PANCASILA : DIMENSI LAIN TUJUAN MEMPELAJARI PANCASILA BAGI BANGSA INDONESIA
Keberadaan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia harus dilandasi oleh satu landasan yang kuat/kokoh agar dapat bertahan terus buat selamanya. Landasan yang kokoh itulah Pancasila, baik sebagai dasar filsfat bangsa maupun sebagai dasar filsafat negara kesatuan Republik Indonesia. Kedua hal ini merupakan landasan utama dalam kerangka sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Menyadari bahwa beraneka ragamnya budaya masyarakat/bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, dan agar tidak terjadi pertentangan kepentingan yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Maka perlu diupayakan suatu bentuk tinde.kan nyata, terutama oleh para tokoh pemimpin bangsa Indonesia yang patriotis guna mempersatukan pemahaman tentang nasib bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia ke arah yang konstruktif dan dinamis dari waktu ke waktu.
Kesatuan pemahaman ini dapat diwujudkan melalui suatu sarana yang bersumber/ berasal dari budaya masyarakat Indonesia sendiri. Sarana dimaksud adalah berupa satu perangkat lunak yang berasal dari masyarakat, oleh masyaraka. dan untuk kepentingan masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Disebut perangkat lunak karena ia berupa himpunan tata nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat seirama dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia.
Dan mengenai nilai ini Prof. Notonagoro membaginya dalam tiga kategori, seperti 1)
Nilai material, yaitu yang berguna bagi unsur manusia; 2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan aktivitas; 3) Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Khusus mengenai nilai kerohanian ini dapat dirinci lagi menjadi empat macam : 1) Nilai kebenaran yang bersumber kepada unsur rasio manusia, budi, dan cipta; 2) Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa, atau intuisi, 3) Nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak manusia atau kemauan manusia (karsa, etika); 4) Nilai relegi yang merupakan nilai Ketuhanan, sebagai nilai kerohanian yang tertinggi dan mutlak. Nilai yang bersumber kepada keyakinan dan keimanan manusia terhadap adanya Tuhan (Laboratorium Pancasila IKIP – Malang, 1990).
Himpunan tata nilai inilah yang mengkristal sehingga menjadi/berwujud lima dasar, yang selanjutnya diberi nama Pancasila. Dengan terwujudnya lima dasar ini, maka diharapkan akan memudahkan bagi setiap warga negara Indonesia untuk memahaminya secara utuh dan menyeluruh. Karena kelima dasar ini memang bersumber dari budaya masyarakat/ bangsa yang telah lama terkandung di dalam sistem kehidupan manusia Indonesia baik ^ secara individual maupun secara integral. Sehingga peran Pancasila dalam sistem mekanisme kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menjadi t&nygungjawab bersama bangsa Indonesia. Oleh sebab itu perlu diketahui apa sebenarnya tujuan mempelajari Pendidikan Pancasila bagi warga negara Indonesia.