MENGENAL PENCAK SILAT

By On Thursday, October 30th, 2014 Categories : Bikers Pintar

MENGENAL PENCAK SILAT – Seni bela diri yang berasal dari Indonesia. Gerakannya merupakan kombinasi dari gerakan pukulan dan tendangan, disertai pengetahuan tentang bagian terlemah pada tubuh manusia. Dalam mempertahankan dirinya seorang pesilat dapat menggunakan tangan, kaki, tumit, siku, jari-jemari dan bagian tubuh lainnya, termasuk kepala. Selain sebagai seni bela diri, pencak silat juga kian populer sebagai olahraga yang menekankan pada pembentukan tubuh agar kuat dan sehat.

Sejarah. Tidak ada bukti-bukti tertulis yang dapat dig makan untuk menelusuri asal-usul pencak silat Incionesia. Tetapi diduga awal tumbuh dan berkembangnya dipengaruhi oleh seni bela diri yang berasal dari daratan Cina. Perkembangan pencak silat di Indonesia tampaknya tak lepas dari pengaruh penyiaran agama Budha dari Cina, sekitar abad ke-7 Masehi atau pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Dari Kerajaan Sriwijaya inilah diduga pencak silat menyebar ke berbagai bagian Indonesia, mengikuti kegiatan perdagangan dan agama.

Melalui proses yang panjang, seni bela diri itu ber embang di daerah-daerah, sehingga timbul beragam aliran. Namun semuanya menekankan pada sikap bertahan dan pasif, bukan menyerang.

Pada masa penjajahan Belanda, pendidikan pencak silat diawasi dengan ketat dan hanya diberikan pada kalangan tertentu, yaitu di Sekolah Pendidikan Pegawai Pemerintah (Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren), dan pusat pendidikan agama Islam (pondok pesantren).

Dalam penjajahan Jepang, latihan militer dan pencak silat dianjurkan dan dilaksanakan di mana-mana, karena tentara pendudukan Jepang memerlukan tenaga terlatih untuk mempertahankan kedudukannya. Para pendekar silat dikumpulkan dalam badan yang dinamakan Renggo Tai atau Barisan Pelopor. Mereka dibujuk agar bersedia bekerja sama dengan Jepang untuk melawan Sekutu dan mempertahankan Asia Timur Raya.

Setelah Indonesia merdeka, dirasakan perlu adanya organisasi yang bersifat nasional sebagai pemersatu seluruh aliran pencak silat di Indonesia. Maka pada bui n Mei 1948 terbentuklah Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSSI), dengan ketua Mr. Wong- sonegoro. Pada kongres pertamanya tahun 1950, namanya diubah menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) III di Medan, pencak silat mulai diperlombakan sebagai cabang olahraga.

Pembinaan pencak silat meliputi tiga aspek, yaitu pencak silat sebagai bela diri, olahraga, dan kesenian.

Pencak Silat sebagai Seni Bela Diri. Walaupun ada berbagai aliran, pencak silat di Indonesia memiliki beberapa ciri yang serupa: gerakannya halus, lemas, dan lentur; tenaga digunakan pada saat tertentu; tidak diperlukan banyak ruangan; tenaga lawan sering kali dimanfaatkan; gerakan yang digunakan adalah gerakan mengelak; banyak variasi langkah; sikap tangan selalu dekat dengan badan; gerakan kaki, angkatan, dan tendangan tidak terlalu tinggi; pernapasan yang wajar serta sedikit mengeluarkan suara.

Gerakan pembelaan terdiri atas elakan, tangkisan, tangkapan, lepasan, jatuhan, kuncian, dan sapuan; sedangkan gerakan serangan berupa pukulan, sikutan, colokan, tendangan; serangan dengan lutut.

Gerakan pembelaan dan serangan dilakukan dengan bermacam cara, tergantung pada jarak, posisi, dan luas bidang sasaran. Yang dimaksud dengan elakan adalah usaha pembelaan dengan memindahkan bidang sasaran terhadap serangan lawan, atau memindahkan arah serangan lawan dari bidang sasaran lawan dengan tujuan membendung atau menahan serangan dari lintasannya. Tangkapan adalah usaha pembelaan dengan cara menahan gerak kaki atau tangan lawan sehingga tidak memungkinkan lawan melancarkan serangan berikutnya. Umumnya tangkapan merupakan langkah pertama dari teknik jatuhan atau kuncian. Jatuhan adalah usaha menjatuhkan lawan secara langsung dan umumnya merupakan tindak lanjut dari tangkapan. Lepasan adalah usaha menguasai lawan dengan tangkapan sempurna sehingga tidak dapat lagi dibuka oleh lawan; sedangkan sapuan sebenarnya merupakan variasi dari elakan namun langsung diikuti cjgngan serangan balas untuk menjatuhkan lawan. Sasaran utama adalah kaki lawan.

