DAMPAK SAMPAH ANTARIKSA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

By On Monday, August 3rd, 2015 Categories : Bikers Pintar

Peningkatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) antariksa telah terbukti dengan adanya beberapa negara tertentu yang telah mulai mengembangkan ataupun meningkatkan teknologi antariksanya untuk berlomba dan bersaing dalam memperoleh dan menguasai lahan antariksa.

Dalam tingkat persaingan ini, maka hanya negara yang memiliki teknologi tinggi (Amerika Serikat), mantan Uni Soviet, Jepang, Perancis dan lain sebagainya) yang mampu menguasai, menggunakan dan memanfaatkan antariksa guna penempatan benda antariksa (Space Objects) buatan manusia di antariksa, baik untuk kepentingan militer maupun non militer.

Dalam proses penempatan benda antariksa/ satelit terdapat beberapa bagian / komponen yang menyertai dan terlepas pada saat peluncurannya, antara lain seperti bekas tangki bahan bakar roket, kelongsongan roket dan lain sebagainya. Sementara Nasril Hajar (1987) mengatakan bahwa bagian/komponen yang terlepas itu disebut dengan sampah antariksa. Dan menurutnya, jumlah benda antariksa bu-atan manusia dan sampahnya hingga tahun 1987 adalah kurang lebih 17.034 buah, yang teridiri dari 6.237 buah berada di orbit dan 11.067 buah sudah rusak.

Kepala Bidang Penelitian Kendali Roket dan Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Adi S. Salatun (1992) mengemukakan bahwa sampah antariksa tersebut bukanlah sekedar sampah antariksa yang biasa, tetapi sampah antariksa yang mematikan karena bergerak dengan kecepatan minimum 7,8 kilometer per detik atau 28.080 kilometer per jam dengan arah yang berbeda.

Dengan mengacu pada beberapa hal yang telah dikemukakan diatas, maka masalah sampah antariksa perlu dilakukan antisipasi terhadap dampak dan upaya penanggu-langannya, baik dari segi pengaturan hukum perundang-undangan yang berlaku maupun dari segi teknisnya.

DAMPAK SAMPAH ANTARIKSA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA | ADP | 4.5