MENGENAL DAERAH DALU

Daerah bagian yang termasuk dalam struktur kerajaan asli di daerah Manggarai, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Pada masa itu, Kerajaan Manggarai terdiri atas dua bagian, yaitu daerah Reo dan Palta. Masing-masing terdiri atas sejumlah dalu besar dan kecil.

Setiap dalu dikuasai oleh satu klen (wau) tertentu 1 yang dominan dalam dalu tersebut. Kepala dalu disebut kraeng atau sangaji. Para penguasan ini biasanya menganggap dirinya bangsawan dan mereka menjalankan adat perkawinan tungku {cress-cousin asimetris) dengan golongan bangsawan dari klen lain. Dengan demikian, beberapa dalu yang warganya saling terikat dalam hubungan perkawinan merupakan saudara menurut adat.

Dalam suatu dalu, ada pula pembagian yang lebih khusus, yaitu daerah yang disebut glarang. Glarang terbagi lagi atas sejumlah desa (beo). Dalam glarang juga terdapat kelompok klen yang menjadi penguasa. Menurut struktur dalam kerajaan, suatu glarang berada di bawah kekuasaan dalu. Tetapi, dalam hal hak ulayat dan pemilikan tanah, warga glarang berdiri sendiri dan tidak tunduk pada dalu yang berada di atasnya. Warga glarang juga biasanya tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan klen bangsawan dalam dalu.
Tokoh-tokoh lain yang juga penting dalam struktur Kerajaan Manggarai adalah tua tana yang ahli dalam bidang tanah; raja bicara, yang menjadi perantara antara klen raja dan klen lain; perwis, dan punggawa. Pejabat kerajaan ini terdapat pada semua tingkat, baik di tingkat dalu, glarang, maupun desa. Merekalah yang dijadikan tempat meminta nasihat dan bimbingan bagi warga.