PENGARUH DAN PENOLAKAN AVERROISME
Pengaruh Averroes dirasakan baik oleh filsafat Yahudi maupun Skolastisisme. Diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani, komentar-komentarnya menghasilkan pengikut-pengikut Averroes hingga abad ke-15. Pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Latin antara 1130 dan 1150, terjemahan-terjemahan tetap muncul tahun 1256.
Averroisme ditentang keras oleh gereja. Oleh para pemimpin gereja dan dalam konsili-konsili Kristen, tak ada filsafat yang lebih sering dikecam dan dihukum daripada Averroisme. Averroisme dilarang oleh para pemimpin gereja pada tahun 1209, 1215, 1240, 1270 dan 1277. Yang ditentang keras oleh gereja ialah ajaran tentang kekekalan materi, tidak adanya kekekalan pribadi, dan doktrin tentang kebenaran ganda.
Albertus Magnus berpegang teguh pada komentar-komentar Averroes mengenai Aristoteles, sambil memperlihatkan kesulitan-kesulitan tertentu.
Berdasarkan terjemahan-terjemahan yang dibuat William Moerbecke mengenai Aristoteles dari teks-teks Yunani, Thomas Aquinas mengritik Averroes lebih intensif lagi.
Namun demikian, aliran Averroes terus tampil. Averroisme berpengaruh sangat besar di Perancis. Pada abad ke-13 di Perancis aliran ini merupakan suatu trend filosofis progresif yang bertentangan dengan dogmatisme gereja yang berkuasa. Siger dari Brabant merupakan tokoh paling masyhur dari kaum Averrois. Aliran ini juga berpengaruh di Italia (aliran Padua) sejak abad ke- 14 hingga abad ke-16. Di Italia Utara, Averroisme terus berpengaruh hingga abad ke-16.