PENGERTIAN ADAT PERKABUNGAN MENURUT ALKITAB
PENGERTIAN ADAT PERKABUNGAN MENURUT ALKITAB – Dalam PL kematian bukanlah soal pribadi bagi keluarga yang kehilangan anggotanya. Malapetaka Ayub melibatkan kawan-kawan dan tetangga yang menangis selama sepekan (Ayb. 2:12-13). Yeremia mengundang suatu perkabungan bersama yang mencakup memotong rambut dan menoreh-noreh diri (Yes. 16:6), sekalipun dilarang oleh Taurat (Im. 19:27-28). Jelas, bertentangan dengan adatnya kalau Yehezkiel tidak berduka atas kematian istrinya (Yeh. 24:17). Kadang-kadang penyanyi bayaran menyanyikan nyanyian perkabungan (2Taw. 35:25). Upacara-upacara ini dapat berlangsung seminggu (Kej. 50:10) atau tiga minggu (Dan. 10:2), tetapi tidak ada ditentukan waktu yang pasti. Untuk waktu setahun penuh, setelah kematian orangtua, anak-anaknya menghindari perayaan-perayaan pesta.
Beberapa dari adat kebiasaan ini disebut dalam PB, tetapi Paulus mencegah berkabung secara berlebihan (1Tes. 4:13). Namun, pasti ada perkabungan bersama di sekitar *sinagoga (Mrk. 5:38), dan Matius (9:23) menambahkan bahwa ada hadir para penabuh seruling.