BANGUNAN PINTAR (INTELLIGENT BUILDING )
Bangunan Pintar (Intelligent Building) adalah bukan produk, melainkan suatu pendekatan desain dengan pemikiran masa mendatang. Menerapkan paduan harmonis antara otomatisasi, komunikasi dengan perencanaan lingkungan agar tercipta gedung perkantoran yang benar-benar baik. Selain seluruh komponen gedung dirancang agar fleksibel dan terpadu, sistemnya pun diatur agar benar-benar ekonomis dan efektif.
Tidak ada dua Bangunan Pintar (Intelligent Building) yang sama karena tidak ada kebutuhan pemilik yang mempunyai kriteria yang sama. Langkah perama dalam merancang Bangunan Pintar (Intelligent Building), adalah dengan mencoba mengerti kebutuhan akan mempengaruhi cara mereka menjalankan bisnisnya. Kemudian bagaimana menggunakan teknologi mutakhir untuk memenuhi kebutuhan mendatang mereka. Untuk itu pendekatan multi-disipliner diperlukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Otomasi Gedung;
- Otomasi Kantor;
- Telekomunikasi;
- Prasarana Pembangunan Gedung;
- Perencanaan Lingkungan;
- Perencanaan Interior;
Pada dasamya, Konsep Bangunan Pintar (Intelligent Building) ini tidak hanya terbatas pada gedung saja, sebagai contoh di Singapura terdapat Intelligent Traffic System, Intelligent Island dan Intelligent Universe.
Sejak dahulu suatu gedung direncanakan terhadap 3 pertimbangan, yaitu :
- Ruang untuk keperluan umum;
- Ruang untuk keperluan yang akan datang;
- Penyesuaian untuk bisnis sekarang.
Bagian yang belum tampak adalah pertimbangan mengenai bisnis yang akan datang. Gerakan bisnis di Amerika, Eropa dan Jepang telah berubah cepat, demikian juga di negara- negara berkembang seperti di Indonesia. Perubahan yang terjadi tidak sama besar, tetapi lebih cepat, karena adanya persaingan antara perusahaan domestik dengan perusahaan asing. Adanya kepandaian suatu perusahaan untuk beradaptasi terhadap negara yang ditempatinya, dilengkapi dengan seni bisnis yang praktis, akan menyokong persaingan dimasa yang akan datang.
Perkembangan Cara Penyelesaian Pekerjaan
Berdasarkan perkembangan cara-cara penyelesaian pekerjaan dapat dibagi dalam beberapa kategori sebagai berikut :
- Masa lalu lebih banyak menyelesaikan dengan tenaga/fisik daripada menggunakan pikiran;
- Masa kini (Perkembangan Masa Kini) : Tingkat Manager: menggunakan daya pikir (mental). Tingkat Staff/Karyawan: banyak menggunakan fisik;
- Masa yang akan datang : akan lebih banyak menggunakan daya pikir (mental).
Hal yang terakhir ini akan banyak menimbulkan “STRESS” pada manusia pelaku penyelesaian pekerjaan tersebut.
Incoming search terms:
- bangunan pintar