Serangan adalah usaha mengenai bidang sasaran pada tubuh lawan dengan menggunakan lengan/tangan, tungkai/kaki, bahkan kombinasi gerakan keduanya. Dalam perkelahian bebas, serangan dapat ditujukan pada seluruh bagian tubuh lawan; sedangkan dalam pertandingan olahraga, semua bagian badan, kecuali bagian leher ke atas dan kemaluan, adalah sasaran sah.

Serangan tingkat dasar dilakukan dengan menggunakan lengan/ tangan yang lazim disebut pukulan atau sikutan; sedangkan serangan tingkat lanjut dilakukan agar lawan kehilangan keseimbangannya. Serangan dilakukan dengan teknik sapuan, kaitan, angkatan, ungkitan, dan guntingan. Sapuan adalah usaha menjatuhkan lawan dengan cara menyapu kaki lawan dan dilakukan dengan menggunakan kaki pula. Kaitan dengan angkatan tidak memiliki banyak perbedaan, yakni usaha menjatuhkan lawan dengan cara mengait kaki lawan dengan kaki; sedangkan ungkitan adalah usaha menjatuhkan lawan dengan mengungkit kakinya disertai dengan dorongan tangan. Guntingan dilakukan dalam posisi tubuh merebahkan diri dan dilakukan dengan kedua kaki yang diikuti putaran tubuh.

Bagian tubuh yang umum digunakan sebagai senjata adalah tangan, lengan, dan kaki dengan berbagai variasinya. Tangan dapat dibentuk berupa kepalan,

tamparan, atau colokan yang dilakukan dengan menggunakan jari-jemari. Penggunaan kaki meliputi tumit, sisi kaki, seluruh telapak kaki arah depan, dan dengan ujung kaki arah samping.

Pencak Silat sebagai Olahraga. Dengan diper-tandingkannya dalam PON III di Medan, pencak silat telah memperoleh pengakuan sebagai cabang olahraga tersendiri.

Semula pencak silat belum terorganisasi secara rapi. Tidak ada tingkatan resmi, tidak ada pakaian resmi. Tetapi setelah berkembang menjadi olahraga bela diri, meniru judo, beberapa organisasi pencak silat memperkenalkan tingkatan pesilat yang dikenal melalui warna sabuk.

Pencak Silat sebagai Kesenian. Sebagai kesenian, pencak silat dipertunjukkan dengan diiringi musik gamelan atau rebana, gendang, dan suling. Jika pencak silat sebagai seni bela diri atau olahraga menekankan pada efisiensi gerak dan kegunaannya, maka pencak silat sebagai kesenian menekankan pada keindahan gerak. Bahkan ada aliran pencak silat yang sebagai seni bela diri dan olahraga tetap lebih menekankan keindahan gerak yang luwes dan indah dipandang, misalnya pencak silat Bangau Putih yang berpusat di Bogor.

Peraturan Pertandingan Pencak Silat. Pertandingan pencak silat sebagai olahraga dilakukan dengan mengikuti peraturan yang dikeluarkan oleh kongres IPSI VI tahun 1981. Pertandingan dimainkan oleh 2 pesilat, dipimpin oleh 1 orang wasit yang dibantu 5 juri. Pertandingan dilakukan dalam tiga babak, masing-masing selama 2 menit, dan waktu istirahat di antara babak 1 menit.

Ketentuan pertandingan yang utama adalah pembelaan dilakukan dengan teknik elakan dan tangkisan; serangan diarahkan pada tangan dan kaki, dengan menjatuhkan dan mengunci lawan. Nilai 1 diberikan untuk elakan atau tangkisan yang berhasil, yang lan» sung disusul oleh serangan yang tepat sasaran; dan serangan tangan yang masuk pada sasaran. Nilai 2 diberikan pada pesilat yang serangan kaki: masuk pada sasaran; nilai 3 untuk yang berhasil menjatuhkan lawan; nilai 4 untuk yang berhasil mengunci lawan Kerapihan teknik turut dinilai pula, dengan nilai terendah 2 dan nilai tertinggi 5 pada setiap babak.

Incoming search terms:

  • pengertian serangan dalam pencak silat
  • serangan dengan menggunakan lengan dalam pencak silat disebut
  • usaha menguasai lawan dengan tangkapan sempurna dalam pencak silat dinamakan
  • pengertian serangan
  • serangan dengan menggunakan tangan dalam pencak silat disebut
  • serangan dengan menggunakan tangan dalam pencak silat dinamakan
  • serangan menggunakan tangan dalam pencak silat disebut dengan
  • serangan yang menggunakan lengan dalam pencak silat dinamakan
  • pengertian elakan dalam pencak silat
  • serangan menggunakan tangan dalam pencak silat disebut
MENGENAL PENCAK SILAT | ADP | 4.5