PARADOKS ESTETIK TRAGEDI
TRAGEDI (ARISTOTELES)
Dalam bahsa Inggris tragedy, dalam bahasa Yunani tragodia. Arti aslinya adalah “nyanyian kambing”. Istilah ini muncul dari masa-masa awal ketika seekor kambing diberikan sebagai hadiah bagi tragedi lirik terbaik, tarian terbaik, atau nyanyian, atau aktor-aktor yang berpakaian bulu kambing.
Unsur-Unsur Pokok
a) Karya seni dramatis (sebagai lawan dari seni naratif), b) melukiskan aksi, karakter, dan pikiran yang serius, c) disusun dengan suatu awal, pertengahan dan akhir (prolog, dialog, epilog) yang di dalam dirinya merupakan suatu kisah lengkap, d) panjangnya pas, tidak begitu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek, e) mempunyai alur (plot), f) tokoh yang agung dan mulia jatuh dari keadaan bahagia ke keadaan derita atau malang yang tak terpikulkan, g) semua disajikan dalam suatu latar artistik dengan bahasa, ucapan, lagu dan pertunjukan yang bagus, dan h) suatu keseluruhan yang terpadu yang menghasilkan perasaan-perasaan seperti: terpesona, kagum, dan lega dan menguras rasa belaskasih dan ketakutan.
Paradoks Estetik Tragedi
Tragedi, seperti karya seni lainnya, menyuguhkan keindahan estetik dan kesenangan. Tetapi tragedi menggambarkan kejadian-kejadian yang tidak enak untuk dipikirkan, menyakitkan, traumatik, dan dalam beberapa hal terbatas pada hal jelek, buruk.