CARA MEMBUAT PERENCANAAN KEMASAN YANG MENARIK
Sebuah kemasan yang ideal harus merupakan persesuaian antara sejumlah pandangan yang telah disebutkan di atas. Kemasan harus memiliki daya tarik praktis maupun daya tarik penjualan.
Untuk merencanakan kemasan yang ideal melibatkan 3 (tiga) unsur penting, yaitu :
1. Rencana pemasaran
Langkah pertama dalam mencapai kemasan ideal adalah mempertimbangkan rencana pemasaran dan tempat kemasan dalam kese-luruhan rencana pemasaran. Konsepsi dan desain kemasan harus mencerminkan kebijakan pemasaran dan pemakai kemasan. Dalam setiap langkah yang diambil, Manajemen harus menetapkan rangkaian tindakan yang mungkin memerlukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan pasar atau menguji reaksi konsumen dan pengecer, terhadap ide mereka usulkan untuk digunakan. Preferensi serta persyaratan pasar harus dipelajari secara rinci sebelum memulai suatu desain kemasan. Jika kemasan yang diinginkan memainkan peranan yang baik, maka kemasan yang dibuat harus sesuai dengan produknya, harus didesain dengan cara yang positif dan produknya, harus didesain dengan cara yang positif dan harus memiliki daya tarik pada konsumen. Ini berarti bahwa seluruh pihak yang terlibat harus mempunyai ide yang jelas tentang pasar dan apa yang akan diperankan oleh kemasan tersebut di pasar. Salah satu hal yang penting yang juga merupakan bagian dari pemasaran ialah memutakhirkan kemasan, jangan sampai ada kemasan yang memberi kesan kadaluwarsa.
Bila gambaran pemasaran secara umum telah ditetapkan maka proses produksi dan distribusi dapat dipelajari untuk mengetahui keadaan yang mungkin akan dihadapi sebelum produk sampai ke konsumen.
2. Desain Fungsional
Jika pengemasan diinginkan memenuhi perannya dalam rencana pemasaran, pengemasan tersebut harus fungsional pada setiap tahap. Dengan demikian janganlah memulai desain sebelum selesai membuat rencana pemasaran yang memberikan rincian apakah produk tersebut akan dijual dalam kantong, plastik atau dalam kotak. Dalam beberapa hal sifat pengemasan akan ditentukan oleh proses produk tersebut. Jadi titik tolak yang nyata untuk desain fungsional dari suatu kemasan khusus adalah rencana pemasaran. Desain fungsional di mulai dengan dasar pendapat bahwa kemasan harus sesuai dengan tujuannya, harus terdiri dari bahan yang sesuai degnan produk tersebut dan cara penanganannya.
Seluruh proses tersebut harus mencerminkan pengetahuan dan pengalaman akan bahan, penguasaan metoda manufaktur, pengenalan seluk-beluk jalur distribusi, pengalaman akan cara pengecer menangani dan menyimpan ke-masan, dan pengetahuan bagaimana kemasan tersebut digunakan oleh konsumen akhir.
Desain fungsional juga harus memperhitungkan kesukaan dan ketidak sukaan konsumen, karena jarang pelanggan yang tertarik pada kemasan yang tidak sesuai dengan keranjang belanjaannya, mungkin karena bentuknya yang tidak tepat, dan juga banyak konsumen yang enggan untuk melakukan pembelian ulang bila kemasan yang dibuat mudah pecah dan bocor.
Kemudahan membuka kemasan betul-betul sangat penting bagi konsumen, dan setiap kesulitan bisa menyebabkan penolakan konsumen. Seseorang yang telah mencoba membuka sebuah kaleng sardencis tanpa kunci mungkin tidak akan pernah membelinya lagi. Kebanyakan orang jengkel jika mereka tidak dapat melepaskan pembungkus permen yang lengket atau jika biscuit pecah bila mereka mengeluarkan dari paknya, atau jika mereka tidak dapat mengosongkan sebuah kemasan sampai tuntas. Kelalaian mempertimbangkan hal penting ini dapat merusak rencana pemasaran yang dipikirkan begitu cermat.
