PENGARUH CU TERHADAP SIFAT MEKANIK
Terhadap Besi Tuang Malleable yang mempunyai kadar karbon lebih tinggi, (2,64)-2,78) %C dan besi tuang kadar karbon rendah (2,26- 2,43) %C pengaruh penambahan Cu terhadap kekuatan tarik dan kekuatan yield ditunjukkan pada gambar 1. Dalam gambar 1 ini ditunjukkan dengan penambahan Cu cenderung menaikkan kekuatan tarik dan kekuatan yield, tetapi menurunkan elongasi untuk besi tuang karbon rendah menaikkan elongasi terhadap besi tuang karbon tinggi.
Besi tuang malleable mempunyai tendensi getas apabila dipanaskan antara range tem-peratur (400-500) °C. Hal ini banyak terjadi terhadap besi tuang yang diberi proses MHot Dip Galvanizing” yang dikerjakan pada tem-peratur tersebut. Pengaruh ini biasanya disebut “Galvanizing Embrittlement”.
Dalam kaitan dengan sifat getas, pengaruh penambahan Cu terhadap Besi Tuang Malleable yang telah menjalani pejawatan panas bagaimanapun masih menguntungkan. Hal ini ditunjukkan pada gambar 2, grafik hubungan antara penambagan Cu dengan harga impak Besi Tuang Malleable yang terlebih dahulu telah diberi perawatan panas. Terhadap besi tuang yang dipanaskan sampai 650°C kemudian didinginkan dengan cepat (“quench”), dan dipanaskan kembali sampai 450 )°C kemudian diquench lagi (logam B), efek penambahan Cu antara 90,75-1,0)% juga akan memperbaiki ketangguhan, sedangkan diatas 1% Cu ketangguhannya sedikit turun kemudian relatif konstan, tetapi tetap lebih menguntungkan dibanding dengan yang tanpa Cu. Sedangkan terhadap besi tuang A, yaitu yang telah mengalami proses anil, efek penambahan Cu indentik terhadap besi tuang B. Tetapi terhadap Besi Tuang Malleable yang telah mengalami proses galvanisasi, logam C, efek penambahan Cu akan terus menaikkan ketahanan impak (ketangguhan) sampai dengan 2%. Penambahan Cu kedalam Besi Tuang Malleable juga akan cenderung memperbaiki sifat fatignya. Dalam tabel 3, ditunjukan efek penambahan Cu Besi Tuang malleable, yang salah satu hasil penggujian fatig. Pada gambar 3 ditunjukan grafik hasil uji fatig Besi Tuang Maileable yang mengandung 1,12% setelah mengalami proses anil.