CARA MEMBUAT CINCAU
Suatu liana membelit yang panjangnya dapat mencapai 8 meter. Batangnya berbulu. Daunnya memerisai dan bentuknya membundar telur melebar dengan bagian pangkal daun menjantung, rompang atau membulat. Permukaan bawah daun berbulu lebih lebat daripada permukaan atasnya. Bunga jantan dan betinanya yang terpisah berwarna kuning kehijauan atau hijau pucat. Buahnya yang kecil-kecil bulat berwarna merah jika sudah masak. Bijinya keras. Walaupun dapat berbunga sepanjang tahun, perbanyakan biasanya dilakukan dengan stek akar karena lebih mudah.
Tumbuhan yang dikenal dengan nama kepleng (Jawa) dan camcauh (Sunda) ini berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia cincau banyak ditemukan di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Tanaman ini hidup di semak belukar, di pinggir hutan, atau di tempat yang terbuka di daerah berketinggian 1.260 meter di atas permukaan laut. Akan tetapi umumnya cincau ditanam orang dengan pada pohon-pohonan. Air perasan daunnya dapat mengental karena mengandung sejenis karbohidrat yang dapat menyerap air sehingga dimanfaatkan sebagai bahan pembuat minuman penyegar. Di samping itu, air perasan daun dan ekstrak umbinya juga digunakan sebagai obat demam dan sakit perut. Selain karbohidrat, daun cincau juga mengandung protein, lemak, fosfor, besi, vitamin A, B dan C, serta alkaloid yang bfrnama sikleina.
Klasifikasi Ilmiah. Cincau termasuk suku Menispermaceae (Sirawan-sirawanan); nama ilmiahnya Cyclea barbata.