membuat tanah menjadi lebih subur dan gembur baik untuk pertumbuhan tanaman sehingga tanaman tersebut akan menghasilkan daun yang lebih banyak jatuh ke tanah yang akan memberikan makanan cukup kepada cacing dan sebaliknya secara berlanjut.
Apabila dilakukan penebangan hutan secara berlebihan, maka kanopi tanaman akan hilang, tanah akan langsung terkena panas matahari, suhu tanah akan naik, kelembaban turun. Daun yang jatuh ke tanah semakin berkurang, cacing semakin menderita dan akan mati, kotoran yang menyuburkan tanah tidak ada lagi, lubanglu’bang cacing yang memperbaiki aerasi tidak terbentuk sehingga tanah semakin gersang. Dari contoh di atas kelihatan hubungan timbal balik antara hewan dan tumbuhan serta lingkungannya yang membentuk suatu sistem tertutup yang disebut sebagai ekosistem.
Dalam suatu ekosistem dijumpai kumpulan makhluk yang sejenis yang disebut sebagai populasi. Beberapa jenis populasi dari berbagai jenis organisme pada suatu tempat tertentu akan membentuk suatu kehidupan bersama yang disebut sebagai komunitas. Dalam komunitas tersebut populasi satu dengan lainnya baik secara langsung ataupun tidak langsung akan mengadakan interaksi. Setiap populasi mempunyai sifat dan peranan tertentu sebagai anggota komunitas yaitu sebagai produsen, sebagai konsumen dan sebagai pengurai (Southsick, 1974). Produsen, konsumen dan pengurai masingmasing saling mempengaruhi dan melengkapi membentuk mata rantai yang saling berhubungan karena saling ketergantungan.
Di alam setiap mata rantai satu sama lainnya berhubungan selaras sehingga ekosistem menjadi mantap. Secara alamiah ekosistem mempunyai kemampuan untuk memantapkan goncangan yang terjadi di alam. namun goncangan yang besar yang sering mengganggu kemaniapan ekosistem ialah kekurangan air, kebanjiran, angin topan, letusan gunung berapi, wabah penyakit dan Iainlain. Selain pengaruh alamiah, pengaruh kemajuan teknologi seperti misalnya tercemarnya air, tanah dan udara oleh limbah industri, asap mobil, pabrik dan penggunaan pestisida serta penebangan hutan secara sembarangan, langsung ataupun tak langsung akan mempengaruhi rantai makanan pada tempat tersebut.