ARTI REKAPITULASI: PERBUDAKAN DAN EKONOMI-DUNIA KAPITALIS
ARTI REKAPITULASI: PERBUDAKAN DAN EKONOMI-DUNIA KAPITALIS – Dalam menyelidiki sistem-sistem budak perkebunan Dunia Baru, orang dapat melihatnya dari dua sudut pandangan yang berbeda, tapi sama pentingnya. Orang dapat melihatnya dari sudut dinamika internal, pada sifat kelas tuan dan budak dan hubungan-hubungan di antara kelas-kelas itu. Orang dapat memperoleh pandangan mengenai bagaimana sistem itu berfungsi dan konsekuensi apa yang ditimbulkan bagi orang-orang dan kelompok-kelompok yang tinggal di dalamnya. Akan tetapi, orang juga dapat melihat masyarakat-masyarakat budak itu dari suatu perspektif yang lebih luas, dari sudut pandangan keterlibatan mereka dalam ekonomi-dunia kapitalis. Dari perspektif ini, mungkin diperoleh ide yang lebih jelas mengenai kekuatan-kekuatan yang mendasar yang membangkitkan, menopang, dan pada akhirnya menghancurkan masyarakat budak Dunia Baru. Sejauh ini, kita telah melihat perbudakan itu dari kedua sudut pandangan itu tetapi masih kurang yang kita dapat berbicara mengenai hubungan masyarakat bud ak individual dengan ekonornidunia kapitalis. Suatu studi yang mendalam mengenai peran yang dimainkan oleh perbudakan– khususnya perbu.dakan Hindia Barat Inggris — dalam perkem bangan kapitalisine Inggris telah dilakukan oleh Eric Williams dalam bukunya Capitalisnz and Slavery (1966; aslinya 1944). Argumen utama Williams ialah bahwa perbudakan telah memainkan peranan yang penting dalam menghasilkan keuntungan yang membawa ekspansi kapitalisme Inggris yang besar da_n dalam pembiayaan Revolusi Industri.
Williams memberi penekanan yang besar atas peranan perdagangan segitiga dalam perkembangan kapitalisme Inggris. Perdagangan segi tiga itu menghubungkan Afrika, Hindia Barat Inggris, dan Inggris menjadi suatu jaringan ketergantungan ekonomi yang luas. Kapal-kapal berlayar dari Inggris membawa barang-barang manufaktur. Barang-barang itu dipertukarkan dengan orang Negro di Afrika. Para budak Afrika selanjutnya diperdagangkan di perkebunan dengan keuntungan yang dipertukarkan dengan hasil perkebunan untuk di angkut kembali ke Inggris.
Perdagangan segitiga itu telah mendorong sejumlah besar industri. Pembuatan kapal merupakan salah satu industri yang penting, karena jenisjenis kapal khusus telah dibuat untuk perdagangan budak. Industri kapal itu merangsang dibangunnya kota-kota pelabuhan laut Inggris yang besar di Bristol, Liverpool, dan Glasgow. Pernbuatanbarang-barang dari wol dan kapas juga sangat meningkat, karena barang-barang dagangan itu sangat penting untukmembeli budak-budak. Industri lainnya yang telah berkembang sebagai respons terhadap perdagangan segitiga itu ialah penyulingan gula, dan kemakmuran kota-kota seperti Bristol, dan Glasglow sangat bertumpu pada industri-industri penyulingan gula mereka. Karena minuman keras (rum) dapat disuling sebagai produk sampingan produksi gula, maka industri penyulingan rum juga telah menjadi penting. Industri metalurgi meluas: rantai dan kunci gantung telah dihasilkan untuk memingit budak-budak; dan tungku-tungku gula, roda-roda, besi tempa, dan paku dihasilkan untuk perkebun-an. Perbankan telah terstimulasi secara langsung, karena perusahaan pembuat kapal dan para pedagang budak merupakan pendorong dibentuknya bankbank yang pertama. Perusahaan-perusahaan asuransi juga mulai berkembang, karena para pedagang budak merasakan perlunya mengasuransikan muatan manusia terhadap kerugian. Karena itu perkebunan Hindia Barat Inggris memainkan peranan penting dalam perekonomian kerajaan Inggris dalam abad xviii. Mereka merupakan rantai kunci dalam jaringan perekonomian yang luas yang mendorong perluasan kapitalisme Inggris. Selama masa ini koloni-koloni Amerika Utara Inggris telah memainkan peranan sekunder dalam kehidupan perekonomian Inggris. Tetapi sesudah revolusi Amerika peranan Hindia Barat Inggris menurun dan peranan Amerika Serikat sangat dipercepat. Selama paroh pertama abad xix, perbudakan Amerika Serikat telah memainkan suatu peranan utama dalam kemajuan kapitalisme Inggris. Industri besar di Inggris selama masa itu, tentunya, adalah pabrik tekstil, dan permintaan Inggris akan kapas mentah sangat rneningkat. Pada pertengahan abad xix Amerika Serikat menyediakan bagian terbesar kapas ini: “Amerika Serikat memasok kurang dari seperseratus Nagian impor kapas Inggris selama lima tahun 1976-1790, tigaperempat bagian dalam tahun 1826-1830, empatperlima dalam tahun 1846-1850” (Williams, 1966:128). Kapitalisme Inggris besar tanggungjawabnya atas ekspansi kerajaan kapas Selatan Amerika Serikat selama abad xix. Jelas bahwa perbudakan erat keterlibatannya dalam keseluruhan proses perkembangan kapitalis Barat, khususnya di Inggris. Kapitalisme memandang perbudakan sangat berguna dalam mencapai tujuan ekonominya. Akan tetapi, pada akhirnya kapitalisme menemukan perbudakan sebagai suatu rintangan untuk perkembangannya lelfih lanjut. Ketika masa itu tiba, para pengusaha kapitalis yang berkuasa menjadi perantara dalam menghancurkan sistem budak yang pada mulanya telah menyuburkan mereka.