MENGENAL ANEMIA DEFISIENSI VITAMIN B12
(Lynch 1984, Scopp 1973), Shafer 1983, Soeparman 1990, Sonis 1984, Tydesley 1981, Wyngaarden 1985)
Narna lain : Anemia pernisiosa, Anemia Addison, Anemia primer, Anemia Biermer. Terdapat pada laki-laki dan wanita dalam jumlah sama banyak, dan bisanya pada dewasa di atas usia 30 tahun.
Penyebab :
- Kurangnya produksi faktor intrinsik.
- Kesulitan absorbsi kompleks faktor intrinsik-faktor ekstrinsik.
- Pertumbuhan berlebihan dari bakteri atau cacing di dalam usus.
- Gangguan absorbsi, misal karena kelainan pada usus.
Faktor intrinsik adalah substansi yang disekresi oleh sel-sel parietal gundus lambung, dan faktor ini penting untuk absorbsi vitaminB12 (faktor ekstrinsik). 8erkurangnya produksi faktor intrinsik dapat diakibatkan atrofi mukosa lambung atau dapat juga sebagai akibat pengangkatan lambung secara total atau sebagian (gastrektomi parsial / total). Akhir-Akhir ini terdapat bukti-bukti yang menyatakan bahwa mekanisme imun (kekebalan) bertanggungjawab terhadap terjadinya anemia pernisiosa, karena pada sebagian besar pasien memperlihatkan adanya antibodi terhadap sel-sel lambungnya sendiri. Bahkan pada kira-kira separuh dari pasien pasien ini juga ditemukan antibodi terhadap faktor intrinsik itu sendiri.
Gejala klinis :
Sering mulainya samar-sama; dan simtom permulaan berasal dari berbagai sistem organ, termasuk rongga mulut, saluran pencernaan dan saraf. Karakteristik terdapat Triad of Symtoms :
Rasa lemah-lesu yang menyeluruh Lidah yang nyeri.
Kekakuan atau tingling pada ekstrerrvtas.
Keluhan pada saluran pencernaan, berbeda dengan keluhan di dalam mulut, biasanya tidak hebat dan terdiri dari rasa tidak nyaman yang samar-samar pada epigastrik, adanya konstipasi atau diare. Pada 10% pasien, perubahan neurologik mendahului anemia, dan biasanya pada jari tangan dan kaki terdapat kekakuan yang sebelumnya terjadi sensasi tingling, gangguan koordinasi dan kelemahan otot sehingga penderita sulit berjalan dan mudah terjatuh.
Gejala klinis anemia sebagai akibat gangguan eritropoesis, akan disertai ikterus ringan akibat pemecahan hemoglobin meningkat karena usia eritrosit memendek. Juga terdapat gejala malabsorbsi ringan dan purpura trombositopenik karena maturasi megakariosit terganggu. Keluhan oral terutama pada lidah adalah mencolok dan umum ditemui. Keluhan dini berupa glossitis yang disertai rasa nyeri dan glossopyrosis atau rasa terbakar pada lidah, merupakan keluhan yang menyebabkan pasien mencari pengobatan ke dokter gigi. Dan menurut penelitian, pada separuh pasien akan mengeluh lidah terasa nyeri dan sulit menelan. Pada tahap lanjut terdapat keluhan hilangnya sensasi pengecapan.
Kelainan di dalam mulut:
Glossitis, stomatitis, keilitis angularis, makula eritematous yang terdapat pada mukosa labial, mukosa bukal dan lidah, mukosa oral kepucatan sampai kuning kehijauan, terutama jelas terlihat pada pertemuan palatum lunak dan palatum keras. Glosssitis merupakan manifestasi oral yang paling umum pada sebagian besar pasien. Dan seperti pada anemia defisiensi lainnya, glossitis atrofik timbul akibat atrofi papila filiformis, papila fungiformis dan kadang-kadang papila circum valata, sehingga memberikan penampilan klinis yang karakteristik yaitu lidah tampak licin, sensitif, merah terang, biasanya distribusinya pada ujung dan tepi lidah. Pada lanap lanjut hanya terdapat sedikit bahkan bisa tidak ada sama sekali papil di seluruh lidah dan tonus normal otot lidah menghilang.