NEO-PLATONISME

By On Friday, August 2nd, 2013 Categories : Bikers Pintar

NEO-PLATONISME

Ciri Umum

1. Neo-Platonisme bukan hanya suatu kebangkitan kembali filsafat Plato, sebagaimana dapat disimak dari nama itu, namun merupakan sistem filsafat yang mempunyai daya spekulatif yang besar. Sistem ini memadukan filsafat Platonis dengan trend- trend utama lain dari pemikiran kuno, kecuali Epikurianisme. Bahkan sistem ini mencakup unsur-unsur religius dan mistik, sebagiannya diambil dari filsafat Timur.

2. Sebagai salah satu dari cabang yang paling kuat dalam filsafat Barat, Neoplatonisme merupakan suatu filsafat yang bertolak dari karya Plato, dan menafsirkannya dengan cara khusus. Cara interpretasi itu cenderung mengaitkan Allah dengan prinsip kesatuan, dengan membuat-Nya samasekali transenden, dan dikaitkan dengan dunia melalui deretan perantara-perantara yang turun dari Yang Satu oleh prinsip emanasi. Menurut pandangan ini realitas merupakan deretan atau rangkaian bertingkat-tingkat mulai dari yang ilahi sampai dengan yang material. Dan manusia, yang dalam dirinya memiliki suatu ba¬gian dari yang ilahi, merindukan persatuan dengan sang sumber kekal semua hal itu. Sistem ini dengan demikian mempunyai implikasi-implikasi spiritual maupun intelektual.

Peranan Beberapa Tokoh

1. Walaupun istilah ini berkaitan sangat erat dengan filsafat Plotinos, namun benih gerakan ini dapat disaksikan dalam Akademi Plato, yang merebak tidak lama sesudah Plato mati. Speussipus, pengganti Plato sebagai kepala Akademi, menganut ajaran tentang suatu proses ilahi yang menghasilkan kebaikan. Dan Xenocrates, kepala Akademi setelah Speussipus, mengidentikkan Allah dengan kesatuan asali.

2. Selanjutnya, pengaruh Pythagoras pada Akademi dan sedikit pada Speussipus maupun Xenocrates, bertambah dalam kela hiran kembali Pythagoreanisme yang berlangsung dari aba. ke-I SM hingga abad ke-2 M. Dengan begitu ada terus pe nekanan untuk menggambarkan Plato dalam konteks Pytha gorean.

3. Sebelum meluasnya Neoplatonisme, tokoh-tokoh lain dapa dipandang sebagai perintis. Di antaranya Philo Judaeus. Pad abad pertama Masehi, ia merintis Neoplatonisme dengan be berapa cara: dengan konsepsinya mengenai Allah yang sam sekali transenden, dan pandangannya tentang hierarki ting kat-tingkat perantara antara Allah dan dunia.

4. Numenius dari Apamea, yang dipandang sebagai seoran, Neo-Pythagorean pada abad ke-2 M, menggabungkan begir banyak tema yang khas Neoplatonisme, sehingga oleh semen tara pemikir ia dipandang sebagai pendiri aliran ini sebelur Plotinos.

5. Ammonius Saccas, guru Plotinos pada abad ke-3 M dan juga Origen sang Neoplatonis, serta banyak lainnya, kadang-kadan juga dianggap sebagai pendiri aliran pemikiran ini.

6. Tetapi istilah ini biasanya didefinisikan terutama dan pertama tama dalam konteks filsafat Plotinos dengan tiga tingkatannya Sang Satu, Nous, dan Jiwa Dunia, yang turun dari yang-ada murni melalui dunia kehidupan, dan akhirnya turun ke ma teri pada ujung terbawah skala tersebut.

7. Di antara murid langsung Plotinos ada Amelius dan Porphyr dan Iamblichus (murid Porphyry). Amelius dan Porphyr condong sekali untuk mengabadikan guru mereka; sedangka Iamblichus, menambahkan embel-embel pada pemikiranny; Edesius, murid Iamblichus, mendirikan Mazhab Pergamum.

