CARA PEMBUATAN PERAHU JULCUNG MASYARAKAT BANJARMASIN

By On Friday, March 20th, 2015 Categories : Bikers Pintar

Sekitar 5.000 tahun yang lalu, puak Austronesia, asal usul orang Dayak mulai mendiami pulau Kalimantan (Borneo) di bagian pesisir. Orang Dayak ini hidup dari bertani ladang dan berburu. Sekitar 3.500 tahun yang lalu penghuni awal ini sudah mulai mengadakan perjalanan berlayar untuk melakukan perdagangan. Kemudian kebudayaan Dongson mulai memengaruhi budaya setempat. Kebudayaan ini berasal dari Vietnam Utara yang membawa serta kebudayaan tembikar, lalu datang pula pengaruh dari kebudayaan India pada sekitar 2.000 tahun lalu, yang masuk melalui utara Kalimantan.

Selama abad VI datanglah abad besi ke Kalimantan, kemudian kawasan ini dibuka untuk pertanian, dan pada abad ini juga mulai muncul keterampilan membuat jukung. Pada waktu yang bersamaan datang pula imigran dari pulau Sumatra yaitu orang Melayu yang mendiami daerah pantai, dan mendesak orang Dayak yang kemudian mulai masuk ke daerah pedalaman. Sesudah kemerdekaan pada 1945, eksploitasi kekayaan alam Kalimantan secara besar-besaran mulai berlangsung. Dari sinilah mulai awalnya muncul perusahaan-perusahaan kayu besar.

Pengetahuan dan teknologi pembuatan perahu dimiliki oleh masyarakat dan kebudayaan di daerah Kalimantan Selatan, khususnya Orang Melayu Banjar dan suku bangsa Dayak Ngaju dan Dayak Ma’anyan di Sungai Barito. Pada masyarakat Melayu Banjar, perahu digunakan sebagai alat transportasi barang dan orang dalam kaitannya dengan mata pencarian mereka sebagai pedagang. Bagi masyarakat Melayu Banjar dan juga orang Dayak Ngaju dan Ma’anyan sebutan untuk perahu adalah jukung, yang sudah dikenal oleh masyarakat Melayu Banjar dan Dayak sejak berabad-abad yang lalu. Baru sekitar 50 tahun yang lalu jukung ini dilengkapi dengan mesin. Pada masa sekarang fungsi jukung bermacam-macam, dan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

  1. Jukung yang badannya dibuat dari besi, digunakan untuk kapal tunda dan bargas;
  2. Jukung yang badannya dibuat dari fiberglass, dipakai untuk alat transportasi barang dan penumpang secara cepat (speedboat);
  3. Jukung yang badannya dibuat dari kayu lapis (plywood), berfungsi untuk angkutan penumpang cepat yang relatif panjang dan sempit (long-boat);
  4. Jukung yang badannya dibuat dari kayu, diolah di galangan, dan dimanfaatkan sebagai taksi kota, kapal dagang, dan bis air, yang pada umumnya untuk perjalanan jarak jauh.
CARA PEMBUATAN PERAHU JULCUNG MASYARAKAT BANJARMASIN | ADP | 4.5