DEFINISI PRESTISE
prestige (prestise)
Kata prestise (martabat, gengsi) berasal dari Bahasa Latin abad pertengahan prestigiae, yang artinya tipuan tukang sulap atau penipuan. Di dalam istilah ini tersirat adanya suatu ilusi. Saat ini penggunaannya meliputi berbagai pengertian, termasuk konsepsi prestise sebagai atribut tetap untuk posisi di dalam urutan stratifikasi (Rodman 1978), sedang pengertian bahwa prestise adalah relasional didasarkan pada penilaian dan pengakuan audien terhadap klaim orang yang menyandangnya (Goode 1978, Simmel 1950). Dan ada suatu pandangan yang jarang dianut yaitu bahwa prestise adalah aura dari keberhasilan dan kemewahan yang digambarkan seseorang. Dalam definisi-definisi tersebut, lokasi prestise bisa berada dalam struktur sosial, atau dalam hubungan antara penyandang prestise dan audien, atau dalam sifat pembawaan seseorang atau kelompok. Ada berbagai variasi prestise: sebagai contoh, Eisenstandt (1968) mengatakan bahwa prestise, sebagai suatu dasar penghargaan sosial, adalah simbol status pribadi. Goldthorp dan Hope (1972) mendefinisikan prestise sebagai suatu bentuk simbolik kekuasaan yang terbentuk dalam hubungan antara rasa hormat dan penghargaan yang terstruktur. T.H Marshall (1964) menunjukkan masalah penggunaan prestise yang dapat dipertukarkan dengan, atau menggantikan, status. Dia memandang prestise itu kurang formal dan kurang melembaga, tetapi lebih dinamis dan lebih berpusat pada orang ketimbang status. Karena itu, dia menyebut prestise sebagai ‘status sosial pribadi,’ untuk membedakan dengan ‘status sosial jabatan.’
Prestise dapat diperoleh melalui usaha pribadi atau berasal dari karakteristik yang diwariskan. Prestise biasanya ditunjukkan dengan materi atau penghargaan-penghargaan simbolik yang dipakai atau dimanipulasi oleh penyandangnya.
Prestise dapat disifatkan pada orang, kelompok, atau berbagai unit sosial, dengan berbagai macam sifatnya, dari yang paling prestise sampai yang kurang prestise; dan pengakuannya mungkin dibatasi pada lingkungan yang kecil atau diperluas ke lingkungan yang lebih besar. Prestise biasanya merupakan suatu komoditi yang langka, dan alokasinya tidak merata. Dalam setiap masyarakat, yang mencerminkan nilai budaya, sebagian kelompok dikatakan bahwa pada dasarnya ia memang pantas menyandang prestise, sedangkan yang lainnya dianggap tidak pantas untuk menyandangnya.
Masyarakatlah yang membuat penilaian apakah sesuatu itu bisa disebut prestise atau tidak. Bahkan ketika klaim prestise tersebut palsu, audien bisa menerima dan mengesahkan prestise palsu Itu, bahkan mereka juga dapat untuk tidak mengakui prestise yang asli. Sifat penting audien adalah nilai, ukuran dan komitmennya terhadap obyek prestise tersebut. Sifat dari penyandang prestise tersebut terpusat pada dasar prestise tersebut, cara mengekspresikan, dan respon terhadap audiennya. Manfaat tambahan untuk kedua kelompok partisipan adalah: penyandangnya akan langsung mendapatkan penghargaan, sedang audien mungkin akan merasa mengenal yang kuat atau yang indah atau yang berbakat (Turner 1964), dan kemungkinan untuk berkomunikasi satu sama lain.
Sebuah nilai yang dianggap pantas, dan yang oleh individu-individu prestisius disimbolisasikan, akan berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lainnya, di mana perbedaan ini semakin banyak seiring dengan semakin kompleksnya masyarakat. Setiap hirarki sosial kelas, status, kekuasaan dapat menghasilkan prestise. Seperti yang dikatakan C. Wright Mills (1963), “Suatu masyarakat, dalam kenyataannya, mungkin mengandung banyak hirarki prestise, dan setiap hirarki tersebut mempunyai dasar dan wilayah pengaruhnya sendiri.”
Banyak literatur memberikan kesaksian bahwa jabatan oleh banyak sosiolog dianggap sebagai sumber utama prestise. Penelitian yang terpenting (Nation Opinion Research Center, 1946), yang didasarkan pada wawancara terhadap masyarakat yang diminta untuk menggolongkan jabatan, menghasilkan sebuah skala prestise. Banyak penelitian telah meniru dan mengembangkan penemuan tersebut, dan membuktikan bahwa secara nasional dan internasional (Inkeless dan Rossi 1956) orang cenderung setuju bahwa prestise jabatan adalah relatif. Bagaimanapun juga, kritik mendasar telah diajukan (Goithorpe dan Hope, 1972; 1974), yaitu: apa yang sebenarnya diukur oleh skala itu? Jawaban yang sederhana bahwa skala itu mencerminkan nilai prestis masih terbuka untuk dipertanyakan.
Incoming search terms:
- pengertian prestise
- prestise
- prestise adalah
- arti prestise
- apa itu prestise
- arti kata prestise
- apa yang dimaksud dengan prestise
- apa yang dimaksud prestise
- definisi prestise
- contoh prestise