KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (LITBANG)
research and development (penelitian dan pengembangan)
Kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) merupakan inti dari pertumbuhan ekonomi, sekalipun jika pengeluaran untuk litbang hanya prosentase kecil dari pendapatan nasional. Menyatukan penelitian dan pengembangan adalah mengelompokkan dua kegiatan yang agak berbeda. Penelitian dasar menghasilkan pengetahuan ilmiah baru, hipotesis dan teori yang diungkapkan dalam kertas penelitian dan memorandum, sementara karya inventif berasal dari penelitian dasar ini dan menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dipatenkan. Tugas pengembangan adalah menggunakan pengetahuan yang tersedia dan penemuan yang telah dipatenkan sebagai bahan mentahnya kemudian mengembangkan cetak-biru, spesifikasi dan contoh-contoh untuk berbagai produk dan proses baru dan penyempurnaannya (Freeman 1982; Nelson 1959). Pengelompokan penelitian dan pengembangan juga menyembunyikan fakta bahwa kebanyakan pembelanjaan perusahaan untuk litbang pada dasarnya lebih sebagai pengembangan ketimbang penelitian.
Senada dengan hal tersebut adalah perbedaan antara “penemuan/invensi” dan “inovasi”. Penemuan adalah kulminasi dari kegiatan penelitian dan merupakan gagasan-gagasan, sketsa atau model bagi produk-produk atau proses-proses baru yang bisa dipatenkan. Inovasi dalam pengertian ekonomi terjadi ketika sebuah produk baru dipasarkan atau sebuah proses baru digunakan dalam konteks komersial, yang mencerminkan kulminasi dari pengembangan, produksi dan pemasarannya. Dalam banyak hal penemuan tidak pernah menjadi inovasi, dan bagi penemuan yang berhasil menjadi inovasi. terdapat mata rantai yang panjang dan kompleks antara penemuan dan inovasi.
Litbang seringkali digunakan sebagai ukuran kegiatan inovatif komparatif (OECD 1981). tetapi lebih sebagai ukuran input dan bukan ukuran output. Untuk alasan itu, beberapa orang lebih suka mengukur aktivitas inovatif dengan menghitung inovasi-inovasi, meski hal ini adalah kegiatan yang sangat padat-karya (Townsend et al. 1981).
Sebagai ukuran intermediasi terhadap kegiatan inovatif, banyak peneliti menggunakan data paten (Griliches 1990; Patel dan Pavitt 1989). Dengan paten sebuah perusahaan mempunyai hak monopoli untuk penggunaan komersial dari penemuan tertentu (yang berwujud produk atau proses) dalam periode waktu tertentu. Sehingga logikanya, jika tidak ada paten maka penemuan bebas ditiru oleh banyak perusahaan lain yang bukan penemunya, dan si penemunya tidak akan dapat menutup biaya-biaya penemuannya. Dengan demikian, tujuan paten adalah memberikan insentif bagi upaya melakukan penemuan. Nilai paten memang sangat beragam, sebagian besar memiliki nilai ekonomi yang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali apa pun kelebihan teknologinya dan hanya sebagian kecil yang memiliki nilai tinggi.
Nilai penting litbang dari segi ekonomi tidak bisa dinilai hanya dalam kerangka penemuan dan inovasi yang mendukungnya. Pertama, seperti pendapat Cohen dan Levinthal (1989), ada dua sisi litbang: yang pertama adalah generasi dari inventif output, sedang yang kedua adalah pembelajaran. Kebanyakan litbang terpacu untuk belajar dari berbagai usaha yang dilakukan litbang lain.
Kedua, paten dapat memiliki akibat penting bagi lingkungan kompetitif, bahkan jika paten tersebut tidak selalu diartikan sebagai output inovatif. Paten dapat berperan sebagai larangan masuk, meski adakalanya paten didapatkan dari penemuan yang biasa-biasa saja. Jika ada perusahaan pemegang paten yang tidak menggunakan paten tersebut, maka ini bisa merupakan pre-emptive patenting, dan otoritas anti-monopoli bisa menerapkan wajib lisensi bagi paten-paten tersebut.
Ketiga, kegiatan penelitian dapat memiliki implikasi penting bagi lingkungan kompetitif, meskipun outputnya tidak didaftarkan sebagai paten. Perusahaan bisa memberikan pernyataan tentang seberapa banyak sumber daya litbang yang mereka sediakan bagi bidang tertentu sebagai pertanda bagi para pesaingnya yang potensial. Dalam lingkungan ini, tindakan litbang yang terakumulasi bisa membuat gentar pesaing baru. sehingga mempengaruhi lingkungan persaingan, meskipun perusahaan itu sebenarnya tidak menjual produk yang menggunakan akumulasi pengetahuan teknologi tersebut.
Yang terakhir, sering dinyatakan bahwa ber-bagai manfaat usaha litbang akan meluap keluar dari perusahaan yang menghasilkannya (Jaffe 1986). Sebagaimana terangkum dalam analisis ekonomi dasar tentang eksternalitas, insentif privat bagi perusahaan untuk menanamkan modal pada bidang litbang ternyata lebih kecil daripada nilai sosial dari litbang tersebut, karena sebagian dari keuntungannya tidak dapat dinikmati investornya. Pertimbangan inilah yang menjadi dasar dari pemberian keringanan pajak bagi litbang (Stoneman 1987). Namun, di sisi lain, Geroski (1994) meragukan tingkat keseriusan permasalahan ini dalam kenyataannya.
Incoming search terms:
- pengertian litbang
- Litbang adalah
- apa itu litbang
- arti litbang
- Kepanjangan LITBANG
- contoh litbang
- pengertian litbang dalam organisasi
- pengertian litbang perusahaan
- kegiatan litbang
- litbang