ARTI KEBEBASAN, NEGARA, DAN PERHAMBAAN MANUSIA

By On Saturday, September 21st, 2019 Categories : Uncategorized

ARTI KEBEBASAN, NEGARA, DAN PERHAMBAAN MANUSIA – Satu-satunya demokrasi yang sesungguhnya yang pernah ada di dunia ini dapat dijumpai di kalangan masyarakat gerombolan dan masyarakat suku. Di dalam masyarakat-masyarakat itu, tidak ada kelas sosio-ekonomi orang-orang yang berdiri terpisah dari sisi lainnya, yang memperoleh kontrol atas sumber daya milik masyarakat dan karena itu tidak diperlukan lembaga politik yang didasarkan pada penggunaan kekerasan. Dengan timbulnya kelas-kelas sosial, semua perubahan ini, dan kelompok-kelompok yang mempunyai hak istimewa, mulai membentuk rezim-rezim politik koersif untuk melindungi hak-hak istimewa mereka. Apabila ada suatu monopoli kekuatan yang cukup untuk menindas ketidakpuasan massa yang melawan tertib sosial yang ada, maka timbullah negara. Dengan beberapa kekecualian, eksistensi negara berarti lenyapnya kebebasan manusia dan terceburnya sebagian besar manusia ke dalam berbagai tingkat perhambaan. Adalah wajar untuk sepakat dengan penilaian Marvin Harris (1977: 69-70):

Selama lima atau enam ribuan tahun lalu, sembilan per sepuluh dari semua orang yang pernah hidup, hidup sebagai petani atau sebagai anggota semacam kasta atau kelas perbudakan lainnya. Dengan timbulnya negara, maka orangorang biasa yang berusaha untuk menggunakan kemurahan hati alam perlu mendapat izin dari orang lain dan harus membayar untuk itu dengan pajak, upeti, atau tenaga kerja ekstra. Senjata dan teknik perang dan agresi yang terorganisasi diambil dari mereka dan diubah menjadi tentara spesialis dan polisi yang dikontrol oleh birokrat-birokrat militer, agama dan sipil. Untuk pertama kali muncul di dunia ini raja-raja, diktator, ulama tinggi, kaisar, perdana menteri, gubernur, walikota, jenderal, admiral, kepala polisi, hakim, pengacara, dan sipir penjara, bersama-sama dengan penjara bawah tanah, penjara, penjara anak-anak, dan kamp konsentrasi. Di dalam perwalian negara, makhluk manusia untuk pertama kali belajar bagaimana harus membungkuk, merendahkan diri, berlutut dan menyembah. Dalam banyak cara munculnya negara adalah penurunan dunia dari kebebasan dan perbudakan.

Tentu saja, negara mempunyai bentuk yang agak berbeda di berbagai masyarakat, dan beberapa negara telah menjadi sangat menindas dibanding-NIcan dengan yang lainnya. Pada ujung spektrum yang paling menindas adalah despotisme-despotisme Dunia Timur dan industri; pada ujung yang kurang menindas, demokrasi parlementer masa modern. Malah dalam kasus yang disebut terakhir banyak koersi yang tersedia jika diperlukan. Lagi pula, malah perspektif sejarah yang terbatas jelas menunjukkan bahwa demokrasi parlementer bukanlah suatu hasil yang istimewa dalam evolusi politik, dan malah di sini tidak terdapat sistem tertib demokrasi yang sesungguhnya. Hasil-hasil politis yang mengikuti Revolusi Rusia jauh lebih tipikal yang terjadi dalam transformasi politik yang utama selama 6000 tahun terakhir sejarah umat manusia; suatu tirani telah digantikan oleh tirani baru. Tentang apa yang terjadi di masa datang, beberapa sarjana evolusi politik telah memperkirakan adanya evolusi suatu negara-dunia tunggal yang mengawasi suatu ekonomi-dunia tunggal. Robert Carneiro (1978) telah berusaha lebih jauh dan sungguh-sungguh untuk memperkirakan waktu kapan negara demikian dapat diharapkan terjadi. Seperti dicatat oleh Carneiro, suatu kecenderungan dasar dalam evolusi politik adalah berkurangnya jumlah unit politik yang dijumpai di bumi ini dan meningkatnya ukuran setiap unit. Dengan menghitung dari kecenderungan ini dan membuat pengukuran matematis tertentu mengenai hal itu, ia lalu menduga bahwa unifikasi politik dunia ini akan terjadi tidak lebih dari tahun 2300. Dengan menentukan kemungkinan terbentuknya suatu negara dunia di masa datang yang tidak terlalu lama, pertanyaan yang penting ialah menyangkut bagaimana karakternya nanti. Apakah negara itu lebih condong ke sisi demokrasi ataukah sisi represif? Apakah negara itu akan menjadi suatu alat untuk membentuk suatu tertib dunia egaliter dan lebih adil, atau negara itu akan membawa dalam alurnya suatu bentuk kesengsaraan dan ketidakadilan yang lebih parah dibandingkan dengan yang terlihat sekarang ini? Pada akhir Bab 20 saya akan kembali ke persoalan-persoalan itu.

1. Di antara abad xvi dan xvii negara-negara feodal Eropa Barat yang sangat terdesentralisasi telah diubah menj adi struktur-struktur birokratis tersentralisasi yang kuat. Beberapa sarjana telah meliha t adanya negara-negara absolut baru yang mengan-tarai kepentingan-kepentingan ekonomi kaum borjuis dan aristokrat, sementara yang lainnya melihat negara-negara itu sebagai usaha untuk menyangga kepentingan kaum aristokrat lama yang sedang menurun.