3. Desain Gratis
Fungsi dasar dari desain gratis dalam produksi kemasan ideal adalah untuk menarik perhatian pelanggan/konsumen. Sering pembelian dilakukan atas dorongan hati, karena banyak pelanggan/ konsumen tidak tahu apa yang mereka inginkan ketika mereka sampai ke tempat penjualan, salah satu dari tujuan desain gratis adalah membangkitkan impulse (dorongan hati).
Dalam beberapa hal desain gratis inilah yang menciptakan penjualan. Misalnya permen coklat banyak terjual karena desain kotaknya bukan karena isinya. Oleh karena itu bentuk sebuah kemasan sangat berpengaruh terhadap penjualan. Memang di dalam menentukan bentuk fisik sebuah ke-masan tidak ada prinsip yang baku, karena biasanya bentuk fisik sebuah kemasan ditentukan oleh sifat produknya, pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, pertimbangan pemajangan, dan oleh cara penggunaan kemasan tersebut. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang bentuk sebuah kemasan yaitu sebagai berikut:
1. Bentuk yang sederhana lebih disukai daripada yang rumit.
2. Bentuk bujur sangkar lebih disukai daripada bentuk persegi panjang.
3. Bentuk yang cembung lebih disukai daripada yang cekung.
4. Bentuk bulat lebih disukai wanita dan mereka lebih menyukai bentuk lingkaran daripada segitiga.
5. Bentuk seharusnya menyentuh perasaan dan lembut.
Bagian lain yang tidak kalah pentingnya dari desain gratis adalah warna. Bila memilih warna untuk kemasan, pertama-tama pertimbangkanlah prinsip dasar dari persepsi, baru warna produk, pasar dan kondisi penjualan. Warna sangat vital pada penjualan secara spontan sangat penting dalam pembelanjaan di Supermarket di mana untuk pertimbangan yang matang, dan disitulah kemasan berdaya tarik pada pelanggan/ konsumen.
Beberapa mantaat warna bagi kemasan adalah :
1. Mudah terlihat mata
2. Efek fisiologis dari warna membantu menjamin tingkat perhatian yang maksimal daripada konsumen/ pelanggan.
3. Efek psikologis dari warna akan menjamin bahwa orang mengenali kemasan bila dipajang.
4. Warna mampu mempengaruhi orang untuk memandangnya dari dekat dan membelinya.
5. Warna dapat memudahkan tulisan dibaca.
6. Warna membantu mengkoordinasi kemasan dengan bentuk promosi lainnya, khususnya televisi, dan Iain-Iain.
Adalah sangat sulit untuk memutuskan warna apa yang akan mendapatkan efek terbanyak dari pelanggan/konsun^nv^VVaLrna dan variasinya harusfdipfHh dangan sangat hati-hati. Seleksi warna bukanlah ilmu pasti, juga tidak mungkin menentukan warna yang tepat dengan menanyakan kepada orang warna apa yang mereka inginkan. Warna harus dipilih untuk mendukung suatu tujuan pemasaran spesifik atau tema penjualan, dan dalam beberapa hal warna dipilih, mungkin karena alasan fungsional, misalnya melindungi isi dari cahaya.
Daya tarik sebuah kemasan mungkin saja tidak ada kaitannya dengan kesan visual atau desain gratis. Daya tarik kepada pelang-gan/konsumen terdiri dari sejumlah faktor, kepraktisan, fungsional, fisiologis dan psikologis, misalnya orang telah terbiasa dengan pak yang gampang dibawa atau dipegang, tanpa disadari ini bisa menjadi sumbangan yang berarti pada penjualan.
Incoming search terms:
- Perancangan kemasan
- perencanaan kemasan