MAKNA SINOPSIS

Untuk mendapatkan gambaran yang terpadu mengenai hal-hal yang harus diketahui untuk menciptakan integrasi makro sosial yang tangguh dan dinamis baiklah dikumpulkan kembali unsur-unsur pendukung, dan unsur-unsur penghambat integrasi:

Unsur-unsur pendukung

—           Pembinaan kesadaran nasional

—           Perwujudan keadilan sosial dan prinsip subsidiaritas

—           Pengawasan sosial yang intensif

—           Tekanan dari luar

—           Bahasa kesatuan

—           Lambang kesatuan

Unsur-unsur penghambat

–              Darah (suku dan ras)

–              Kebudayaan (adat istiadat yang berbeda-beda corak dan tingkatannya

–              Agama dan kepercayaan yangjauh berbeda

–              Daerah (daerahisme)

–              Mayoritas dan minoritas

Unsur-unsur pendukung dan penghambat di atas baru dalam taraf dikonstatasi. Keterangan-keteranganyangtelah diberikan hanya berupa hipotesis atau hanya merupakan refleksi dari pengalaman umum. Untuk mengadakan perubahan integrasi ke arah yang diinginkan masih perlu diadakan penelitian ilmiah mengenai unsur-unsur di atas satu per satu. Selain itu perlu dipertanyakan hal-hal berikut:

(1) Faktor-faktor mana perlu mendapat prioritas?

(2) Perlukah memperkuat atau menambah faktor pendukung?

(3) Perlukah mengurangi atau menghilangkan unsur penghambat?

(4) Perlukah mengubah unsur penghambat menjadi unsur pendukung?

Jawaban yang tepat dan mendasar atas pertanyaan-pertanyaan di atas tidak dapat diberikan di tempat ini, karena masalahnya amat kompleks. Sebelum menjawab perlu diketahui lebih dahulu secara teoretis, akibat mana yang mungkin timbul, jikalau kita memperkuat unsur- unsur pendorong/pendukung yang sudah ada. Di samping itu juga perlu diketahui akibat apa yang akan timbul, jikalau orang menangani unsur- unsur penghambat yang masih ada. Berdasarkan pengalaman secara umum dapat dikatakan bahwa dengan memperkuat unsur pendukung secara represif dan frontal menentang arus yang melawan, akan timbul efek yang lebih parah, yaitu bertambah kuatnya tantangan dan ketegangan dari pihak oponen. Ini berarti, maksud tidak tercapai. Lain halnya apabila peningkatan unsur- unsur pendukungitu sifatnya persuasif dengan membangkitkan kesadaran dan kemauan yang ikhlas untuk menerima nilai kesatuan pada taraf yang lebih tinggi.

Jikalau kita hendak menangani unsur-unsur penghambat yang masih bercokol di dalam tubuh kesatuan, umumnya hal ini membawa dampak positif. Dalam hal ini “menangani” harus diambil dalam arti “menghilangkan” unsur penghambat, atau sekurang-kurangnya “mengu-rangi” kekuatannya. Biasanya langkah itu menghasilkan kesatuan yang lebih stabil, yang merupakan kesempatan baik untuk mengembangkan kesatuan yang lebih mendalam.