MENGENAL JENIS KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU PERAHU
Dari 200 spesies keluarga kayu Dipterocarpiaceae, hanya sekitar 10 sampai 12 spesies saja yang dapat digunakan untuk pembuatan perahu. Untuk membuat penapih perahu dan panggar-panggarnya digunakan kayu ulin dan juga kayu dari keluarga Dipterocarpiaceae. Penggunaan kayu ulin mengisyaratkan bahwa hanya kayu yang tahan air dan awet saja yang dapat digunakan untuk membuat perahu, serta penghindaran sistem penyambungan dengan menggunakan paku, karena paku dapat menjadi karat jika kena air dan tidak dapat awet sebagai bagian dalam pembuatan perahu. Itulah sebabnya mengapa pembuat perahu menggunakan pasak dari kayu.
Nama-nama kayu yang dijadikan bahan untuk membuat jukung adalah kayu canggal, benuas, rasak bukit, mada hirang, dan lanan. Di antara jenis kayu yang paling kuat adalah kayu canggal (.Neobalancarpus heimii) yang dapat bertahan sampai 25 tahun, sedangkan yang paling kurang kuat adalah kayu lanan (Shorea cutisii) yang mampu bertahan hanya 2 tahun.
MENGENAL ALAT MEMBUAT PERAHU
Dalam proses pembuatan perahu, diperlukan peralatan yang masingmasing berbeda cara pakai dan kegunaannya. Di antara alat-alat yang dipakai oleh masyarakat pembuat perahu antara Iain berupa: (1) belayung; (2) temperang; (3) panarah; (4) pahera; (5) simpai; (6) samplaki; (7) mistar; (8) mandau; (9) gergaju sensu; (10) jangka; (11) pahat; (12) butar; (13) bor tangan; (14) bor listrik; (15) pisau pembuat dan penajam pasak; (16) japit; dan (17) kapak.
Incoming search terms:
- kayu untuk kapal
- kayu UNTUK PERAHU
- kayu lanan
- jenis kayu untuk membuat kapal
- kayu canggal
- kayu untuk membuat perahu
- jenis kayu untuk perahu