PENGARUH MAKANAN TERHADAP PENYAKIT

By On Friday, July 17th, 2015 Categories : Bikers Pintar

Dalam tubuh manusia ada sistem biologis yang kontinu untuk melawan penyakit. Misalnya, telah diketahui bahwa semua aktivitas sel dikendalikan oleh adanya reseptor-reseptor pada permukaan sel. Reseptor-reseptor ini mempunyai bentuk geometri yang tertentu dan hanya dapat berikatan dengan molekul atau sel lain yang cocok dengan bentuk tersebut. Hal ini tak ubahnya seperti kecocokan antara Subang kunci dengan anak kuncinya. Kecocokan ini akan menentukan bagaimana kuatnya ikatan tersebut yang berarti juga akan memperlihatkan sejauh mana reseptor ini menjalankan fungsinya yang dapat menghasilkan suatu interaksi biokimiawi dalam tubuh kita.

Beribu-ribu reaksi-reaksi molekuler dan reaksi-reaksi selular bergantung kepada keberadaan, kemampuan, dan efisiensi dari reseptor, yang berarti juga menentukan tingkat kesehatan kita. Alam membentuk reseptor sedemikian rupa sehingga tidak cocok untuk mikroba. Tetapi sebaliknya sangat cocok untuk hormon-hormon, enzim-enzim, dan senyawa- senyawa vital lainnya yang dapat berinteraksi dengan sel. Tetapi bakteri-bekteri yang “pintar” dan juga virus-virus melalui proses reseptor pada sel manusia. Tanpa adanya ikatan ini bakteri tidak dapat merusak dinding sel, dan virus tidak dapat menembus dan menghancurkan sel-sel sehat pada saat virus ini berkembang-biak. Enzim-enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi kimia diam tubuh juga memerlukan kemampuan untuk berikatan dengan reseptor untuk memulai aksi-aksi fisiologinya. Sesuatu yang dapat menghalangi atau membantu interaksi dengan reseptor dengan sendirinya mempunyai pengaruh terhadap proses-proses biologis. Konsep ini dimanfatkan oleh pabrik-pabrik yan g Iebih efektif. Menemukan suatu senyawa yang dapat berikatan dengan reseptor akan mencegah mikroba-mikroba berikata dan merusak sel-sel yang sehat. Beberapa senywa, termasuk senyawa-senyawa yang ada di dalam makanan, mempunyai receptor site yang sangat mirip dengan yang dimiliki oleh sel-sel manusia, sehingga dapat mengecoh miktoba untuk berikatan dengannya. Akibatnya sel-sel yang sehat akan selamat. Kemudian senyawa-senyawa ini dapat membawa organisme yang merusak tersebut keluar dari dalam tubuh.

Para peneliti telah Mempelajari bahwa beberapa virus dan karsinogen (zat-zat yang dapat menyebabkan kangker) harus diaktifkan terlebih dahulu dalam tubuh manusia sebelum melakukan pengrusakan. Mencegah aktivasi dengan memanfaatkan senyawa-senyawa dalam makanan berarti memungkinkan pencegahan terhadap penyakit-penyakit yang akut maupun kronis termasuk kangker. Demikian juga enzim dapat diinaktifkan atau diaktifkan oleh senyawa-senyawa kimia, termasuk senyawa yang ada dalam makanan, sehingga dapat membantu memanipulasi proses-proses biologis.

Selama beberapa tahun terakhir ini riset obat-obatan berkembang dengan pesat dengan dikenalnya efek yang luar biasa dari hormono tubuh yang disebut prostaglandin, yang sering bertindak sebagai manipulator di belakang layar dari sederetan proses-proses biokimiawi yang menakjubkan. Prostaglandin- prostaglandin ini dapat menyebabkan rasa sakit, radang, gangguan kulit, kemandulan, dan lain-lain. Kelompok lain dari prostaglandin dapat melindungi lambung dari senyawa- senyawa kimia yang merusak dan gangguan saluran pencernaan lainnya. Apa saja yang dapat mengatur aktivitas prostaglandin-prostaglandin ini, seperti yang dapt dilakukan oleh makanan, tentu dapat pula meningkatkan kesehatan kita. Selain itu, senyawa-senyawa dalam makanan dapat menembus ke dalam otak dan mempengaruhi neurotransmitter, dengan demikian juga dapat mempengaruhi pikiran dan emosi manusia.

