JENIS KEBEBASAN
Macam-Macam Kebebasan
Bermacam-macam kebebasan dibedakan sesuai dengan tidak adanya jenis-jenis tekanan-tekanan.
1. Kebebasan fisik. Makhluk-makhluk yang berjuang secara sadar (manusia dan binatang) dan bahkan tumbuhan-tumbuhan, meskipun dalam derajat yang lebih rendah, menikrnati kebebasan fisik sejauh rintangan-rintangan eksternal, yang bersifat fisik atau material tidak menghalangi makhluk-makhluk tersebut.
2. Kebebasan moral. Kebebasan moral:
a) dalam arti luas tercapai karena kemampuan untuk menentukan sendiri sesuatu tanpa dihambat oleh sebab-sebab luar (misalnya, ancaman-ancaman) yang bertindak secara batin (interior) pada pikiran (dengan jalan imajinasi). Kebebasan moral
b) dalam arti sempit tercapai karena kemampuan untuk memutuskan sendiri sesuatu tanpa berpapasan dengan kewajiban yang bertentangan (misalnya, pergi ke bioskop).
3. Kebebasan psikologis tidak mengecualikan tetapi sesungguhnya mengandaikan pembatasan-pembatasan psikis dan kewajiban- kewajiban moral. Kebebasan jenis ini tercapai karena kemampuan untuk menentukan sendiri sesuatu tanpa tekanan-tekanan psikis mana pun, yang mendahului keputusan, yang akan memaksa secara jelas kehendak dalam satu jurusan yang sudah ditentukan. Dengan kata lain, kebebasan psikologis tercapai karena kemampuan “untuk memilih sebagaimana seseorang inginkan”. Tanpa keunggulan tertentu dari yang batiniah atas yang lahiriah, yang tidak ada dalam dunia inorganis, seseorang tidak pantas menyebut “bebasan.”
4. Menurut Kant, kebebasan intehjibel (yang dapat dimengerti) tercapai karena fakta bahwa kehendak, yang tidak tergantung pada pengaruh semua dorongan indera, ditentukan oleh akal- budi murni belaka. Sejauh ditentukan oleh akalbudi murni sendiri, kehendak menaati imperatif kategoris dan karenanya secara niscaya merupakan kehendak moral. Dalam dunia yang tampak kehendak mampu menjadi efektif (inilah satu-satunya postulat akalbudi praktis), karena kausalitasnya yang dapat dimengerti seakan-akan berdiri di dalam hubungan diagonal dengan serangkaian penampakan kausal yang niscaya. Kant gagal melihat bahwa akalbudi yang seimbang, meskipun selalu condong kepada nilai-nilai moral, tidak secara niscaya menentukan bahwa nilai-nilai moral ini akan direalisir dengan satu cara saja. Dia tidak berhasil melihat bahwa nilai objektif keinginan-keinginan sensual tidak meniscayakan akalbudi. Ke- cocokan (compatibility) kausalitas yang intelijibel dan empiris hanya mungkin bila kausalitas empiris tidak niscaya secara mutlak.
Incoming search terms:
- macam macam kebebasan
- jenis kebebasan
- jenis jenis kebebasan
- macam kebebasan
- macam-macam kebebasan
- jenis-jenis kebebasan