JENIS-JENIS PERANAN SOSIAL
Peranan sosial yang ada di dalam masyarakat dapat diklasifikasi menurut bermacam-macam cara sesuai dengan banyaknya sudut pandangan yang diambil. Masyarakat menghendaki peranan yang diharapkan dilaksanakan secermat-cermatnya, lengkap, sesuai dengan peraturan. Peranan jenis ini antara lain peranan hakim, peranan protokoler diplomatik dan se- bagainya. Peranan-peranan ini merupakan peranan yang “tidak dapat ditawar”, harus dilaksanakan seperti yang ditentukan. Di samping peranan tersebut, terdapat peranan lain yang pelaksanaannya lebih luwes, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu, bahkan kadang- kadang harus disesuaikan. Peranan ini disebut peranan yang disesuaikan. Peranan yang disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi setempat, tetapi kekurangan yang muncul dianggap wajar oleh masyarakat.
Peranan yang diharapkan tidak selalu dapat dilakukan secara murni dan lengkap. Hal ini dapat dilihat pada manusia yang melaksanakan peranan itu. Setiap manusia mempunyai watak yang khas pribadi, mempunyai rasa tersendiri terhadap tugasnya. Pengalaman, usia, jenis kelamin, dan tempat pendidikan akan membentuk seseorang sebagai pribadi yang khas. Walau seseorangmemenuhi syarat-syarat formal untuk memangku dan memainkan peranan tertentu, sama seperti rekan- rekan sejabatan, dia akan “mementaskan” peranannya dengan warna dan rasa yang berbeda. Misalnya, sepuluh orang guru bahasa Indonesia lulusan IKIP Malang yang berasal dari lingkungan keluarga yang berbeda, tentu akan mengajar bidang studinya dengan cara yang berbeda. Guru yang satu mengajar tata bahasa Indonesia dengan cara yang mudah ditangkap muridrmuridnya; yang lain mengajar dengan selingan lelucon; yang lain lagi mengajar dengan suara datar. Dapat disimpulkan di sini bahwa peranan guru yang mereka lakukan bervariasi. Tetapi, bukan variasi macam itu yang menyebabkan suatu peranan disebut peranan yang disesuaikan. Suatu peranan disesuaikan bukan karena manusia pelakunya, tetapi karena faktor-faktor di luar manusia, yaitu situasi dan kondisi yang selalu baru dan sering sulit diramalkan sebelumnya. Misalnya, seorang pelawak akan memainkan peranannya sebagai pelawak (peranan yang diharapkan) di tempat yang telah disediakan untuk melawak yaitu panggung. Di rumah, di depan istri dan anak-anaknya (situasi), ia akan menyampaikan hal-hal yang tadi mengocok perut itu dengan cara yang lain (peranan yang disesuaikan).
Incoming search terms:
- jenis peranan sosial