2. Demokrasi parlementer adalah suatu bentuk pemerintahan yang dicirikan oleh adanya pemilihan pemimpin-pemimpin politik, pemisahan berbagai cabang pemerintahan menjadi blok-blok kekuasaan yang relatif independen, dan persamaan hak dan kebebasan bagi warga negara. Permulaan demokrasi parlementer yang paling dini telah diasosiasikan dengan munculnya kapitalisme Barat.

3. Meskipun munculnya demokrasi parlementer sering diinterpretasikan dalam arti idealis sebagai perkembangan independen daripada filsafat politik, demokrasi parlementer lebih layak dilihat sebagai suatu kekuatan politik yang melayani kepentingan-kepentingan ekonomi tertentu. Demokrasi sebagian besar adalah produk dari timbulnya kaum borjuis, yang menemukan bentuk pemerintahan ini paling sepadan dengan kebebasan ekonomi yang mereka inginkan.

4. Ada tiga pandangan yang berbeda yang ada sekarang mengenai sifat dan peranan negara dalam masyarakat kapitalis modern. Pandangan liberal berpendapat bahwa negara adalah suatu agen netral yang berusaha untuk melayani semua individu dan kelompok secara adil. Pandangan elit kekuasaan dan Marx memberi penekanan pada peranan negara sebagai melayani kepentingan sedikit orang saja, khususnya kelas kapitalis. Pandangan Weber mengenai negara menekankan bahwa negara bukan sematamata pelayan kelas kapitalis, tetapi mempunyai peran sendiri yang independen untuk dijalankan. Agen-agen negara mempunyai kepentingan sendiri, dan kepentingankepentingan itu dapat saja bertentangan dengan kepentingan-kepentingan kelas kapitalis.

5. Kaum Marxis mengemukakan bahwa negara dalam masyarakat kapitalis mempunyai tiga fungsi: legitimasi, represi, dan akumulasi. Mereka juga mengemukakan sejumlah cara di mana negara di bawah kapitalisme melayani kepentingan-kepentingan kelas kapitalis. Pertama, personil negara secara tidak setimpal terdiri dari individu-individu yang diambil dari kelas kapitalis. Sebagai tambahan, kepentingan kapitalis yang berkuasa menggunakan banyak tekanan lobi atas negara. Akhirnya, terjadi apa yang disebut determinasi struktural mengenai kebijakan-kebijakan negara; jika personil negara ingin untuk tetap berkuasa, mereka harus membuat ekonomi bekerja secara efektif, dan dalam ekonomi kapitalis ini berarti mengurusnya sejalan dengan garis-garis yang menguntungkan kaum kapitalis.

6. Perspektif sistem-dunia tentang negara-negara moderen mempunyai banyak pengertian. Ada suatu sistem antar-negara dari negara-negara bangsa yang bersaing dan bertentangan yang terjalin dengan sangat dalam dengan ekonomi-dunia kapitalis. Di dalam sistem antar negara ini, negara-negara inti pada umumnya menganut demokrasi parlementer, meskipun mereka peka terhadap berbagai tipe gerakan anti demokrasi. Negara-negara periferi jarang menikmati demokrasi. Tidak adanya demokrasi dalam masyarakat-masyarakat periferi dapat dimengerti karena tingginya ketidakseimbangan sosial dan ekonomi. Masyarakat-masyarakat periferi, juga jarang demokrasi, sering mengembangkan negara-negara otoriter guna meningkatkan status mereka dalam sistem-dunia.

7. Bentuk-bentuk pemerintahan totaliter modern dicirikan oleh Uni Soviet dan Eropa Timur. Totaliterianisme dicirikan oleh tidak adanya hak-hak dan kebebasan individu, dan penindasan yang keras atas penduduk keseluruhan. Dalam tahun-tahun terakhir ini rezim-rezim totaliter telah ditantang dan digerogoti di seluruh Eropa Timur, dan di Uni Soviet kebijakan liberalisasi yang dikenal sebagai glasnost telah secara cukup substansial membuka masyarakat itu. Perubahan-perubahan politik itu paling baik diinterpretasikan sebagai manifestasi politik darip ada mempersatukan kembali masyarakat-masyarakat sosialis negara menjadi ekonomi-dunia kapitalis.

8. Teori sistem-dunia mengemukakan bahwa totaliterianisme telah diasosiasi-kan dengan kebijakan ekonomi menutup diri (economic policy of closure) ekonomi dunia. Kebijakan ekonomi menutup diri itu telah ditimbulkan oleh adanya kebutuhan pada negara-negara sosialis untuk melindungi diri secara ekonomi dan secara militer terhadap sistem kap italis dunia yang bersifat bermusuhan. Suatu penjelasan alternatif, yang didasarkan pada Weber, memandang bahwa sosialisme tentu akan menjurus kepada pemusatan kekuasaan yang besar dalam tangan suatu birokrasi negara. Sekali ia eksis, maka birokrasi itu akan sulit dienyahkan. Kedua penjelasan itu dapat mengandung pengertian yang signifikan.

9. Pengetahuan kita mengenai evolusi politik menunjukkanbahwa suatu negara cenderung untuk menya tukan dunia ini dalambeberapa abad yang akan datang. Masih da banyak pertanyaan penting mengenai karakter tertentu negara dan jenis sistem ekonomi yang akan dijelmakan dan ditanganinya.

ARTI KEBEBASAN, NEGARA, DAN PERHAMBAAN MANUSIA | ADP | 4.5