MENGENAL IKAN DUYUNG
Suatu jenis mamalia laut yang makan tumbuh-tumbuhan. Panjang tubuhnya 2,2—3,5 meter termasuk ekornya. Lingkar badannya 1,6—2,5 meter. Bobotnya 280—380 kilogram. Bentuknya seperti ikan yang tidak bersirip punggung, mirip torpedo. Berbeda dengan ikan, duyung bersirip ekor mendatar, tidak tegak. Warna tubuh umumnya kelabu kecokelatan pudar pada permukaan atas dan lebih muda pada permukaan tubuh bawah. Kulitnya tebal, keras, berkerut-kerut serta berbulu jarang.
Duyung menyukai perairan laut dangkal dengan kedalaman sekitar 1 —12 meter dan suhu 20°—30°C. Untuk menghirup udara, duyung ini muncul ke permukaan air; sewaktu mengeluarkan udara keluarlah bunyi khas yang dapat didengar dari kejauhan. Sewaktu duyung menyelam sehabis bernapas, biasanya timbul gelembung-gelembung udara. Perilaku bernapas ini dapat dipakai sebagai petunjuk kehadirannya. Sewaktu makan, duyung selalu muncul ke permukaan air secara teratur setiap 1—2 menit. Kecepatan renangnya 8—10 kilometer per jam. Jika diganggu, duyung akan menyelam dan berlindung di antara rumput-rumput laut yang menjadi makanan utamanya.
Daerah penyebarannya meliputi India, Sri Lanka, dan Indonesia. Di Indonesia, duyung masih banyak dijumpai di laut sekitar Pulau Aru dan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah. Mamalia air ini terus-menerus diburu untuk mendapatkan daging, minyak, dan dua gigi seri atasnya. Gigi seri ini berukuran besar dan panjang mirip gigi taring. Sering kali orang secara keliru menganggap gigi seri yang besar itu taring duyung. Panjang gigi seri atas mencapai 10 sentimeter. Setiap sentimeter gigi seri atas laku dijual Rp 5.000 di Pulau Aru. Gigi seri ini lazim digunakan sebagai pipa rokok. Sebagian orang percaya bahwa air mata duyung berkhasiat sebagai pemikat cinta. Karena populasinya terus merosot, duyung dilindungi undang-undang.
Duyung merupakan binatang malam. Makanannya terdiri atas rumput laut, sampai sebanyak 25—30 kilogram sehari, dan kadang kala juga avertebrata laut yang kecil. Duyung suka hidup berkelompok. Dulu satu kelompok bisa mencapai ribuan ekor.
Duyung berkembang biak dengan melahirkan seekor anak setiap kelahiran. Masa buntingnya 11—12 bulan. Bayi duyung yang lahir dengan ekornya terlebih dahulu sudah mencapai panjang 1,5 meter. Bayi biasanya digendong di atas punggung oleh induknya semasa menyusui. Pertumbuhan tubuhnya sangat lamban; selama 6,5 tahun hanya 77 milimeter. Belum diketahui usia akil balignya secara pasti. Usianya diduga dapat mencapai 40 tahun.
Pada jaman dahulu beredar kepercayaan bahwa duyung itu makhluk setengah manusia setengah ikan. Cerita itu umum beredar di kalangan pelaut dan nelayan. Ada pula anggapan bahwa duyung adalah dewi atau bidadari yang dikutuk oleh dewa. Mungkin itu dihubungkan dengan perilaku duyung yang kalau diangkat ke darat mengeluarkan air mata terus-menerus, seolah-olah meratapi nasibnya. Dongeng itu mungkin timbul akibat kesan manusia terhadap cara duyung mengasuh anak seolah-olah menggendongnya dengan sirip dada. Duyung hanya mempunyai dua puting su-su yang terletak di ketiak sirip dada.
Klasifikasi Ilmiah. Duyung termasuk suku Dugongidae, jenis Dugong dugong.
Incoming search terms:
- Taring duyung
- manfaat taring duyung
- taring ikan duyung
- manfaat ikan duyung
- Khasiat taring duyung
- khasiat taring ikan duyung
- khasiat gigi ikan duyung
- Manfaat taring ikan duyung
- gigi ikan duyung
- Manfaat duyung