PENGERTIAN AGAMA EROPA
Tiga cabang besar agama Kristen — Katolik, Protestan, dan Ortodoks — semua berkaitan dengan kebudayaan Latin, Jerman, dan Slavia. Dalam perkembangan selanjutnya agama mempunyai kaitan erat dengan kesadaran etnis. Di Irlandia mi salnya, Katolikisme menjadi perisai melawan asimilasi Inggris. Di Finlandia, Estonia, dan Latvia, Protestantisme menjadi benteng melawan Rusifikast
Orang Katolik Jerman yang dibawa ke Siberia tetap mempertahankan kekatolikannya dan minoriu Ortodoks Yunani tetap bertahan terhadap domino Jam.
Kejadian sebaliknya yang juga terjadi ialah penyebaran agama sebagai langkah awal asimilasi. Penyebaran agama Kristen Ortodoks memudahkan asimilasi Rusia di Karelia dan daerah Laut Baltik. Dalam contoh yang lebih luas, ekspansi daerah jajahan Spanyol dan Portugal dibarengi ekspansi agama Katolik.
Dari ketiga cabang di atas, kebanyakan orang Kristen Eropa adalah penganut Katolik Roma. Mereka terutama berdiam di bagian selatan Eropa Barat dan bagian utara Eropa Timur. Orang Kristen lainnya menjadi penganut Gereja Ortodoks atau Gereja Timur dan Protestan. Penganut Gereja Ortodoks berdiam di Rusia Eropa, Yunani, dan negara-negara bagian selatan. Protestan terutama dianut negara-negara di bagian utara Eropa Barat. Selain itu, terdapat beberapa juta orang Islam dan Yahudi. Orang Yahudi tersebar di seluruh benua, sedangkan orang Islam berdiam di bagian tenggara Eropa seperti di negara Albania dan Turki.
Pemerintah negara-negara Eropa Timur menghambat keyakinan agama karena dianggap bertentangan dengan ajaran komunis. Pada awal masa pemerintahan mereka, pemerintah komunis membunuh banyak pengikut agama. Tetapi jutaan orang di Eropa Timur, terutama orang-orang tua di pedalaman, tetap menjalankan ibadah agama tanpa mempedulikan hambatan dari pihak pemerintah. Pemimpin agama Ka, Paus Johanes Paulus II, bahkan berasal dari Eropa Timur, yakni Polandia.
Selain membawa kemajuan, agama Kristen juga menimbulkan kekacauan. Banyak kerusuhan dan pertumpahan darah disebabkan oleh konflik agama. Gereja Katolik Roma, yang mendominasi Eropa selama Abad Pertengahan, menindas penganut agama lain serta melakukan sejumlah perang yang dikenal sebagai Perang Salib melawan orang Islam. Kelahiran Protestanisme pada awal 1500-an menyebabkan perang 100 tahun antara orang Katolik dan Protestan di Eropa. Perseteruan antara Katolik dan Protestan masih terus berlangsung di beberapa negara Eropa hingga hari ini. Misalnya kerusuhan di Irlandia.Utara semenjak tahun 1960-an.