CARA MENGATASI KARIES GIGI
CARA MENGATASI KARIES GIGI – Yang sehari-hari dikenal sebagai gigi berlubang, suatu proses demineralisasi struktur anorganik dan penghancuran struktur organik pada jaringan gigi yang telah mengalami kalsifikasi. Karies gigi ditandai dengan pembentukan kavitas (rongga) yang dari luar sering tampak sebagai bercak putih pada email gigi. Pembentukan kavitas ini bisa disertai adanya pewarnaan atau stain. Stain ini menunjukkan bahwa proses karies gigi berjalan lambat. Karies gigi dapat menyerang semua orang, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, tanpa mempedulikan tingkat sosioekonomi.
Karies gigi dapat terjadi pada mahkota gigi maupun akar gigi. Penyakit ini mudah menyerang permukaan gigi yang penuh dengan sisa makanan, seperti permukaan gigi yang ditambal secara kurang baik atau permukaan gigi di bawah gigi palsu. Menurut lamanya perjalanan penyakit, terdapat dua jenis karies, yaitu bentuk akut dan kronis. Karies gigi akut, yang sering disebut karies rampan, terjadinya sedemikian cepat sehingga tanpa disadari sudah mencapai pulpa gigi. Bentuk akut ini biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja yang pulpanya masih lebar dan dentin-nya belum terbentuk secara sempurna. Karies gigi kronis berlangsung lambat, sehingga memberi kesempatan pada gigi tersebut untuk mengadakan penutupan dengan dentin pengganti.
Frekuensi terjadinya karies gigi lebih sering pada gigi belakang daripada gigi depan. Gigi susu yang paling sering diserang karies ialah gigi geraham kedua; sedangkan gigi tetap yang lebih sering terkena adalah gigi geraham pertama bawah, dan sesudah itu gigi geraham pertama atas. Frekuensi terjadinya karies gigi pada gigi geligi lain bervariasi bergantung pada asia penderita.
Pada stadium dini, karies gigi ticial^ menimbulkan keluhan. Keluhan pertama biasanya berupa ngilu bila kena rangsang manis. Lama-kelamaan karies gigi menimbulkan keluhan rasa sakit bila kena rangsang panas dan dingin. Lubang gigi ifiakin lama makin meluas ke arah pulpa gigi. Pada keadaan ini, bila gigi kena rangsang manis, dingin, ataupun panas, akan memberi keluhan sakit gigi yang lama, atau malahan berupa sakit yang spontan.
Konsep terakhir tentang terjadinya karies gigi mengatakan bahwa karies gigi adalah suatu penyakit multifaktorial, dengan adanya empat faktor yang sai ling mempengaruhi, yaitu faktor-faktor inang, agen substrat dan waktu.
Faktor Inang yang dapat mempengaruhi terjadinya karies gigi adalah gigi sendiri dan air liur. Bentuk gigj dengan celah-celah yang dalam dan sempit akan me- mudahkan penumpukan sisa makanan dan mikro, organisme, sehingga memudahkan terjadinya karies gigi. Faktor genetik dapat turut menentukan morfolo- gi gigi. Selain itu, kandungan fluor yang lebih rendah juga memudahkan terjadinya karies. Kandungan fluor pada email yang bebas dari karies sekitar 0.0111 per. sen, sedangkan pada email yang mempunyai karies hanya 0,0069 persen. Seperti diketahui, fluoroapatit kurang larut terhadap asam. Air liur mengandung beberapa faktor yang dapat menghancurkan mikro- organisme seperti enzim lisozim, antibodi, dan iontio- sianat. Sistem bufer air liur dapat membantu menetralkan bila terjadi penurunan pH.
Faktor Agen.
Mikroorganisme merupakan agen pada proses terjadinya karies gigi, dan terutama dijumpai pada plak gigi. Dengan adanya karbohidrat, mikroorganisme akan cepat berkembang biak. Di samping itu, mikroorganisme juga membentuk asam, khususnya asam laktat, dan enzim proteolitik. Asam inilah yang melarutkan kalsium gigi secara perlahan- lahan dalam suasana asam, dan bersamaan dengan itu enzim proteolitik memecah senyawa organik pada gigi. Sementara ini, Lactobacillus acidophilus dianggap sebagai satu-satunya mikroorganisme yang bertanggung jawab pada proses terjadinya karies gigi. Penyelidikan membuktikan bahwa saliva penderita karies gigi mengandung kuman ini dalam konsentrasi tinggi. Konsentrasi ini menurun bila karies dihilangkan dengan jalan penambalan, atau menjalani diet dengan kandungan karbohidrat rendah. Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa Streptococcus mutant tak kalah pentingnya dibandingkan dengan Lactobacillus acidophillus. Hal ini disebabkan karena Strep tococcus mutans mampu mengubah sukrosa menjadi glukosa yang membantu perlekatan plak pada permukaan gigi yang licin. Sebenarnya pembentukan plak di permukaan gigi yang licin lebih sulit, karena permukaan tersebut mudah dibersihkan oleh lidah, pipi, dan bibir, serta selalu dibasahi air liur. L. acidophillus hanya mampu membentuk plak pada permukaan gigi yang tidak licin (oklusal), sedangkan S. mutans mampu membentuk plak baik di permukaan gigi licin maupun di permukaan oklusal. Di samping itu, S. mutans mampu mengurangi permeabilitas plak sehingga plak tidak mudah dinetralisasi kembali. Selain kedua mikroorganisme tersebut, masih ada mikroorganisme pembentuk asam lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi.
Faktor Substrat.
Karies gigi berhubungan erat dengan konsumsi karbohidrat, terutama yang dalam bentuk murni seperti yang banyak terdapat pada kue dan kembang gula, karena zat ini mudah melekat erat di permukaan gigi. Hal ini memberi kesempatan kepada mikroorganisme untuk menciptakan lingkungan asam yang lebih lama.
Incoming search terms:
- karies gigi pada orang dewasa
- cara mengobati karies gigi
- cara mengatasi karies gigi
- cara menghilangkan karies gigi pada orang dewasa