MASALAH DALAM PENGEMBANGAN TANAMAN RAMI DI LAHAN MARGINAL
Masalah yang muncul
Dalam pengembangan tanaman rami di lahan marginal, faktor-faktor yang paling menghambat dalam hal ini umumnya seperti solum tanah yang dangkal, kapasitas menahan air yang rendah, .drainase yang jelek, sifat alkali dan salinitas yang tinggi, sering mengalami banjir dan erosi, bercadas atau daerah yang ,terkurung sehingga drainase tanah tidak fleksibel (baik).
Seperti diketahui lahan marginal termasuk ke dalam lahan yang tidak sesuai untuk pengembangan budidaya tanaman pada masa sekarang. Lahan tersebut akan dapat dimanfaatkan jika telah .dilakukan pengolahan terhadap factor penghambatnya seperti perbaikan saluran drainase, pemupukan, dan penambahan bahan organik (Soegiman, 1982).
Disamping faktor-faktor yang menghambat pengusahaan pengembangan tanaman rami di lahan marginal, faktor p^nghambat lainnya juga harus diperhatikan seperti penyediaan bibit dengan varietas bibit yang seragam, peningkatan pengetahuan petani tentang budidaya dan pasca panen tanaman rami, dan memotivasi petani untuk mau menanam tanaman rami.
Pemecahan Masalah
Jika pengembangan usaha pembudidayaan tanaman rami akan dilakukan juga di lahan marginal, sebelumnya harus diberikan perlakuan-perlakuan khusus terhadap tanah tersebut, misalnya dengan pemberian pupuk yang cukup banyak yaitu 100 150 kg Urea, 25-50 kg TSP, dan 50-100 kg KCL per hektarnya, pengolahan tanah yang lebih baik dan lebih dalam guna mendukung perkembangan perakaran tanaman rami. Untuk lahan marginal yang mempunyai drainase jelek diperlukan sekali perbaikan drainase dan aerasinya, karena tanaman rami menghendaki tanahtanah yang gembur, tidak tergenang air, dan tidak bercadas. Usaha perbaikan lahan marginal dimanfaatkan untuk pengembangan lahan pertanaman rami memerlukan biaya yang cukup besar dan waktu yang relatif lama.
Pada tanah gambut, tanah rawa, dan ta-nah pasang surut pada dasarnya cara penanggulangan atau pemecahan masalahnya adalah sama yaitu memperbaiki saluran drainasenya. Diketahui sifat dari tanaman rami dalam pertumbuhannya membutuhkan air yang banyak, tetapi bukanlah air yang tergenang. Karena sifat dari tanah rawa, tanah gambut, dan tanah pasang surut mempunyai kadar air yang tinggi maka perlu dibuat saluran drainase. Dalam pembuatan saluran drainase membutuhkan biaya tambahan dan waktu yang lebih dibandingkan dengan pengusahaan ta-naman rami di tanah yang tidak mempunyai kadar air yang tinggi. Selain daripada itu tanah rawa, dan tanah gambut juga perlu dilakukan pembersihan lahan, karena tanahtanah tersebut sering ditutupi oleh pertumbuhan hutan. Jadi pada tanah rawa, gambut, dan tanah pasang surut pengembangan usaha penanaman tanaman rami dapat dilakukan dengan syarat harus membuat saluran drai-nase pembersihan lahan, dan penambahan waktu yang relatif lama, serta penambahan biaya. Di Florida dan lain tempat juga di-berikan tembaga sulfat, garam mangan dan seng, yang bertujuan untuk memperbaiki sifat fisioligi tanah marginal tersebut (Soe-giman, 1982).
Pada lahan yang solum tanahnya dangkal. kemungkinan pengembangan tanaman rami masih dapat dilakukan dengan syarat dilakukan pemberian pupuk yang lebih banyak dibandingkan jika penanaman dilakukan pada tanah yang normal, akibat kesuburan tanahnya sudah menipis bahkan kadang kala sampai habis kesuburan tanahnya. Perlunya penambahan pupuk yang lebih karena tanaman rami untuk pertumbuhannya memerlukan banyak pupuk guna pengembalian unsur-unsur hara yang terbawa sewaktu melakukan pemanenan. Disamping itu juga perlukan pengolahan tanah yang lebih dalam akibat solum tanah yang dangkal tersebut supaya perakaran dapat bergerak atau berkembang dengan leluasa.
Lahan yang mempunyai kapasitas penahan air yang rendah kemungkinan pengambangan tanaman rami juga dapat dilakukan dengan cara penambahan bahan organik, karena untuk pertumbuhannya tanaman rami memerlukan air yang cukup, sedangkan pada lahan yang mempunyai kapasitas menahan air yang rendah air kurang cukup tersedia. Selain dengan penambahan bahan organik untuk meningkatkan kapasitas menahan air dapat dilakukan dengan pemberian mulsa.
Untuk lahan-lahan marginal yang mem-punyai sifat alkali dan salinitas yang tinggi, kemungkinan pengembangan tanaman rami dapat dilaksanakan dengan pemberian pupuk yang mengandung sulfur dengan tujuan untuk menurunkan derajat kebasaan tanah. Untuk pertumbuhannya tanaman rami pada lahan yang sering mengalami banjir dapat diatasi dengan membuat saluran pembuangan dan atau dengan membuat teras-teras jika pada tanah yang miring. Sedangkan pada lahan yang sering tererosi dapat dilakukan pemberian pupuk, karena unsur-unsur hara akan hanyut terbawa air, sehingga kesuburan tanah hilang. Pada lahan marginal yany bercadas, untuk pengembangan tanaman rami dapat dilakukan dengan pengolahan tanah yang lebih sering dan lebih dalam supaya pertumbuhan akar tidak terhalang.