ARTI LABA
profit (laba)
Dalam istilah akuntasi bisnis laba kotor adalah selisih antara penerimaan total penjualan dan pengeluaran untuk upah dan gaji, sewa dan bahan mentah, dan pengeluaran operasi perusahaan sehari-sehari. Laba bersih adalah keuntungan kotor dikurangi biaya seperti pembayaran bunga dan biaya depresiasi. Setelah dikurangi pajak, keuntungan mungkin didistribusikan di antara para pemilik perusahaan atau tetap disimpan dan untuk dana investasi.
Dalam ilmu ekonomi, laba juga dianggap se-bagai pendapatan bersih dikurangi biaya, tetapi biaya ini berkaitan dengan biaya pengeluaran atas input untuk proses produksi termasuk juga imputed cost. Sebuah perbedaan dapat ditarik antara keuntungan normal dan supernormal (atau berlebihan). Keuntungan normal dianggap sebagai laba yang diperoleh oleh pengusaha. Ini adalah pengembalian yang harus diterima oleh pengusaha untuk menutup biaya dari input yang digunakan. Jika keuntungan aktual kurang dari keuntungan normal, maka pengusaha dapat memindahkan sumber daya mereka ke kegiatan yang lebih menguntungkan. Imputed costs, yang telah disebutkan di atas, karena itu, merupakan opportunity costs, yaitu laba yang dapat diperoleh dengan menggunakan atau menyewakan aset- aset pengusaha untuk memperoleh pendapatan uang yang maksimum. Keuntungan supernormal adalah keuntungan yang lebih besar daripada keuntungan normal. Dalam pasar kompetitif keuntungan ini seharusnya nol, dalam jangka panjang, tetapi di dalam pasar dengan unsur monopoli (atau oligopoli) mungkin tidak nol, karena itu keuntungan ini sering disebut laba monopoli. Dalam pasar yang mumi, sempurna, atau tidak sempurna, keuntungan yang berlebihan dapat diperoleh dalam jangka pendek tetapi, dengan asumsi kebebasan untuk masuk pasar, keuntungan ini tidak akan bertahan lama. Demikian juga, keuntungan yang kurang dari keuntungan normal mungkin dapat diperoleh dalam pasar persaingan, yang dalam jangka pendek, dapat menutupi biaya variabel, akan tetapi asumsi kebebasan untuk keluar dari pasar akan menjamin bahwa keuntungan normal dapat diperoleh dalam jangka panjang. Faktor utama yang dapat membuat keuntungan yang berlebihan tetap bertahan dalam jangka panjang, dalam pasar monopoli karena itu, adalah adanya hambatan untuk memasuki pasar.
Laba telah dianggap bermacam-macam yaitu sebagai upah yang dibayarkan kepada pengusaha; sebagai sewa yang dibayarkan untuk pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengusaha; sebagai bunga atas modal pengusaha rekompensasi dari pengambilan resiko; sebagai pembayaran untuk keahlian manajemen dan sebagai nilai surplus yang diambil alih oleh pengusaha dari buruh.
Dalam hubungannya dengan perusahaan modern, pandangan bahwa keuntungan adalah pendapatan dari tindakan pengambilan resiko perusahaan menjadi rumit karena fakta bahwa pemilik perusahaan seringkah terpisah dari kontrolnya. Dalam kasus sederhana dari pengusaha yang pemilik sekaligus manajer perusahaan, pendapatan ini sangat menarik. Dalam perusahaan yang terbatas, bagaimanapun juga, muncul masalah yaitu adalah tidak mudah menemukan bagaimana resiko dibagi antara pemegang saham, yang menerima distribusi keuntungan, dan manajemen, yang pada dasarnya dianggap sebagai pegawai yang diberi gaji.Persoalan menjadi lebih membingungkan ketika manajemen juga memegang saham, dalam bentuk jabatan direktur, dan ketika manajemen bertanggung jawab atas keinginan pemegang saham, yang dikemukakan dalam rapat pemegang saham. Perlu juga dicatat bahwa tidak semua resiko selalu lahir dari perusahaan karena banyak di antaranya dapat dialihkan dalam biaya melalui asuransi.
F. H. Knight (1971) membedakan antara resiko dan ketidakpastian. Resiko melibatkan kejadian yang terjadi dengan probabilitas yang diketahui dan dapat jamin dalam prinsip. Ketidakpastian terjadi berkaitan dengan perubahan lingkungan dan kejadian berurutan yang tidak dapat dicegah. Adanya ketidakpastian menciptakan lingkungan di mana, bahkan dalam pasar persaingan sekalipun, keuntungan yang besar bisa diperoleh dalam waktu singkat. Dalam jangka panjang; ketika perubahan dipahami, keuntungan akan kembali normal. Jika perubahan itu secara terus menerus menciptakan kejadian tak bisa diperkirakan, atau menciptakan kejutan-kejutan, maka akan selalu tercipta peluang yang menguntungkan. Perubahan akan ditandai dengan gerakan di pasar harga atau di dalam kuantitas, seperti penjualan atau persediaan, dan perusahaan harus memutuskan bagaimana merespon perubahan itu supaya dapat mengambil keuntungan dari peluang tersebut. Untuk melakukan ini perusahaan harus bisa memperkirakan perubahan yang akan terjadi di masa depan dan merespon dengan cepat harga atau kuantitas yang menyimpang dari perkiraan tadi. Dalam pasar yang kompetitif, jika sebuah perusahaan menunggu sampai perubahan itu dimengerti sepenuhnya maka ia akan kehilangan peluang yang menguntungkan, karena yang lain akan segera mengambilnya. Lucas (1977) telah mengembangkan suatu teori perputaran bisnis berdasarkan respon-respon, dalam mengejar keuntungan, terhadap perubahan harga dihadapan ramalan yang dibuat secara rasional.
Marx (1898) mempunyai pandangan yang sangat berbeda mengenai profit dan sumbernya. Dia menyatakan bahwa buruh hanya akan dibayar secukupnya untuk mempertahankan kekuasaan atas buruh. Keuntungan normal kemudian akan dihasilkan dari penjualan produk berdasar harga riil, termasuk nilai surplus dari tenaga yang tidak dibayar. Namun keseluruhan dari nilai atau profit surplus yang diambil tidak selalu dikantongi oleh kapitalis. Tuan tanah bisa mengambil satu bagian, yaitu sewa, dan peminjaman uang atau kapitalis bisa mengklaim satu bagian dari nilai surplus dalam bentuk bunga. Nilai surplus tetap di tangan kapitalis yang mungkin bisa disebut dengan keuntungan industri atau komersiil. Keuntungan tidak berasal dari tanah atau modal sebagaimana adanya, tetapi dari fakta bahwa kepemilikan faktor-faktor ini membuat kapitalis mampu mengambil nilai surplus dari pekerja. Pandangan ini telah dimodifikasi oleh teoretisi Marxian dari sudut pandang meningkatnya kepemilikan modal, melalui pembagian secara langsung atau tak langsung, oleh pekerja.
Incoming search terms:
- pengertian laba super normal