ANEMIA DAN KAITANNYA DENGAN PERAWATAN GIGI
Anemia merupakan salah satu gangguan kesehatan yang paling umum dijumpai, baik di negara yang sedang berkembang maupun di negara maju. Dan anemia merupakan salah satu penyakit hematologik di mana terdapat penurunan jumlah sel darah merah yang beredar, penurunan kadar hemoglobin, atau penurunan nilai hematokrit. Terdapat berbagai faktor yang dapat menimbulkan anemia, antara lain kehilangan darah dalam jumlah besar, penurunan produksi sel darah merah atau peningkatan destruksi sel darah merah. Juga anemia dapat terjadi tanpa gejala klinis (asimtom), atau dapat pula disertai gejala-gejala pucat, sesak napas dan mudah lelah, di mana gejala-gejala ini erat kaitannya dengan nilai hematokrjt. Pasien anemia biasanya asimtom sampai nilai hematokrit di bawah 30%. Pada nilai hematokrit yang lebih rendah lagi, pasien dapat mengeluh pusing, lesu, dyspnea. Dan bila nilai hematokrit lebih kecil dari 20%, akan tampak simtom ortostatik yang nyata dan dapat terjadi dyspnea bahkan pada waktu istirahat. Harus ada kerja sama yang baik antara dokter umum dan dokter gigi dalam merawat pasien, karena selain gejala-gejala klinis seperti tersebut di atas, juga dapat ditemukan kelainan di dalam mulut berupa kelainan pada mukosa mulut terutama lidah, di mana pada sebagian kasus, manifestasi oral ini dapat merupakan manifestasi dini yang mengakibatkan pasien terlebih dahulu mencari pengobatan ke dokter gigi. Dan pada pasien anemia, terutama dengan manifestasi klinis yang berat, tidak boleh dilakukan prosedur bedah di dalam mulut, karena dapat terjadi perdarahan yang hebat dan penyembuhan luka yang buruk.
KLASIFIKASI (Lynch 1984).
- Berdasarkan penyebab reduksi hemaglobin :
- Kehilangan darah : anemia defisiensi besi.
- Menurunnya produksi sel darah merah : anemia defisiensi besi, anemia defisiensi vitamin B12, anemia defisiensi asam folat.
- Meningkatnya destruksi sel darah merah : anemia hemalitik.
- Gabungan ketiganya.
- Berdasarkan ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemaglobin :
- Mikrositik, makrositik, normositik
- Hipokrom, normokrom.