8. Aliran tertua Neoplatonisme adalah Sekolah Athena. Bei langsung dari sekitar 380 hingga 529 M, aliran ini menca suatu pandangan tunggal dalam pemikiran Plato, Aristotele: Plotinos, dan cabang-cabang pemikiran lainnya seperti Stoikisme. Di antara pemimpinnya Plutarch dari Athena, Syrianu: Proclus, Damascius, dan Simplicius pantas disebut. Mazha ini, ditutup oleh Justinus pada tahun 529 karena diangga sebagai musuh agama Kristen.

9. Sekolah Athena ada hubungannya dengan sekolah Neo¬platonisme Alexandria. Mazhab ini hidup dari sekitar tahun 430 M sampai penaklukan Alexandria oleh Islam tahun 642. Beberapa anggotanya Kristen. Di antara anggotanya yang ternama ada Hierocles, Hermias, Ammonius, Asclepius, dan Olimpiodorus.

10. Kaum Neoplatonis Latin — disebut demikian karena hubungan mereka dengan Roma — meliputi Macrobius, Marius Victorinus, dan Boethius. Banyak di antara mereka ini Kristen. Dan tema utama ialah pengembangan konsep Tritunggal dalam kerangka Neoplatonis.

 

11. Dengan macam-macam cara, aliran-aliran ini memberikan pengaruh pada angkatan berikutnya, kadang secara tidak langsung. Misalnya, St. Agustinus. Melalui tahap Neoplatonis ia menuju kekristenan, dan sisa pengalaman tersebut tetap tertanan kuat dalam pemikirannya dan memiliki pengaruh pada Abad Pertengahan.

12. Dapat disebut dua contoh yang lain. Kali ini dalam kaitan dengan Mazhab Baghdad dari pemikiran Syria. Tahun 832 mazhab ini melancarkan program penerjemahan pelbagai teks Yunani ke dalam bahasa Arab. Di antaranya suatu bagian dari karya Proclus tentang teologi dan Buku Keempat sampai Keenam Enneads dari Plotinos. Yang pertama dari terjemahan- terjemahan ini kemudian diakui sebagai Book of Causes dan yang kedua sebagai Theology of Aristotle. Kedua buku ini beredar luas hingga abad ke-13 sebagai karya Aristoteles. Karena ajaran kedua karya itu jelas-jelas neo-platonisme, sejumlah besar penafsir Aristoteles terbawa kepada pemikiran Neo- platonik, dengan mengelaborasikan sitem-sistem hierarkis yang luas, mulai dari yang ilahi ke dunia sementara ini. Di antara tokoh-tokoh yang besar pengaruhnya: Al-Kindi, Al-Farabi, Avicenna, Avicebron, dan Averroes.

13. Sistem Erigena, dengan teofani emanasi dan remanasi, merupakan ungkapan langsung pengaruh Pseudo-Dioysius, yang tulisan-tulisannya dia terjemahkan ke dalam bahasa Latin. Dan pengaruh yang sama hadir nyata dalam karya Meister Echhart. pemikiran Plotinus menyangkut suksesi rangkap tiga (trip succession) dengan memperkenalkan lebih banyak triade. Procli (410 — 485), pemikir Neo-Platonis sistematis yang terakhir, mengikuti arah Jamblichus. Menurut Proclus, sebagai dasar kesatu;: ekstatis, manusia memiliki kekuatan rohani lain yang melebi dan mengatasi akalbudi. Kekuatan itu disebut yang “Satu”. Sela tubuh material Proclus juga membubuhkan tubuh eterial atau “tubuh ringan” kepada jiwa. Dan tubuh ini tidak dapat rusak.

Neo-Platonisme merupakan sistem filosafat besar terakhir yar dikerjakan oleh filsuf-filsuf kuno. Pengaruhnya sangat mendala pada Filsafat Patristik, mistisisme Kristen dan skolastisisme.

Incoming search terms:

  • pengertian neoplatonisme
  • neoplatisme
  • neoplatonisme
  • arti mashab neo-platonisme
NEO-PLATONISME | ADP | 4.5