ARTI CINTA

CINTA

Istilah Latinnya amor dan caritas, dan istilah Yunaninya philia, eros dan agape. Philia mempunyai konotasi cinta yang terdapat dalam persahabatan (dalam Cina sinonimnya jeri). Amor dan eros adalah jenis cinta berdasarkan keinginan. Caritas dan agape merupakan tipe cinta yang lebih tinggi dan yang tidak mementingkan dirt sendiri.

1. Bagi Hesiodos (pujangga Yunani) Eros merupakan dewa ter- tinggi yang menciptakan keteraturan alam semesta.

2. Plato berkata bahwa semua cinta adalah cinta akan keindahan. Bentuknya yang sempurna adalah cinta akan bentuk abstrak keindahan itu sendiri.

3. Aristoteles meneruskan pengertian cinta Platonis sebagai keinginan akan yang sempurna. Concohnya ialah cara penggerak yang tidak digerakkan (ketuhanan mutlak dan sempurna menurut pandangan Aristoteles) menggerakkan seluruh alam semesta melalui cinta kesempurnaan yang ada di dalam segala sesuatu. Aristoteles mengembangkan pengertian cinta sebagai persahabatan berdasarkan “yang baik, yang menyenangkan, atau yang berguna”.

4. Ide jen, yang antara lain berarti “cinta sesama”, merupakan sinonim philia.

5. Agape atau “cinta yang tidak mementingkan diri sendiri” rupa-rupanya berasal dari “pesta cinta” atau perjamuan makan bersama orang Kristen purba. Ada perbedaan pengertian antara konsep Kristen dan konsep Plato dan Aristoteles. Konsepsi Yunani (Plato dan Aristoteles) didasarkan pada keinginan dari yang tidak sempurna akan yang sempurna. Sedangkan cinta menurut konsepsi Kristen merupakan suatu karunia yang diberikan dengan bebas.

6. Bagi Aquinas, ada dua macam cinta alamiah. Yang satu berkaitan dengan nafsu-nafsu dan lainnya dengan kehendak. Caritas ditafsirkannya sebagai cinta adikodrati. Supaya manusia dapat menyatakan cinta demikian, suatu “bentuk habitual” mesti ditambahkan kepada “daya alamiah”-nya.

7. Bagi Spinoza, “cinta secara intelektual kepada Allah” merupakan tujuan tertinggi kehidupan.

8. Malebranche dan Norris membedakan antara cinta yang mementingkan diri sendiri dan yang mengutamakan orang lain. Menurut mereka, hubungan kita dengan Allah, bergantung pada pengembangan cinta jenis yang kedua.

9. Rousselot memandang cinta sebagai kunci pengetahuan mengenai yang ilahi.