Virus dapat menimbulan bermacam- macam penyakit, baik yang bersifat akut seperti demam, flu, cacar, maupun yang kronis termasuk kangker, artriosklerosis, arthritis. Juga dapat sebagai penyebab penyakit yang disebabkan karena menurunnya kekebalan tubuh kita seperti diabetes yang insulin-dependent, lupus eritematosus sistemik, sklrosis, dan myastenia gravis. Sementara, kandungan yang terdapat dalam makanan dapat membantu meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh kita.

Ada teori yang menarik, yaitu bahwa proses penuaan tubuh kita, yang dapat menimbulkan penyakit-penyakit kronis lainnya, sebagian disebabkan karena pengeluaran partikel-partikel bermuatan yang merusak sel- sel dan DNA. Radikal-radikal bebas isni berkeliling ke seluruh tubuh, bertabrakan dengan sel-sel dan merusaknya. Radikal dapat menginaktivasi enzim, hormon, dan protein-protein lain serta lemak dalam membran sel. Radikal ini merusak organ-organ, menimbulkan peruraian dalam tubuh yang dikenal dengan proses penuaan. Tetapi pelepasan radikal-radikal ini dapat diperlambat oleh antioksidan. Tubuh kita dapat menghasilkan antioksidan sendiri, dan tentunya makanan yang mengandung antioksidan juga dapat melindungi sel dari kerusakan dan perubahan-perubahan menyimpang yang dapat bersifat kangker.

Para peneliti menemukan bahwa makanan seandainya dapat menyebabkan penyakit (seperti makanan berlemak yang dapat menyebabkan serangan jantung), dapat juga meringankan atau mencegahnya. Bila ada perusak dalam makanan, maka disitu juga ada penyelamatnya. Banyak para ahli meyakinkan bahwa makanan tertentu dapat mencegah efek merusak dari makanan lain. Contohnya, banyak makanan yang mengandung mutagen yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel genetik dan dapat menyebabkan kangker. Tetapi akhir-akhir ini, melalui bermacam- macam penelitian terutama oleh ahli-ahli dari Jepang, ternyata bahwa makanan juga kaya akan anti mutagen yang kuat yang dapat menetralkan ancaman kangker. Penelitian- penelitian mereka menemukan bahwa makanan seperti broccoli, lada hijau, nanas, apel, shallot (sejenis bawang), jahe, kol, dan beberapa makanan lain terbukti efektif mencegah mutasi sel yang dapat menimbulkan kangker.

Bagaimana dengan para vegetarian ? Mereka ternyata iebih jarang terkena kangker, penyakit-penyakit jantung, stroke, dan penyakit-penyakit kronis lainnya, dibandingkan orang yang memakan daging. Penjelasan yang pertama mengenai kenyataan ini adalah karena mereka lebih sedikit mengkonsumsi lemak jenuh. Hal ini menyebabkan munculnya teori bahwa kemungkinan makanan yang banyak mengandung serat, yang menjadi konsumsi mereka sehari-hari, dapat melawan efek yang disebabkan oleh lemak. Selanjutnya menjadi jelas bahwa kemungkinan sayur- sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, polong-polongan, dan makanan lain yang mengandung zat-zat pelindung farmakologis ini – yang menurut Dr. Lee Wattenberg dari Universitas Minnesota dikatakan sebagai “the minor dietary constituents” – ternyata kaya akan kandungan yang dapat melawan kerusakan sel.

Kenyataan-kenyataan di atas menyebabkan para ahli meramalkan bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi makanan akan dituliskan dalam resep tersendiri dan disusun untuk tujuan meningkatkan kesehatan manusia. Dr. David Jenkins, seorang gurubesar pada Universitas Toronto dan seorang ahli yang mempelopori diet untuk penyakit gula, melihat bahwa makanan merupakan sekumpulan obat-obatan yang tidak sengaja dikemas, la mengatakan : ” Dalam farmakologi, orang sering berbicara mengenai terapi kombinasi. Hingga kini kita tidak menyadari bahwa makanan secara alami telah menyajikan suatu terapi kombinasi sendiri “. Kedengarannya amat revolusioner:

dokter-dokter menuliskan resep berupa makanan, dan bukan obat! Tetapi sebenarnya hal ini adalah sesuatu yang telah difahami oleh ahli obat-obatan. Hanya kini diterapkan dala bentuk makanan. Kita harus mengetahui efek farmakologis dari makanan dan memanfaatkan makanan-makanan ini untuk keperluan kesehatan kita. tak ubahnya seperti obat. Seperti halnya Hippocrates, kita mulai menyadari bahwa makanan adalah obat yang sangat manjur.

 

PENGARUH MAKANAN TERHADAP PENYAKIT | ADP | 4.5