PENGEMBANGAN TANAMAN RAMI DI LAHAN MARGINAL

By On Wednesday, June 24th, 2015 Categories : Bikers Pintar

Jumlah penduduk semakin bertambah dewasa ini, sehingga kebutuhan akan bahan sandang menjadi meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan industri sandang tersebut bahan bakunya diambil dari tanaman serat.

Kapas merupakan tanaman serat yang paling baik digunakan sebagai bahan baku untuk industri sandang. Industri sandang di Indonesia sampai saat sekarang masih tergantung kepada bahan baku kapas, sedangkan data tahun 1983 menunjukkan bahwa 82% dari total kebutuhan serat kapas yaitu sekitar 188.000 ton serat kapas masih didatangkan dari luar negeri (Aos M. Akyas dkk., 1985).

Salah satu usaha untuk mengurangi ketergantungan pada impor kapas, diusahakan untuk membudidayakan pengembangan tanamanan serat lainnya yang mempur.vai sifatsifat dan karakteristik yang hampir rnenyerupai kapas, disamping mudah ditanam dan dikembangkan di Indonesia seperti tanaman rami.           .

Tanaman rami (Boehmeria nivea L. Gaud) merupakan salah satu komoditi sumber daya alam yang mempunyai harapan untuk dikembangkan sebagai tanaman serat. Menurut Yonathan Parapasan (1988) batang tanam-an rami yang telah mengalami serangkaian proses pengolahan akan menghasilkan serat dengan sifat-sifat sebagai berikut:

  1. Paling kuat, panjang dan tahan lama;
  2. Daya tarik tujuh kali lebih kuat dari serat kapas, enam kali dari sutera dan empat kali dari linnen;
  3. Daya serap sekitar 12% dibanding dengan kapas (±8%);
  4. Luster yang melebihi kain linnen;
  5. Warna dan kilau yang setaraf dengan kain sutera alam;
  6. Dapat diberi warna dengan mudah
  7. Ringan, hampir seperti serat kapas. Emmyzar dan Suratman (1984) menyatakan batangnya dapat menghasilkan serat yang kualitasnya tidak jauh berbeda dengan serat kapas seperti mudah menyerap keringat, tidak mudah rusak karena kegiat3n bakteri, dan tahan terhadap air laut.

Selain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tekstil dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor dari luar negeri, usaha pengembangan budidaya tanaman rami juga untuk meniingkatkan pendapatan petani dan negara, kesempatan lapangan kerja dan berusaha di desa, serta meningkatkan kelangsungan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. Sesuai sifat tanaman rami yang mempunyai pertumbuhan cukup cepat baik pertumbuhan batang, daun, perakaran yang dalam dan keras, serta rhyzome yang besar maka tanaman remi untuk pertumbuhannya memerlukan kondisi tanah yang gembur dan kandungan unsur hara yang tinggi. Karena lahan yang demikian saat sekarang semakain sr’it didapat akibat perkembangan penduduk yang semakin Desat, bertambah uanyaknya pembangunan perumahan, perkantoran, dan sektor tanaman pangan yang memerlukan lahan yang subur untuk memenuhi kebutuhan pangan maka dicari alternatif lain untuk pengembangan tanaman rami pada lahan-lahan yang kurang mendukung terhadap pertumbuhan tanaman rami.

Prospek Tanaman Rami budidaya tanaman rami telah lama dikenal yaitu sejak masa penjajahan Jepang sampai sekarang baik yang diusahakan oleh pemerintah maupun pihak swasta belum memberikan hasil yang menggembirakan bahkan sering mengalami kegagalan. Kurang berhasilnya usaha budidaya tanaman rami disebabkan kurangnya pengetahuan tentang aspek budidaya, ketersediaan mesin pengolah serat (dekortikator) yang kurang memadai, dan as-pek usaha tani yang meliputi keterbatasan pemilikan modal, dan keuntungan yang diperoleh relatif rendah dibanding dengan usaha lainnya. Karena itu tidaklah mengherankan jika usaha budidaya tanaman rami belum diusaha-kan secara besar-besaran oleh petani yang memiliki modal kecil dan lahan yang sempit. Pengusahaan tanaman rami dewasa ini dilakukan oleh petani komersil yang mempunyai lahan relatif luas dengan modal yang cukup besar. Untuk mendapatkan hasil yangdiinginkan pengusahaan budidaya tanaman rami harus dilakukan secara intensif khususnya dalam penggunaan sarana produksi seperti penggunaan bibit, pupuk kandang, dan pupuk buatan serta pestisida.

Salah satu kegagalan yang dimaksud disini merupakan penghambat dalam usaha budidaya tanaman rami disebabkan karena ditanam/diusahakan pada daerah yang tidak cocok dengan pengembangan tanaman rami. Daerah yang potensial untuk tanaman rami kebanyakan digunakan untuk budidaya tana-man sayuran dan hortikultura yang dianggap oleh petani lebih menguntungkan. Karena tanaman menghendaki tanah yang gembur dengan kandungan hara yang tinggi, maka pengolahan tanah yang intensfi perlu dila-kukan dan juga pemberian pupuk yang berirnbang. Selain itu barietas bibit yang kurang kemurniannya, pengadaan mesin dekortikator yang relatif mahal, dan pemasaran hasil panen yang relatif rendah juga merupakan faktor kegagalan dalam pengembangan budidaya tanaman rami. Sungguhpun demikian melihat ketergan-tungan akan bahan baku tekstil yang cukup besar, maka pemerintah maupun pihak swasta selalu berusaha untuk mensukseskan pengembangan budidaya tanaman rami.

 

PENGEMBANGAN TANAMAN RAMI DI LAHAN MARGINAL | ADP | 4.5