ARTI PATRONASE

patronage (patronase)

Suatu hubungan pertukaran disebut patronase apabila menunjukkan beberapa karakteristik khusus. Patronase biasanya didefinisikan sebagai kekuasaan untuk memberikan berbagai tugas pada mesin birokrasi di semua tingkatan. Tapi, dalam pengertian yang lebih luas, patronase berarti pendistribusian berbagai sumber daya yang berharga: pensiun, lisensi atau konttak publik berdasarkan kriteria politik. Ada patron yang memiliki kekuasaan dan ingin mempertahankannya, dan di sisi lain ada klien yang berada pada posisi subordinat, meski tidak berarti tanpa daya sepenuhnya atau kekurangan sumber daya. Patron memerlukan suara dan dukungan politik dalam berbagai bentuk. Sedangkan klien berada pada posisi untuk memberikan suara dan berbagai dukungan politik. Konsekuensinya, hubungan pertukaran bisa dibentuk. Pada beberapa kasus, patronase sepenuhnya legal. Misalnya, pejabat yang terpilih diperbolehkan menggunakan spoils system untuk menunjuk pendukung-pendukung setianya menduduki berbagai posisi politik dan pemerintahan. Di AS, Presiden, Gubernur, dan Walikota memiliki dan menerapkan hak istimewa ini, namun dilakukan secara tertib dan diawasi dengan ketat. Melalui tindakan tersebut, mereka membalas jasa para pendukung mereka sehingga mereka memiliki posisi yang lebih baik untuk mengatur arah politik dan pemerintahan yang mereka inginkan serta untuk mengusahakan perolehan suara yang lebih banyak lagi. Sebagai patron politik, mereka dianggap bertanggung jawab atas kinerja orang-orang pilihannya. Karena itu patron semacam ini bersifat demokratis dan fungsional. Orang-orang loyal diperlukan sebagai kolaborator oleh para pejabat terpilih untuk menerapkan program-program mereka. Jika kemudian mereka memang kompeten, maka sistem politik akan berjalan dengan lebih baik.

Pada kebanyakan kasus, patronase politik tidak demokratis maupun fungsional. Para pemimpin politik menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan pada para pendukungnya mendistribusikan sumber-sumber daya publik pada segelintir pendukungnya secara selektif dengan tujuan untuk meningkatkan perolehan suara pada pemilihan umum berikutnya tanpa mempedulikan berbagai prosedur administratif, aturan hukum serta kriteria pelaksanaan tugas. Kesetiaan politik klien lebih diutamakan dibandingkan kompetensinya serta hak-hak dan kebutuhan warganegara. Patronase politik digunakan untuk menghasilkan suara dan konsensus dari para pemegang jabatan. Pada kasus di Italia, patronase jenis ini disebut lottizzazione. Yaitu, pekerjaan di sektor ekonomi publik yang besar dan semua badan yang berada di bawah pengawasan partai yang berkuasa dikaitkan dengan afiliasi partai melalui referensi khusus dan proporsinya didasarkan pada kekuatan suara dari partai-partai yang berkuasa. Klien akan memberikan suara dan memobilisasi dukungan selama lapangan kerja dan sumber-sumber daya lainnya diberikan kepada mereka. Struktur kesempatan politik akan menentukan apakah patronase tetap bisa diterima dan tetap efektif atau tidak. Pada saat muncul alternatif-alternatif politik dan sosial ekonomi, beberapa kelompok klien mungkin akan memutuskan untuk membebaskan diri mereka dari ikatan patronase,

Patronase seringkali menimbulkan korupsi. Sumber-sumber publik dipakai sebagai sumber penyuapan. Individu-individu yang berhutang karir dan posisi kepada patron mereka akan dipaksa untuk melaksanakan tindakan-tindakan ilegal. Hak- hak warga negara diletakkan di bawah hak istimewa para klien. Beberapa patronase politik mungkin diperlukan untuk memungkinkan berfungsinya semua sistem politik. Meski demikian, hal ini tergantung pada sifat, kuantitas dan pengembangan wawasannya, patron politik biasanya tidak disukai dan sering ditolak. Cepat atau lambat semua sistem patronase akan mencapai dimensi yang tidak sesuai dengan fungsi rezim demokratis.

Incoming search terms:

• patronase
• patronase adalah
• pengertian patronase
• pengertian patronage
• definisi patronase
• patronage adalah
• arti patronase
• arti patronage
• apakah definisi patronase
• apa definisi dari patronase