PENGERTIAN ALAT PENANGKAP IKAN
PENGERTIAN ALAT PENANGKAP IKAN – Ada bermacam-macam jenis, bentuk, dan bahannya. Demikian pula prinsip penangkapannya juga bervariasi. Jenis-jenis alat penangkap ikan sering kali tergantung kepada penangkapan, misalnya laut, danau, rawa, sunsz anak sungai, selokan, sawah, atau tempat yang airnv dangkal. Jenis dan bentuk alat itu pun sering terga tung pada jenis ikan dan perilaku ikan yang akan ditangkap. Bahannya dapat dari bambu iyU, seral benang, ijuk, rotan, kawat, atau besi. Berbagai alat penangkap ikan dapat digolongkan berdasarkan cara dan prinsip penangkapannya, yaitu jaring, perangkan tombak, pancing, tuba, dan dinamit.
Di Indonesia, masyarakat nelayan menangkap ikan sebagai mata pencaharian pokok, dan sebagian masyarakat desa menangkap ikan sebagai mata pencaharian sambilan. Alat jaring dikenal dengan beberapa macam dan nama, seperti jala, pukat, tangguk dll., yang mempunyai nama tersendiri pada berbagai suku bangsa. Jala ada yang berupa jaring bulat yang ditebarkan ke dalam air dan biasa disebut jala buang Pukat ada yang disebut pukat tarik dan pukat tahan Pukat tarik adalah pukat yang ditarik ke tengah laut dengan perahu atau sampan. Pukat tarik sendiri ada yang disebut pukat harimau, yang ditarik dengan perahu mesin atau kapal, yang bisa menghasilkan tangkapan secara besar-besaran. Pukat harimau sudah termasuk cara penangkapan modern yang pernah mendapat protes dari para nelayan yang masih menggunakan alat tradisional. Selain itu ada pukat tahan yang dipasang di satu tempat di antara karang -karang laut, lalu ikan dihalau atau digiring dengan cara me-mukul-mukul air di sekitarnya. Tangguk adalah jaring yang diberi bingkai untuk menangkap ikan di selokan-selokan atau rawa-rawa yang dangkal. Ada pula tangguk yang bersegi empat yang disebut tangkul, yang setiap sudutnya terkait pada empat ujung tongkat yang dihubungkan dengan sebuah gagang yang berfungsi untuk mengangkat jaring ke permukaan air.
Alat perangkap juga mempunyai beragan bentuk. Alat jenis ini ada yang disebut bubu, lukah, dll., yang juga mempunyai nama tersendiri pada berbagai masyarakat suku bangsa. Bubu ada beberapa macam, misalnya bubu batang, bubu jantung, bubu tadah. Orang Gorontalo memiliki alat penangkap ikan bernama titi’ apo, yang berbentuk kurungan ayam terbuat dari bambu. Alat dengan prinsip penangkapan semacam itu ada pula pada masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan yang disebut jambih, dan pada masyarakat Gayo di Aceh Tengah disebut gedegom.
Tombak atau senjata tusuk sebagai salah satu jenis alat penangkap ikan memiliki beragam bentuk dan cara penggunaan yang bervariasi. Orang Sarmi di Irian Jaya menggunakan alat busur panah untuk menembak ikan. Orang Sangir Talaud mempunyai alat yang disebut papiti, berupa panah besi bertangkai kayu dengan alat pembusur terbuat dari karet ban mobil. Alat penombak lainnya yang terdapat di berbagai masyarakat nelayan adalah serampang, yang bermata satu, dua, dan tiga, terbuat dari besi dengan gagang kayu, manau, atau rotan besar. Tempuling adalah alat tombak bermata satu yang matanya diberi bertali. Setelah alat itu ditombakkan pada sasaran, gagangnya bisa terlepas dan tinggal memegang talinya. Alat ini biasanya digunakan untuk menombak ikan besar di laut, seperti ikan paus, misalnya pada masyarakat Melayu Riau, nelayan di Flores Timur, dan lain-lain.
Alat lain adalah pancing dari sepotong kawat yang ujungnya berkait pada tali yang dihubungkan dengan gagang tertentu. Pancing ada yang bermata satu, dua, atau lebih. Kail adalah pancing yang bergagang pendek untuk tempat menggulung benang. Kail biasanya tidak ditunggu oleh pengailnya, tetapi dibiarkan mis lnya selama satu malam. Pancing yang disebut raw ji (Melayu), rebetik (Gayo), adalah tali yang merentang panjang digantungi mata pancing kira-kira selang satu meter. Rawai juga tidak ditunggu, melainkan dibiarkan bermalam dan diambil hasilnya pada esok harinya. Macam-macam pancing untuk berbagai jenis ikan menyebabkan umpannya pun berbeda. Umpan yang digunakan adalah cacing, kodok, ulat, ja-gung, ubi, nasi, dll. Orang juga mengusahakan membuat rumpon, berupa timbunan barang-barang bekas yami diletakkan di dasar laut. Rumpon ini menjadi ten ^at bersarangnya ikan, sehingga memudahkan orang memancing dan memperoleh hasil banyak.
Tuba merupakan alat untuk memudahkan menangkap ikan terutama di sungai atau anak sungai. Tuba terbuat dari akar kayu tertentu, yang biasa juga disebut akar tuba, atau sejenis rumput, yang ditumbuk dan ditebarkan ke dalam air sungai. Tuba menyebabkan ikan mabuk dan mudah ditangkap. Orang sering pula menggunakan dinamit yang diledakkan di dalam air danau, tasik, sungai, agar ikan mati dan mudah ditangkap.
Dalam budaya berbagai suku bangsa, alat-alat penangkap ikan sering terkait dengan sistem kepercayaan mereka. Pada orang Waropen di Irian Jaya, pada jaring penangkap ikan sering diikatkan jimat (aiwo). Jimat itu menyebabkan mereka merasa pasti memperoleh ikan lebih banyak, karena roh nenek moyang mempengaruhi banyak tidaknya hasil tangkapan mereka. Dalam rangka penangkapan ikan itu pun mereka biasa memberi sajian tembakau atau sagu.
Incoming search terms:
- pengertian alat tangkap
- pengertian penangkapan ikan
- pengertian alat penangkapan ikan